Tantangan Serangan Siber di Perbankan: Pentingnya SDM, Teknologi, dan Tata Kelola
Courtesy of CNBCIndonesia

Tantangan Serangan Siber di Perbankan: Pentingnya SDM, Teknologi, dan Tata Kelola

Meningkatkan kesadaran dan kesiapan sektor keuangan Indonesia dalam menghadapi dan memitigasi serangan siber dengan fokus pada penguatan SDM, pemanfaatan teknologi AI secara tepat, serta tata kelola yang kuat, guna melindungi nasabah dan sistem perbankan dari ancaman kejahatan siber.

15 Sep 2025, 12.22 WIB
253 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Sumber daya manusia yang baik adalah kunci untuk mengatasi serangan siber di sektor perbankan.
  • Pemanfaatan kecerdasan buatan dapat menjadi ancaman dan peluang dalam menghadapi serangan siber.
  • Penyedia layanan perbankan harus berinvestasi dalam teknologi untuk meningkatkan tata kelola dan keamanan.
Jakarta, Indonesia - Sektor keuangan di Indonesia masih dihadapkan pada ancaman serangan siber yang dapat mengganggu keamanan dan kepercayaan publik terhadap layanan perbankan. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyoroti pentingnya langkah mitigasi untuk menanggulangi masalah ini terutama dari sisi sumber daya manusia, teknologi, dan tata kelola bank.
Menurut Sulistyo, Deputi BSSN, sumber daya manusia yang mengelola sistem perbankan dan pelanggan sangat vital dalam mengatasi serangan siber. Kualitas SDM yang baik dapat membantu meminimalkan potensi kebocoran dan serangan, sehingga bank dan nasabah bisa terlindungi dengan lebih baik.
Selain SDM, teknologi juga memiliki peranan besar. Dengan perkembangan Artificial Intelligence (AI), teknologi ini tidak hanya bisa digunakan untuk memperkuat sistem keamanan, tetapi juga berpotensi disalahgunakan oleh pelaku kejahatan siber untuk menipu nasabah dan mencuri data melalui metode yang semakin canggih.
Nasabah juga harus mendapatkan edukasi dan literasi yang cukup agar tidak menjadi korban serangan berbasis AI. Sisi manusia sering kali menjadi titik lemah dalam keamanan siber, sehingga edukasi yang menonjol menjadi kunci menjaga keamanan keuangan digital.
Tata kelola di institusi perbankan, khususnya yang berukuran besar, harus didukung dengan investasi teknologi yang memadai supaya mampu menghadapi serangan siber dengan efektif. Namun, masih terdapat kesenjangan signifikan terutama di perbankan daerah yang memiliki keterbatasan anggaran dan fasilitas teknologi.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250915121403-37-666983/atasi-serangan-siber-bssn-ungkap-3-tantangan-utama-sektor-keuangan

Analisis Kami

"Fokus BSSN pada tiga pilar utama—SDM, teknologi, dan tata kelola—merupakan pendekatan strategis yang tepat mengingat kompleksitas ancaman siber saat ini. Namun, tanpa kolaborasi intensif antara regulator dan pelaku industri, khususnya perbankan daerah, risiko disparitas dan kelemahan keamanan akan terus mengancam stabilitas sistem keuangan nasional."

Analisis Ahli

Bruce Schneier
"Serangan siber pada sektor keuangan adalah ancaman serius yang terus berkembang seiring kemajuan teknologi, terutama Artificial Intelligence yang dual-purpose sebagai alat serangan dan pertahanan."
Eva Galperin
"Penguatan literasi digital dan pendidikan keamanan siber pada pengguna akhir seperti nasabah adalah langkah penting untuk mengurangi risiko eksploitasi yang berbasis manipulasi teknologi canggih."

Prediksi Kami

Di masa depan, penggunaan teknologi Artificial Intelligence di sektor perbankan akan semakin meluas baik untuk meningkatkan keamanan maupun potensi serangan siber, sehingga institusi keuangan yang tidak mengejar kemajuan teknologi dan literasi akan semakin rentan terhadap kejahatan siber.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tantangan utama yang dihadapi sektor keuangan di Indonesia?
A
Tantangan utama yang dihadapi sektor keuangan di Indonesia adalah serangan siber.
Q
Mengapa sumber daya manusia dianggap penting dalam menangani serangan siber?
A
Sumber daya manusia dianggap penting karena semakin baik SDM, maka serangan siber dapat diminimalisir.
Q
Apa peran kecerdasan buatan dalam serangan siber?
A
Kecerdasan buatan dapat digunakan oleh pelaku kejahatan siber untuk mengelabui nasabah perbankan.
Q
Apa yang perlu dilakukan oleh penyedia layanan perbankan untuk mengatasi serangan siber?
A
Penyedia layanan perbankan perlu menginvestasikan anggaran teknologi untuk menghadapi serangan siber.
Q
Mengapa literasi nasabah menjadi krusial dalam menghadapi serangan siber?
A
Literasi nasabah menjadi krusial karena nasabah perlu memahami risiko dan cara melindungi diri dari serangan siber.

Artikel Serupa

Indonesia Masuk 10 Besar Target Anomali Siber, OJK Ingatkan Perbankan WaspadaCNBCIndonesia
Teknologi
1 hari lalu
115 dibaca

Indonesia Masuk 10 Besar Target Anomali Siber, OJK Ingatkan Perbankan Waspada

Keamanan Data dan Identitas Digital Kunci Perbankan Aman di Era DigitalCNBCIndonesia
Teknologi
3 hari lalu
269 dibaca

Keamanan Data dan Identitas Digital Kunci Perbankan Aman di Era Digital

Perkuat Keamanan Siber Demi Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia yang InklusifTheJakartaPost
Finansial
22 hari lalu
299 dibaca

Perkuat Keamanan Siber Demi Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia yang Inklusif

Midtrans Edukasi Pelaku Usaha Lawan Ancaman Malware Infostealer 2024CNBCIndonesia
Teknologi
1 bulan lalu
224 dibaca

Midtrans Edukasi Pelaku Usaha Lawan Ancaman Malware Infostealer 2024

Telkom Kembangkan AI untuk Permudah dan Amankan Industri Keuangan IndonesiaCNBCIndonesia
Finansial
2 bulan lalu
144 dibaca

Telkom Kembangkan AI untuk Permudah dan Amankan Industri Keuangan Indonesia

FBI Waspadai China Gunakan AI dalam Serangan Siber ke Infrastruktur AmerikaCNBCIndonesia
Teknologi
4 bulan lalu
13 dibaca

FBI Waspadai China Gunakan AI dalam Serangan Siber ke Infrastruktur Amerika