Courtesy of CNBCIndonesia
Ilmuwan Temukan Samudra Raksasa Tersembunyi Ribuan Kilometer di Bawah Bumi
Untuk mengungkap keberadaan cadangan air besar di bawah permukaan Bumi yang berpotensi menjelaskan asal air dan siklus air di planet kita, serta menantang teori lama tentang asal usul air di Bumi.
01 Sep 2025, 20.20 WIB
62 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penemuan samudra raksasa di bawah permukaan Bumi dapat mengubah pemahaman kita tentang siklus air.
- Air di Bumi kemungkinan berasal dari dalam planet, bukan hanya dari luar angkasa.
- Riset ini membuka peluang untuk studi lebih lanjut tentang peran mantel Bumi dalam menjaga keseimbangan air.
Jakarta, Indonesia - Ilmuwan dari Northwestern University baru-baru ini menemukan sebuah samudra raksasa yang tersembunyi di dalam Bumi, tepatnya sekitar 700 kilometer di bawah permukaan. Samudra ini berada dalam bentuk air yang tersimpan di mineral ringwoodite yang ditemukan di mantel Bumi. Penemuan ini sangat penting karena menunjukkan bahwa air tidak hanya ada di permukaan planet kita, melainkan juga dalam jumlah besar tersembunyi jauh di dalamnya.
Volume air yang ditemukan diperkirakan tiga kali lebih besar dibandingkan semua air yang ada di samudra di permukaan Bumi saat ini. Hal ini menunjukkan bahwa Bumi memiliki cadangan air yang sangat besar dan mungkin berperan dalam menjaga keseimbangan air di permukaan selama jutaan tahun. Ini juga membantu para ilmuwan memahami bagaimana air bisa terus ada di planet kita.
Penemuan ini dibuat dengan menggunakan jaringan seismograf yang terdiri dari 2.000 alat yang merekam gelombang gempa bumi. Ketika gelombang seismik melewati batuan yang lembap, njih melambat, menandakan adanya keberadaan air yang sangat besar di dalam mantel. Dengan mengumpulkan data dari lebih dari 500 gempa, para ilmuwan bisa memetakan cadangan air tersebut secara lebih akurat.
Temuan ini menantang teori lama yang menyebut bahwa air di Bumi berasal dari hantaman komet yang membawa air ke permukaan. Sebaliknya, penelitian ini menunjukkan bahwa air yang ada di permukaan kemungkinan besar muncul secara bertahap dari dalam interior Bumi selama waktu yang sangat lama. Hal ini membuka perspektif baru dalam mempelajari siklus air dan proses geologi di planet kita.
Saat ini, para peneliti bekerja mengumpulkan lebih banyak data seismik dari berbagai penjuru dunia untuk mendalami proses pelelehan mantel dan peranannya dalam siklus air. Penelitian tersebut berpotensi menjadi kunci dalam memahami aspek paling mendasar dari bagaimana Bumi menjaga keseimbangan air dan bagaimana planet lain mungkin juga memiliki cadangan air tersembunyi.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250901114102-37-663181/ilmuwan-temukan-samudra-tersembunyi-sumber-semua-air-di-bumi
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250901114102-37-663181/ilmuwan-temukan-samudra-tersembunyi-sumber-semua-air-di-bumi
Analisis Kami
"Penemuan ini sangat revolusioner karena membuka kemungkinan bahwa air Bumi adalah hasil dari proses geologis internal, bukan hanya benda luar angkasa. Ini berarti siklus air di Bumi lebih kompleks dan dinamis daripada yang selama ini kita pahami, menambah dimensi baru dalam studi planet dan geologi."
Analisis Ahli
Steven Jacobsen
"Penemuan air dalam mineral ringwoodite merupakan bukti kuat bahwa air di Bumi berasal dari dalam planet itu sendiri, bukan hanya dari hantaman komet."
Prediksi Kami
Penemuan ini akan mendorong penelitian lebih lanjut untuk memahami siklus air dan proses mantel Bumi, serta dapat mengubah paradigma ilmiah mengenai asal-usul air di Bumi dan kemungkinan adanya cadangan air besar di planet lain.