Kerja Sama Internasional Ungkap Penipuan Bitcoin Terbesar Dunia Senilai Miliaran
Courtesy of SCMP

Kerja Sama Internasional Ungkap Penipuan Bitcoin Terbesar Dunia Senilai Miliaran

Memberikan informasi tentang kerja sama penegakan hukum internasional untuk mengusut penipuan cryptocurrency besar serta upaya membantu korban mengembalikan dana yang hilang akibat kasus tersebut.

31 Okt 2025, 19.25 WIB
214 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kasus ini menunjukkan besarnya kerugian yang dialami oleh lebih dari 128.000 investor Tiongkok akibat penipuan kriptocurrency.
  • Penegakan hukum internasional sangat penting untuk menangani kejahatan yang melibatkan uang digital dan kriptocurrency.
  • Qian Zhimin adalah salah satu pelaku utama yang mengubah dana penipuan menjadi Bitcoin dan berusaha mencucinya di Inggris.
Tianjin , Republik Rakyat Tiongkok - Pada tahun 2018, polisi Inggris berhasil menyita lebih dari 61.000 bitcoin yang saat ini nilainya mencapai lebih dari 6,7 miliar dolar AS dalam sebuah kasus penipuan cryptocurrency besar. Penipuan ini melibatkan sebuah sindikat yang mengubah dana hasil penipuan menjadi bitcoin dan properti sebagai cara untuk menyembunyikan hasil kejahatan mereka.
Bisnis dan mafia yang memanfaatkan teknologi digital ini menyasar lebih dari 128.000 investor di Tiongkok, terutama di kota Tianjin, yang telah kehilangan dana besar dari tahun 2014 sampai 2017. Polisi Tiongkok saat ini bekerja sama dengan pihak Inggris untuk menelusuri pelaku dan mengembalikan dana korban.
Qian Zhimin, seorang pebisnis wanita yang juga dikenal dengan nama Zhang Yadi, mengakui kesalahannya di pengadilan di London terkait kasus ini. Ia menyalurkan uang hasil penipuan ke bitcoin dan masuk ke Inggris dengan tujuan melakukan pencucian uang lebih lanjut.
Pemerintah di Tianjin meminta para korban untuk mengajukan dan memverifikasi informasi mereka melalui platform online yang disediakan, sambil menyarankan mereka bersabar menunggu proses pengembalian dana. Kasus ini menekankan pentingnya kolaborasi hukum lintas negara untuk melawan kejahatan digital yang tak mengenal batas negara.
Para ahli menilai bahwa meskipun upaya penegakan hukum sudah maksimal, kemungkinan besar korban sulit memperoleh kembali dana mereka secara penuh. Hal ini menggarisbawahi tantangan besar dalam menangani kejahatan terkait cryptocurrency yang sifatnya cepat, anonim, dan global.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/tech/blockchain/article/3331111/china-uk-police-join-forces-recover-funds-massive-crypto-fraud?module=top_story&pgtype=section

Analisis Ahli

Andrew Fei
"Penegakan hukum internasional sangat penting dalam menangani kejahatan transnasional di era digital, terutama mengingat sifat tanpa batas wilayah dari cryptocurrency."

Analisis Kami

"Kasus ini menampilkan betapa sulitnya mengawasi dan melacak dana kripto yang bersifat anonim dan lintas negara. Tanpa sistem regulasi yang lebih kuat dan kolaborasi yang lebih efisien antar lembaga penegak hukum, penipuan serupa berpotensi terus terjadi dengan dampak kerugian yang sangat besar."

Prediksi Kami

Kerja sama internasional dalam memerangi kejahatan cryptocurrency akan semakin diperkuat, namun para korban kemungkinan besar masih sulit mendapatkan pengembalian dana sepenuhnya.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi pada 61.000 Bitcoin yang disita oleh polisi Inggris?
A
Bitcoin yang disita oleh polisi Inggris kini bernilai lebih dari 6,7 miliar dolar AS.
Q
Siapa Qian Zhimin dan apa perannya dalam kasus penipuan ini?
A
Qian Zhimin, juga dikenal sebagai Zhang Yadi, adalah seorang pebisnis yang mengaku bersalah atas keterlibatannya dalam penipuan kriptocurrency.
Q
Bagaimana polisi Tiongkok terlibat dalam kasus ini?
A
Polisi Tiongkok bekerja sama dengan otoritas Inggris untuk melacak pelaku dan dana yang terlibat dalam penipuan besar ini.
Q
Apa yang disarankan oleh tugas pemerintah Tianjin kepada korban?
A
Tugas pemerintah Tianjin meminta korban untuk mengonfirmasi informasi mereka di platform online dan bersabar menunggu pengembalian dana.
Q
Mengapa kerja sama internasional penting dalam kasus ini?
A
Kerja sama internasional penting untuk memerangi kejahatan lintas batas yang melibatkan kriptocurrency.