Courtesy of SCMP
Geoffrey Hinton Bahas Risiko AI dan Upaya Internasional Menaklukannya
Menggali pandangan Geoffrey Hinton tentang risiko AI dan peluang kerja sama internasional untuk mengatur teknologi ini demi masa depan yang lebih aman.
01 Sep 2025, 12.48 WIB
36 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Geoffrey Hinton adalah tokoh kunci dalam pengembangan AI dan baru-baru ini memenangkan Hadiah Nobel.
- Hinton meninggalkan Google untuk lebih bebas berbicara tentang risiko AI.
- Pertemuan di China menunjukkan pentingnya kolaborasi internasional dalam mengatasi risiko teknologi AI.
Shanghai, China - Geoffrey Hinton, sosok penting di dunia kecerdasan buatan, dikenal sebagai bapak AI karena inovasinya dalam model jaringan saraf yang meniru otak manusia. Karyanya telah membuka jalan bagi kemajuan teknologi pembelajaran mesin yang kini banyak digunakan di berbagai bidang.
Pada tahun 2024, Hinton meraih Nobel Fisika bersama John J. Hopfield atas kontribusi penting mereka dalam pengembangan model jaringan saraf. Gelar ini menegaskan pentingnya AI bukan hanya untuk teknologi tetapi juga sains dasar.
Setelah bergabung dengan Google Brain sejak 2013 dan menduduki posisi wakil presiden, Hinton memutuskan mundur pada 2023 agar ia bisa bebas berbicara tentang risiko AI. Ini menunjukkan kekhawatirannya terhadap dampak negatif yang mungkin timbul dari teknologi ini.
Baru-baru ini, ia melakukan perjalanan pertama kali ke China dan berbicara di World Artificial Intelligence Conference di Shanghai. Dalam konferensi ini, Hinton menekankan pentingnya kolaborasi global untuk mengendalikan risiko AI yang semakin berkembang pesat.
Pandangan Hinton membuka mata kita bahwa pengembangan AI harus diimbangi dengan regulasi serta kerja sama lintas negara. Hal ini penting agar teknologi AI memberikan manfaat maksimal tanpa membahayakan keamanan dan kesejahteraan manusia.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3323824/geoffrey-hinton-preventing-ai-takeover-and-very-worrying-china-us-tech-race?module=top_story&pgtype=subsection
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3323824/geoffrey-hinton-preventing-ai-takeover-and-very-worrying-china-us-tech-race?module=top_story&pgtype=subsection
Analisis Kami
"Geoffrey Hinton telah menjadi sosok kunci dalam kemajuan AI, namun keberaniannya untuk mengangkat risiko teknologi ini menunjukkan betapa pentingnya perhatian terhadap aspek etika dan keamanan. Tanpa regulasi yang jelas, potensi bahaya AI bisa jauh lebih besar daripada manfaatnya, sehingga kerja sama global sangat mendesak."
Analisis Ahli
Yoshua Bengio
"Sebagai salah satu pionir AI lainnya, saya setuju bahwa risiko AI harus serius ditangani dan regulasi internasional menjadi solusi terbaik untuk mencegah penyalahgunaan teknologi ini."
Stuart Russell
"Kita perlu segera mengembangkan AI yang selaras dengan nilai-nilai manusia dan memperketat pengawasan global agar tidak terjadi konsekuensi yang tidak diinginkan."
Prediksi Kami
Kedepannya, tekanan internasional untuk pembentukan regulasi dan perjanjian bersama dalam pengembangan dan penggunaan AI kemungkinan akan meningkat, dengan peran penting dari para ahli seperti Hinton sebagai suara peringatan.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa Geoffrey Hinton dan mengapa ia disebut sebagai 'bapak AI'?A
Geoffrey Hinton adalah ilmuwan komputer yang dikenal karena kontribusinya dalam pengembangan model jaringan saraf yang mendasari teknologi AI saat ini.Q
Apa yang membuat Hinton meninggalkan Google?A
Hinton meninggalkan Google karena ingin berbicara secara bebas tentang risiko yang terkait dengan AI.Q
Apa yang dibahas Hinton dalam konferensinya di China?A
Di konferensinya di China, Hinton membahas berbagai risiko yang terkait dengan perkembangan teknologi AI dan potensi kolaborasi antara superpower.Q
Apa penghargaan yang diterima Hinton pada tahun 2024?A
Hinton menerima Hadiah Nobel dalam Fisika pada tahun 2024 atas kontribusinya dalam penelitian AI.Q
Mengapa Hinton merasa penting untuk berbicara tentang risiko AI?A
Hinton merasa penting untuk memperingatkan masyarakat tentang potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh teknologi AI yang tidak terkendali.