Courtesy of NatureMagazine
AI Membantu Orang Lumpuh Mengendalikan Lengan Robotik dengan Percaya Diri
Meningkatkan performa perangkat brain-computer interface (BCI) non-invasif dengan bantuan kecerdasan buatan (AI) sehingga dapat membantu orang dengan kelumpuhan mengoperasikan perangkat seperti lengan robotik lebih efektif dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
02 Sep 2025, 07.00 WIB
56 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kecerdasan buatan dapat secara signifikan meningkatkan efektivitas antarmuka otak-komputer non-invasif.
- Individu dengan paralisis dapat mencapai hasil yang jauh lebih baik dengan bantuan teknologi canggih.
- Kolaborasi antara pengguna dan sistem AI memberikan cara baru untuk menyelesaikan tugas yang sebelumnya sulit dilakukan.
Los Angeles, Amerika Serikat - Penelitian terbaru menunjukkan bahwa perangkat brain-computer interface (BCI) non-invasif yang digabungkan dengan kecerdasan buatan (AI) bisa meningkatkan kemampuan pengguna, terutama mereka yang mengalami kelumpuhan, untuk mengoperasikan perangkat seperti lengan robotik.
Para peneliti dari University of California, Los Angeles, termasuk Jonathan Kao, menguji perangkat ini pada empat peserta, termasuk satu yang menggunakan kursi roda karena kelumpuhan. Mereka diminta untuk menggerakkan kursor komputer ke sasaran tertentu dan juga mengoperasikan lengan robotik untuk memindahkan blok berwarna.
Dengan bantuan AI yang berfungsi sebagai co-pilot, peserta mampu menyelesaikan tugas dengan lebih cepat dan lebih akurat. Bahkan peserta dengan kelumpuhan yang sebelumnya tidak mampu mengoperasikan lengan robotik menggunakan perangkat konvensional, kini berhasil melakukannya dengan tingkat keberhasilan 93%.
AI di sini berfungsi untuk memperkirakan dan memahami tujuan pengguna sehingga tidak perlu menerjemahkan semua sinyal otak secara detail. Teknologi ini memungkinkan BCI non-invasif menjadi lebih fungsional dan mudah digunakan, dengan potensi meningkatkan kualitas hidup penggunanya secara signifikan.
Penelitian ini membuktikan bahwa teknologi AI dapat kolaborasi dengan perangkat otak untuk memberikan kebebasan lebih besar bagi penyandang disabilitas, dan menunjukkan masa depan di mana teknologi dan manusia bekerja sama untuk mengatasi keterbatasan fisik.
Referensi:
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-02789-z
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-02789-z
Analisis Kami
"Menggabungkan AI dengan BCI non-invasif menghadirkan revolusi dalam teknologi asistif, memungkinkan lebih banyak orang dengan keterbatasan fisik untuk merasakan kebebasan dan kemandirian. Ke depannya, fokus pada pengembangan AI yang memahami konteks dan tujuan pengguna akan makin mengoptimalkan sinergi antara manusia dan mesin."
Analisis Ahli
Jonathan Kao
"Kolaborasi antara AI dan BCI membuka peluang besar dalam membantu orang dengan disabilitas untuk mengontrol perangkat dengan lebih efisien dan alami."
Prediksi Kami
Di masa depan, integrasi AI dengan perangkat BCI non-invasif akan menjadi standar dalam teknologi asisten bagi penyandang disabilitas, memungkinkan kontrol perangkat yang lebih natural dan efisien tanpa perlu operasi bedah.