Courtesy of CNBCIndonesia
Indonesia Masuk 10 Besar Target Anomali Siber, OJK Ingatkan Perbankan Waspada
Untuk menyoroti pentingnya penguatan tata kelola teknologi informasi dan ketahanan siber di sektor keuangan, agar dapat menyeimbangkan inovasi layanan digital dengan keamanan yang memadai dalam menghadapi risiko serangan siber.
15 Sep 2025, 12.32 WIB
109 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Anomali siber menjadi masalah serius yang dihadapi oleh Indonesia, terutama di sektor keuangan.
- Penggunaan internet yang tinggi di Indonesia menambah tantangan dalam melindungi data dan informasi.
- OJK perlu melakukan akselerasi inovasi digital sekaligus memperkuat tata kelola dan ketahanan siber.
Jakarta, Republik Indonesia - Indonesia kini menjadi salah satu dari sepuluh negara yang paling sering menjadi target serangan anomali siber, setara dengan negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Jerman. Hal ini menempatkan sektor keuangan Indonesia dalam risiko tinggi yang perlu penanganan serius.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti bahwa serangan siber tidak hanya masalah teknologi, tetapi juga dapat mengganggu stabilitas ekonomi secara luas. Bahaya seperti kebocoran data dan peredaran informasi di darknet semakin nyata di era digital ini.
Sebagian besar penduduk Indonesia, yaitu sekitar 75%, sudah menggunakan internet, dan setengahnya adalah pengguna aktif dengan durasi rata-rata penggunaan hingga 7 jam setiap hari. Hal ini didorong oleh peningkatan transaksi lewat e-commerce dan pembayaran digital.
OJK menekankan pentingnya keseimbangan antara inovasi di bidang perbankan dan penguatan tata kelola teknologi informasi serta ketahanan siber. Penguatan dua aspek ini sangat penting untuk menghadapi tantangan besar di era digitalisasi keuangan saat ini.
Langkah strategis yang dilakukan OJK termasuk akselerasi inovasi layanan digital sekaligus penguatan pengelolaan risiko siber. Dengan begitu, sektor keuangan Indonesia dapat tetap aman, andal, dan terus berkembang menghadapi era digital.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250915122942-37-666992/bukan-cuma-ri-serangan-siber-kerap-terjadi-di-as-jerman
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250915122942-37-666992/bukan-cuma-ri-serangan-siber-kerap-terjadi-di-as-jerman
Analisis Kami
"Indonesia sudah berada di garis depan dalam menghadapi tantangan keamanan siber di tengah pesatnya digitalisasi ekonomi. Namun, tanpa langkah konkret dalam memperkuat tata kelola dan ketahanan siber, risiko yang ada bisa memperlambat kepercayaan masyarakat dan investor terhadap sektor keuangan digital."
Analisis Ahli
Indah Tiramadhini
"Serangan siber bukan hanya masalah teknologi, tapi juga dapat menimbulkan dampak signifikan terhadap stabilitas ekonomi global, sehingga penguatan tata kelola dan inovasi harus berjalan seimbang."
Prediksi Kami
Di masa depan, Indonesia akan menghadapi peningkatan serangan siber yang lebih canggih dan kompleks, sehingga perlu penguatan regulasi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam menjaga keamanan digital nasional.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang disampaikan OJK mengenai anomali siber di Indonesia?A
OJK menyebut bahwa Indonesia masuk dalam daftar 10 besar negara target anomali siber dan perlu perhatian serius dari seluruh stakeholder.Q
Mengapa sektor keuangan dianggap sebagai target yang rentan terhadap serangan siber?A
Sektor keuangan dianggap rentan karena dapat mengganggu stabilitas ekonomi dan berisiko terhadap kebocoran data serta ransomware.Q
Berapa persen penduduk Indonesia yang terhubung dengan internet?A
Sebanyak 75% penduduk Indonesia sudah terhubung dengan internet.Q
Apa yang perlu dilakukan OJK untuk menghadapi tantangan di era digital?A
OJK perlu menyeimbangkan inovasi layanan digital dengan penguatan tata kelola teknologi informasi dan ketahanan siber.Q
Apa saja risiko yang terkait dengan serangan siber menurut OJK?A
Risiko yang terkait dengan serangan siber meliputi kebocoran data, ransomware, dan paparan data di darknet.