Atlassian Akuisisi The Browser Company untuk Perkuat Browser AI Dia
Courtesy of TheVerge

Atlassian Akuisisi The Browser Company untuk Perkuat Browser AI Dia

Memberikan informasi tentang akuisisi The Browser Company oleh Atlassian senilai 610 juta dolar yang bertujuan untuk memperkuat pengembangan browser berbasis AI bernama Dia yang difokuskan sebagai alat kerja terpadu bagi pengguna profesional.

04 Sep 2025, 19.20 WIB
31 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Atlassian mengakuisisi The Browser Company untuk memperkuat fitur dan keamanan produk mereka.
  • Dia akan difokuskan pada pengguna individu di lingkungan kerja, bukan hanya untuk tujuan pribadi.
  • Perubahan fokus The Browser Company menandakan pergeseran dalam strategi untuk bersaing di pasar browser berbasis AI.
New York , Amerika Serikat - Mike Cannon-Brookes, CEO dari perusahaan perangkat lunak Atlassian, dikenal sebagai salah satu pengguna awal browser Arc yang dikembangkan oleh startup bernama The Browser Company. Dalam beberapa tahun terakhir, ia bahkan sering melaporkan masalah dan mengusulkan fitur baru untuk browser tersebut. Kini, dengan akuisisi yang dilakukan Atlassian terhadap The Browser Company, Mike akhirnya menjadi pemilik resmi produk ini.
Atlassian membayar sebanyak 610 juta dolar dalam bentuk tunai untuk mengakuisisi The Browser Company yang berbasis di New York. Meski diakusisi, The Browser Company akan tetap beroperasi secara independen. Percakapan untuk mencapai kesepakatan ini sudah berlangsung sekitar satu tahun, terutama karena banyak karyawan Atlassian yang sudah menggunakan browser Arc dan menginginkan fitur yang lebih enterprise-ready seperti keamanan dan manajemen data.
Fokus utama akuisisi ini adalah browser baru bernama Dia, yang diluncurkan Juni lalu. Dia merupakan gabungan browser web dan chatbot AI yang bisa berinteraksi dengan berbagai tab yang terbuka dan memproses data lintas aplikasi. Misalnya, Dia dapat memindahkan data dari satu spreadsheet ke spreadsheet lain, atau menampilkan jadwal kalender lewat Gmail tanpa perlu beralih aplikasi secara manual.
Meskipun kini berada di bawah naungan Atlassian, The Browser Company menegaskan bahwa Dia akan tetap menjadi produk untuk pengguna individu, khususnya yang menggunakan dalam lingkup pekerjaan. Fokus dari Dia kini berubah dari hal-hal konsumen seperti belanja atau reservasi menuju alat kerja yang mendukung produktivitas profesional. Sedangkan browser Arc, yang sebelumnya sempat dipopulerkan, akan tetap dipelihara tetapi pengembangannya akan dihentikan bertahap.
Josh Miller, CEO The Browser Company, menyatakan bahwa pasar browser AI akan menentukan pemenangnya dalam 12 sampai 24 bulan ke depan. Akuisisi oleh Atlassian memberikan skala, distribusi, serta stabilitas finansial yang diperlukan untuk memenangkan persaingan tersebut, sekaligus mengurangi beban menggalang dana. Rencana ke depan adalah meningkatkan fitur dan dukungan lintas platform, termasuk Windows, serta menggabungkan keunggulan teknologi Arc ke dalam Dia agar lebih kuat dan menarik.
Referensi:
[1] https://theverge.com/web/770947/browser-company-arc-dia-acquired-atlassian

Analisis Kami

"Akuisisi ini adalah langkah strategis yang cerdas dari Atlassian untuk memasuki ranah browser AI yang sedang berkembang pesat, di mana integrasi alat kerja menjadi kunci sukses. Sementara itu, The Browser Company dapat fokus mengembangkan teknologi mereka tanpa tekanan finansial, namun masa depan Arc sebagai produk mandiri tampak kurang jelas dan kemungkinan besar akan digantikan oleh produk yang lebih baru dan fokus pada AI."

Analisis Ahli

Mary Meeker
"Akuisisi ini menandai tren penting bagaimana perusahaan teknologi besar mengakuisisi startup AI untuk mempercepat integrasi AI dalam produk perangkat lunak mereka dan meningkatkan ekosistem yang ada."
Satya Nadella
"Penggabungan teknologi browser AI dengan platform kerja seperti Atlassian adalah arah yang benar untuk mendukung produktivitas dan kolaborasi di era digital saat ini."

Prediksi Kami

Dalam 12 hingga 24 bulan ke depan, Dia berpotensi menjadi browser AI utama di kalangan pengguna profesional karena didukung oleh sumber daya dan jaringan Atlassian yang luas.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dilakukan Atlassian terhadap The Browser Company?
A
Atlassian mengakuisisi The Browser Company dengan nilai $610 juta.
Q
Apa itu Dia dan bagaimana fungsinya?
A
Dia adalah browser yang menggabungkan fitur chatbot dan dapat berinteraksi dengan aplikasi lain.
Q
Mengapa Mike Cannon-Brookes tertarik pada The Browser Company?
A
Mike Cannon-Brookes tertarik pada The Browser Company karena banyak karyawan Atlassian yang menggunakan Arc dan ingin meningkatkan fitur enterprise.
Q
Apa yang akan terjadi pada Arc setelah akuisisi?
A
Setelah akuisisi, Arc akan tetap dipelihara tetapi tidak akan dikembangkan secara aktif.
Q
Mengapa Miller merasa akuisisi ini tepat waktu?
A
Miller merasa akuisisi ini tepat waktu karena pasar AI bergerak sangat cepat dan mereka membutuhkan distribusi yang lebih besar.

Artikel Serupa

Browser AI Dia Luncurkan Langganan Pro dengan Chat AI Tanpa BatasTheVerge
Teknologi
1 bulan lalu
155 dibaca

Browser AI Dia Luncurkan Langganan Pro dengan Chat AI Tanpa Batas

Dia: Browser Baru dengan AI Cerdas yang Mengubah Cara Kita Berselancar di InternetTheVerge
Teknologi
3 bulan lalu
47 dibaca

Dia: Browser Baru dengan AI Cerdas yang Mengubah Cara Kita Berselancar di Internet

The Browser Company Rilis Dia, Browser Baru dengan AI Terintegrasi untuk Pengalaman Web Lebih MudahTechCrunch
Teknologi
3 bulan lalu
247 dibaca

The Browser Company Rilis Dia, Browser Baru dengan AI Terintegrasi untuk Pengalaman Web Lebih Mudah

OpenAI Siapkan ChatGPT Jadi Asisten Super Cerdas untuk Semua Aspek HidupTheVerge
Teknologi
3 bulan lalu
223 dibaca

OpenAI Siapkan ChatGPT Jadi Asisten Super Cerdas untuk Semua Aspek Hidup

Mengapa The Browser Company Berhenti Kembangkan Fitur Baru Browser ArcTheVerge
Teknologi
3 bulan lalu
97 dibaca

Mengapa The Browser Company Berhenti Kembangkan Fitur Baru Browser Arc

Perplexity AI Lawan Google dengan Browser Baru dan Kerjasama MotorolaTheVerge
Teknologi
4 bulan lalu
127 dibaca

Perplexity AI Lawan Google dengan Browser Baru dan Kerjasama Motorola