Paparan Polusi Udara PM2.5 Mempercepat Risiko Lewy Body Dementia
Courtesy of NatureMagazine

Paparan Polusi Udara PM2.5 Mempercepat Risiko Lewy Body Dementia

Mengungkap hubungan antara paparan jangka panjang terhadap polusi udara PM2.5 dengan percepatan perkembangan Lewy body dementia, khususnya pada individu yang sudah memiliki predisposisi genetik, sehingga memberikan wawasan penting tentang faktor eksternal yang memperburuk penyakit neurodegeneratif.

04 Sep 2025, 07.00 WIB
252 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Paparan polusi udara meningkatkan risiko demensia Lewy, terutama pada individu yang sudah memiliki predisposisi genetik.
  • PM2.5 dapat menyebabkan perubahan perilaku dan akumulasi protein α-synuclein di otak, yang berkontribusi pada perkembangan demensia.
  • Penelitian ini menunjukkan pentingnya memahami dampak lingkungan terhadap kesehatan neurologis.
Baltimore, Amerika Serikat - Sebuah studi besar yang melibatkan data lebih dari 56 juta orang mengungkapkan bahwa paparan jangka panjang terhadap partikel polusi udara kecil berukuran kurang dari 2,5 mikrometer (PM2.5) meningkatkan risiko seseorang mengalami Lewy body dementia, suatu bentuk demensia yang sangat mengganggu fungsi otak.
Lewy body dementia disebabkan oleh penumpukan protein α-synuclein dalam sel-sel otak, yang akhirnya memicu kematian sel. Studi ini menunjukkan bahwa paparan PM2.5 tidak langsung menyebabkan penyakit ini, tetapi mempercepat perkembangan demensia pada orang yang sudah memiliki kecenderungan genetik.
Para peneliti melakukan eksperimen pada tikus dan menemukan bahwa tikus yang terpapar PM2.5 selama sepuluh bulan mengalami masalah dalam memori dan kemampuan mengenal benda baru. Mereka juga menemukan bahwa bagian otak yang mengatur memori mengalami penyusutan, dan ada peningkatan penumpukan protein α-synuclein di otak serta organ lain seperti usus dan paru-paru.
Temuan lain menunjukkan bahwa protein α-synuclein dapat menyebar dari usus ke otak melalui jalur yang disebut sumbu usus-otak, dan polusi juga memicu peradangan di paru-paru, yang memungkinkan partikel polusi masuk ke aliran darah dan melewati penghalang darah-otak.
Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya pengendalian polusi udara sebagai langkah penting untuk mencegah percepatan penyakit neurodegeneratif seperti Lewy body dementia, terutama bagi mereka yang sudah memiliki risiko genetik, dan membuka jalan bagi riset lanjutan tentang bagaimana lingkungan memengaruhi kesehatan otak.
Referensi:
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-02844-9

Analisis Kami

"Paparan polutan udara bukan hanya faktor risiko tambahan, melainkan dapat menjadi katalis utama dalam mempercepat progresi penyakit neurodegeneratif pada populasi rentan. Upaya pengurangan polusi harus menjadi bagian dari strategi pencegahan demensia untuk mengurangi beban kesehatan masyarakat secara signifikan."

Analisis Ahli

Hui Chen
"PM2.5 tidak langsung menyebabkan Lewy body dementia tetapi mempercepat kemunculan penyakit pada individu dengan predisposisi genetik."
Xiaobo Mao
"Penelitian ini menguatkan bukti bahwa paparan polusi udara memperburuk kondisi neurodegeneratif melalui mekanisme molekuler seperti akumulasi α-synuclein."

Prediksi Kami

Jika paparan PM2.5 terus meningkat tanpa intervensi, kemungkinan besar angka kejadian dan percepatan Lewy body dementia di masyarakat juga akan meningkat, terutama di daerah perkotaan yang padat polusi.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa hubungan antara polusi udara dan demensia Lewy?
A
Penelitian menunjukkan bahwa paparan polusi udara dapat meningkatkan risiko mengembangkan demensia Lewy pada orang yang sudah memiliki predisposisi genetik.
Q
Apa yang ditemukan dalam penelitian ini mengenai PM2.5?
A
Penelitian ini menemukan bahwa paparan jangka panjang terhadap PM2.5 berhubungan dengan peningkatan risiko rawat inap untuk demensia Lewy dan penyakit Parkinson.
Q
Mengapa α-synuclein penting dalam konteks demensia?
A
α-synuclein penting karena merupakan protein yang membentuk gumpalan di otak yang terkait dengan demensia Lewy dan penyakit Parkinson.
Q
Apa efek jangka panjang dari paparan PM2.5 pada tikus?
A
Paparan jangka panjang PM2.5 menyebabkan tantangan perilaku pada tikus dan peningkatan akumulasi α-synuclein di otak, serta penyusutan lobus temporal medial.
Q
Siapa saja peneliti yang terlibat dalam studi ini?
A
Peneliti utama dalam studi ini adalah Hui Chen dan Xiaobo Mao, yang melakukan penelitian di University of Technology Sydney dan Johns Hopkins University.

Artikel Serupa

Terapi Baru Harapkan Perlambat Penyakit Parkinson Lewat Tembaga dan GenetikWired
Sains
1 bulan lalu
67 dibaca

Terapi Baru Harapkan Perlambat Penyakit Parkinson Lewat Tembaga dan Genetik

Penelitian Baru Ungkap Bahaya Polusi Udara PM1 yang Mengancam Kesehatan di ASInterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
26 dibaca

Penelitian Baru Ungkap Bahaya Polusi Udara PM1 yang Mengancam Kesehatan di AS

Penelitian Baru Ungkap Cara Protein Beracun Rusak Otak pada AlzheimerInterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
145 dibaca

Penelitian Baru Ungkap Cara Protein Beracun Rusak Otak pada Alzheimer

Bahaya Mikroplastik di Otak: Ancaman Baru bagi Kesehatan Otak dan DemensiaInterestingEngineering
Sains
6 bulan lalu
44 dibaca

Bahaya Mikroplastik di Otak: Ancaman Baru bagi Kesehatan Otak dan Demensia

Pria Rentan Alzheimer Dini Tetap Sehat, Membuka Harapan BaruNatureMagazine
Sains
6 bulan lalu
57 dibaca

Pria Rentan Alzheimer Dini Tetap Sehat, Membuka Harapan Baru

Pria dengan Mutasi Alzheimer Tetap Sehat, Pecah Mitos Penyakit OtakNatureMagazine
Sains
6 bulan lalu
102 dibaca

Pria dengan Mutasi Alzheimer Tetap Sehat, Pecah Mitos Penyakit Otak