Courtesy of CNBCIndonesia
OJK Tekankan Pentingnya Keseimbangan Inovasi dan Keamanan Siber di Perbankan
Mengedukasi dan memperingatkan industri perbankan akan pentingnya menyeimbangkan inovasi digital dengan penguatan tata kelola teknologi informasi dan ketahanan siber guna menghadapi risiko kejahatan siber yang makin meningkat.
16 Sep 2025, 10.30 WIB
270 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Serangan siber merupakan ancaman besar bagi sektor perbankan di era digital.
- OJK mendorong penguatan tata kelola teknologi informasi untuk menghadapi risiko siber.
- Pentingnya keseimbangan antara inovasi digital dan ketahanan siber dalam industri perbankan.
Jakarta, Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa risiko penipuan dan kejahatan siber semakin meningkat di sektor perbankan seiring dengan pesatnya digitalisasi layanan keuangan. Hal ini menjadi perhatian utama karena serangan siber tidak hanya mengancam teknologi tapi juga stabilitas ekonomi global.
Menurut laporan Global Risk Report, ancaman serangan siber diperkirakan akan menjadi risiko utama dunia selama sepuluh tahun ke depan. Di Indonesia, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkap bahwa negara ini masuk dalam daftar 10 besar dengan tingkat serangan siber tertinggi, sejajar dengan negara maju seperti AS dan Jerman.
Maraknya penggunaan internet di Indonesia yang sudah mencapai lebih dari 75% penduduk dengan waktu penggunaan rata-rata 7 jam per hari mendorong pertumbuhan transaksi digital seperti e-commerce dan pembayaran digital. Namun, hal ini juga membuka peluang besar bagi kejahatan siber seperti kebocoran data dan ransomware.
Indah Iramadhini dari OJK menegaskan pentingnya agar sektor perbankan tidak hanya fokus pada inovasi digital, tapi juga menguatkan tata kelola teknologi informasi dan ketahanan siber. Menurutnya, kedua aspek tersebut harus seimbang untuk menghadapi risiko yang ada.
OJK mendorong akselerasi inovasi digital berjalan beriringan dengan penguatan keamanan agar sektor keuangan nasional tetap tangguh menghadapi ancaman kejahatan siber. Hal ini penting agar perkembangan teknologi tidak justru menjadi titik lemah di masa depan.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250916102545-37-667303/ojk-ungkap-penipuan-incar-mobile-banking-ternyata-makin-banyak
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250916102545-37-667303/ojk-ungkap-penipuan-incar-mobile-banking-ternyata-makin-banyak
Analisis Kami
"Peningkatan teknologi harus diiringi dengan kesiapan pertahanan siber yang memadai; tanpa itu, semua inovasi digital yang ada justru membuka celah besar bagi kejahatan siber. OJK sudah berada di jalur yang tepat dengan menekankan keseimbangan antara inovasi dan keamanan, namun implementasi nyata di lapangan masih menjadi tantangan besar yang perlu diatasi dengan serius."
Analisis Ahli
Bruce Schneier
"Serangan siber merupakan salah satu tantangan paling berat yang dihadapi sektor keuangan secara global dan memerlukan pendekatan holistik yang menggabungkan teknologi, regulasi, dan kesadaran pengguna."
Mikko Hypponen
"Dengan meningkatnya digitalisasi, serangan ransomware dan pencurian data menjadi ancaman yang terus berkembang, memaksa institusi keuangan menerapkan sistem pertahanan yang adaptif dan berlapis."
Prediksi Kami
Dalam beberapa tahun ke depan, serangan siber terhadap sektor keuangan di Indonesia kemungkinan akan semakin canggih dan sering terjadi, memaksa institusi keuangan untuk terus meningkatkan sistem keamanan dan regulasi teknologi mereka secara agresif.