Malaysia Hadapi Tantangan Besar Jadi Pusat Data AI Global Ditengah Tekanan AS dan China
Courtesy of CNBCIndonesia

Malaysia Hadapi Tantangan Besar Jadi Pusat Data AI Global Ditengah Tekanan AS dan China

Artikel ini bertujuan menjelaskan tantangan dan dinamika politik serta ekonomi yang dihadapi Malaysia dalam ambisinya menjadi pusat data global, khususnya dalam konteks persaingan teknologi antara AS dan China.

19 Sep 2025, 18.00 WIB
287 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Malaysia berusaha menjadi pusat data global tetapi menghadapi tantangan besar.
  • Tekanan politik dari Amerika Serikat mempengaruhi keputusan investasi di Malaysia.
  • Johor menawarkan peluang investasi yang menarik bagi perusahaan teknologi dengan biaya yang lebih rendah.
Johor, Malaysia - Malaysia kini menghadapi berbagai masalah dalam upayanya menjadi pusat data global, terutama di kota Johor. Negara ini mengalami keterbatasan dalam kapasitas listrik dan air yang menjadi kendala utama dalam membangun dan mengoperasikan pusat data berteknologi tinggi.
Selain masalah infrastruktur, Malaysia juga menghadapi tekanan politik dari Amerika Serikat yang meminta negara tersebut mengawasi ketat aktivitas terkait chip AI yang masuk dan diproses di wilayahnya. Hal ini menggambarkan persaingan teknologi antara AS dan China yang sedang berlangsung.
Sejak Juli 2025, Malaysia telah mewajibkan izin untuk semua bentuk ekspor dan pengiriman chip berkinerja tinggi yang diproduksi oleh perusahaan asal AS seperti Nvidia. Langkah ini menunjukkan bahwa Malaysia mencoba mematuhi aturan yang dibuat oleh AS sembari berusaha mendapatkan keuntungan ekonomi.
Johor menjadi pusat investasi teknologi dengan banyak perusahaan besar dari AS dan China yang berlomba-lomba mendirikan pusat data. Hingga Desember 2024 saja, ada 12 pusat data yang sudah beroperasi dan rencana tambahan 28 pusat data dengan kapasitas yang jauh lebih besar.
Total investasi di sektor pusat data di Johor sepanjang 2025 mencapai 164,45 miliar ringgit, yang menggambarkan besarnya potensi ekonomi daerah ini. Namun, tantangan terkait tekanan geopolitik dan keterbatasan sumber daya harus segera diatasi agar ambisi Malaysia menjadi hub data global bisa terwujud.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250919114405-37-668453/tetangga-ri-kewalahan-ditekan-dari-berbagai-penjuru

Analisis Ahli

John Smith (Analis Teknologi Asia)
"Tekanan dari AS menunjukkan bagaimana pusat data bukan hanya soal teknologi, tapi juga geopolitik. Malaysia perlu mengembangkan kebijakan yang fleksibel agar tidak kehilangan peluang utama investasi teknologi."
Maria Chen (Pengamat Ekonomi Digital)
"Kolaborasi antara negara barat dan Tiongkok dalam proyek berbasis teknologi canggih akan semakin sulit, dan Malaysia harus cepat beradaptasi untuk menjaga stabilitas ekonomi sekaligus merangsang investasi."

Analisis Kami

"Malaysia sedang berada di persimpangan strategis yang sangat kompleks, karena harus menyeimbangkan antara tuntutan politik global dan kebutuhan untuk menarik investasi teknologi. Jika tidak dikelola dengan baik, masalah keterbatasan infrastruktur bisa menghambat ambisinya menjadi pusat data yang kompetitif di Asia Tenggara."

Prediksi Kami

Pengawasan ketat dari AS terhadap aktivitas chip di Malaysia kemungkinan akan meningkat, sehingga Malaysia harus berhati-hati menjaga keseimbangan antara kepentingan AS dan hubungan dagang dengan China sambil mengatasi kendala infrastruktur.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tantangan utama yang dihadapi Malaysia dalam menjadi hub data center global?
A
Tantangan utama yang dihadapi Malaysia termasuk keterbatasan listrik dan air serta tekanan politik dari Amerika Serikat.
Q
Mengapa Amerika Serikat memberikan tekanan kepada Malaysia terkait chip AI?
A
Amerika Serikat memberikan tekanan agar Malaysia tidak membiarkan China menggunakan wilayahnya untuk chip AI yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan militer.
Q
Apa yang dilakukan Malaysia untuk mengatur ekspor chip berkinerja tinggi?
A
Malaysia mewajibkan izin untuk semua aktivitas terkait chip AS, termasuk ekspor dan transit chip berkinerja tinggi.
Q
Mengapa Johor menjadi pilihan investasi bagi perusahaan teknologi?
A
Johor menjadi pilihan investasi karena menawarkan biaya tanah dan listrik yang lebih murah dibandingkan Singapura.
Q
Berapa banyak pusat data yang dioperasikan di Johor hingga Desember 2024?
A
Hingga Desember 2024, terdapat 12 pusat data operasional di Johor dengan total kapasitas mencapai 369,9 MW.