Interpol dan 40 Negara Bersatu dalam Perang Melawan Kejahatan Crypto Dunia Maya
Courtesy of YahooFinance

Interpol dan 40 Negara Bersatu dalam Perang Melawan Kejahatan Crypto Dunia Maya

Meningkatkan kerja sama internasional dalam memberantas kejahatan dunia maya yang melibatkan aset kripto dan berbagai jenis penipuan, serta menegaskan bahwa pemulihan dana hasil kejahatan cyber secara global dapat dicapai melalui kolaborasi lintas negara.

25 Sep 2025, 21.29 WIB
123 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Interpol berhasil menyita $439 juta dalam kejahatan siber melalui operasi HAECHI VI.
  • Kolaborasi internasional antara berbagai negara sangat penting untuk memerangi kejahatan siber yang semakin kompleks.
  • Kejahatan siber, terutama yang melibatkan cryptocurrency, semakin meningkat dan memerlukan inovasi dalam penegakan hukum.
Lisbon , Portugal - Interpol memimpin operasi internasional yang melibatkan 40 negara untuk melawan kejahatan siber yang semakin canggih. Operasi ini, bernama HAECHI VI, berhasil menyita total 439 juta dolar AS hasil kejahatan dari berbagai modus seperti penipuan investasi, pencucian uang, dan penipuan e-commerce. Di dalamnya, ada 97 juta dolar AS berupa cryptocurrency dan aset fisik yang berhasil diamankan.
Selama operasi berlangsung dari April hingga Agustus, lebih dari 68.000 rekening bank diblokir dan hampir 400 dompet cryptocurrency dibekukan. Selain itu, 45 tersangka di Portugal juga ditangkap karena penipuan jaminan sosial yang merugikan 531 korban. Negara-negara lain yang terlibat antara lain Australia, Brasil, Kanada, Cina, dan banyak lagi, dengan pendanaan dari Korea Selatan.
Para ahli menilai operasi ini adalah bukti bahwa kerja sama lintas negara sangat penting dalam memberantas kejahatan dunia maya, terutama yang menggunakan aset digital. Operasi ini juga menunjukkan bagaimana teknologi dan jaringan intelijen saling terkait untuk mempercepat investigasi dan penindakan agar dana hasil kejahatan bisa dipulihkan.
Kejahatan siber yang melibatkan cryptocurrency mengalami peningkatan jumlah dan kompleksitas, sehingga memaksa lembaga penegak hukum di berbagai negara untuk berkolaborasi lebih intensif. Berbagai operasi sebelumnya, termasuk yang menangani jaringan pencucian uang besar asal Rusia, menunjukkan hasil positif dari metode penegakan hukum yang terkoordinasi secara internasional.
Para ahli memperingatkan bahwa kriminal semakin pintar memanfaatkan teknologi dan struktur bisnis yang rumit untuk menyembunyikan aliran dana ilegal. Oleh karena itu, dibutuhkan pelatihan, alat, dan data yang memadai dari berbagai negara agar penegakan hukum mampu mengikuti perkembangan kejahatan digital dan mengurangi dampak negatifnya secara efektif.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/interpol-seizes-97-million-worth-142923884.html

Analisis Ahli

Ari Redbord
"Menjelaskan bahwa sifat lintas batas dari cryptocurrency memaksa lembaga penegak hukum untuk berkolaborasi lebih erat karena tidak ada satu negara pun yang bisa melawan kejahatan ini sendirian."
Phil Larratt
"Menggarisbawahi pentingnya kerja sama internasional dan penggabungan intelijen antara pemerintah, regulator, dan sektor swasta untuk mengatasi kemampuan cepat para pelaku kejahatan dalam memanfaatkan inovasi digital."

Analisis Kami

"Operasi seperti HAECHI VI menunjukkan bahwa keberhasilan pemberantasan kejahatan dunia maya sangat bergantung pada sinergi internasional yang solid dan berbagi informasi secara efektif. Namun, masih banyak tantangan dalam hal kapasitas teknis dan regulasi yang berbeda-beda antar negara yang harus diatasi agar operasi semacam ini bisa lebih rutin dan produktif."

Prediksi Kami

Di masa depan, kerja sama global dalam penegakan hukum terhadap kejahatan siber dan aset kripto akan semakin intensif, dengan penggunaan teknologi canggih dan jaringan intelijen yang terhubung secara real time untuk mempercepat penindakan dan pemulihan aset hasil kejahatan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan dari operasi HAECHI VI yang dilakukan oleh Interpol?
A
Tujuan dari operasi HAECHI VI adalah untuk menangani berbagai bentuk kejahatan siber, termasuk penipuan investasi dan pencucian uang.
Q
Berapa jumlah total uang yang disita dalam operasi HAECHI VI?
A
Total uang yang disita dalam operasi HAECHI VI mencapai $439 juta, termasuk $97 juta dalam bentuk cryptocurrency.
Q
Negara mana saja yang berpartisipasi dalam operasi ini?
A
Negara yang berpartisipasi dalam operasi ini antara lain Korea Selatan, Australia, Brasil, Kanada, China, Jerman, India, Irlandia, Jepang, Afrika Selatan, Inggris, dan Amerika Serikat.
Q
Apa jenis kejahatan siber yang menjadi fokus dalam operasi ini?
A
Jenis kejahatan siber yang menjadi fokus dalam operasi ini meliputi penipuan investasi, pencucian uang, phishing, penipuan romansa, dan penipuan e-commerce.
Q
Mengapa kolaborasi internasional penting dalam memerangi kejahatan siber?
A
Kolaborasi internasional penting karena kejahatan siber sering kali bersifat lintas batas, sehingga membutuhkan kerja sama antara berbagai negara untuk menangani dan mengurangi risiko.