Courtesy of NatureMagazine
Paparan Polusi PM2.5 Percepat Risiko Demensia Lewy Body pada Orang dengan Predisposisi Genetik
Menyampaikan bahwa paparan polusi udara PM2.5 dapat mempercepat perkembangan demensia Lewy body terutama pada individu dengan faktor genetik tertentu, serta menjelaskan mekanisme biologis yang mendasarinya untuk meningkatkan kesadaran akan risiko kesehatan akibat polusi udara.
04 Sep 2025, 07.00 WIB
168 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Paparan jangka panjang terhadap PM2.5 dapat mempercepat perkembangan demensia tubuh Lewy.
- α-synuclein berperan penting dalam patologi neurodegeneratif yang dipicu oleh pencemaran udara.
- Penelitian ini menyoroti pentingnya memahami dampak lingkungan terhadap kesehatan otak.
Sydney, Australia - Sebuah penelitian besar melibatkan data 56,5 juta orang telah menemukan hubungan antara paparan jangka panjang terhadap partikel polusi kecil PM2.5 dengan peningkatan risiko berkembangnya demensia Lewy body, jenis demensia ketiga yang paling umum setelah Alzheimer dan demensia vaskular. Penelitian ini menggunakan data rawat inap dari pasien dengan demensia Lewy body dan penyakit Parkinson antara tahun 2000 hingga 2014.
Lewy body dementia adalah kondisi neurodegeneratif yang disebabkan oleh akumulasi protein α-synuclein dalam bentuk gumpalan di dalam sel-sel saraf otak, yang menyebabkan kerusakan dan kematian sel saraf. Polusi PM2.5 berasal dari sumber kendaraan, kebakaran hutan, dan pabrik yang selama ini sudah diketahui berkontribusi terhadap berbagai penyakit, termasuk gangguan saraf dan Parkinson.
Selain analisis data populasi manusia, penelitian juga menggunakan model tikus yang terpapar PM2.5 selama sepuluh bulan. Hasilnya menunjukkan peningkatan perilaku terkait gangguan kognitif dan memori, serta peningkatan signifikan protein α-synuclein di otak. Penurunan ukuran lobus temporal medial juga ditemukan, yang berkaitan erat dengan fungsi memori dalam otak.
Protein α-synuclein juga ditemukan menumpuk di usus dan paru-paru tikus, yang menunjukkan jalur penyebaran penyakit melalui aksis usus-otak. Studi ini menunjukkan bahwa PM2.5 memasuki tubuh melalui paru-paru, menyebabkan peradangan dan akhirnya menyebar ke otak melalui aliran darah, mempercepat perkembangan demensia pada individu yang sudah memiliki faktor genetik predisposisi.
Penelitian ini sangat penting untuk pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme bagaimana polusi lingkungan dapat memperburuk kondisi neurodegeneratif. Hasilnya menggarisbawahi pentingnya pengurangan polusi udara untuk melindungi kesehatan otak dan mengurangi beban demensia di masyarakat, khususnya bagi mereka dengan risiko genetik.
Referensi:
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-02844-9
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-02844-9
Analisis Kami
"Temuan ini menyoroti pentingnya mengurangi paparan PM2.5 sebagai langkah preventif bagi kesehatan otak, terutama di kalangan populasi dengan risiko genetik tinggi. Namun, masih dibutuhkan penelitian lanjutan untuk memahami interaksi kompleks antara genetik dan lingkungan yang memicu demensia."
Analisis Ahli
Hui Chen
"Paparan polusi udara mempercepat perkembangan demensia pada individu yang sudah ada predisposisi genetiknya, bukan sebagai penyebab utama."
Xiaobo Mao
"PM2.5 memicu akumulasi α-synuclein yang menyebabkan penurunan fungsi otak dan memperburuk gejala neurodegeneratif."
Prediksi Kami
Di masa depan, risiko demensia Lewy body akan meningkat seiring dengan memburuknya kualitas udara akibat polusi, mendorong kebutuhan untuk regulasi lingkungan yang lebih ketat dan pengembangan strategi pencegahan kesehatan masyarakat.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa hubungan antara pencemaran udara dan demensia tubuh Lewy?A
Penelitian menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap PM2.5 dapat meningkatkan risiko pengembangan demensia tubuh Lewy pada individu yang sudah memiliki predisposisi genetik.Q
Apa itu PM2.5 dan mengapa ia penting dalam penelitian ini?A
PM2.5 adalah partikel udara yang lebih kecil dari 2.5 mikrometer yang berasal dari berbagai sumber pencemaran dan dianggap berbahaya bagi kesehatan, terutama terkait dengan penyakit neurodegeneratif.Q
Apa yang ditemukan dari penelitian mengenai paparan PM2.5 pada tikus?A
Penelitian pada tikus menunjukkan bahwa paparan PM2.5 selama sepuluh bulan menyebabkan tantangan perilaku yang mirip dengan masalah demensia dan peningkatan penumpukan α-synuclein di otak.Q
Siapa peneliti utama yang terlibat dalam studi ini?A
Peneliti utama dalam studi ini adalah Hui Chen dari University of Technology Sydney dan Xiaobo Mao dari Johns Hopkins University.Q
Bagaimana perubahan gen ekspresi terkait dengan paparan PM2.5?A
Perubahan gen ekspresi yang diakibatkan oleh paparan PM2.5 pada tikus menunjukkan keterkaitan yang kuat dengan perubahan yang ditemukan pada individu dengan demensia tubuh Lewy.