



Fitur TikTok Cari Produk Otomatis di Video Tragedi Memicu Kontroversi
Menjelaskan bagaimana fitur pencarian visual TikTok yang otomatis menampilkan produk untuk dibeli dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan etika yang dipertanyakan ketika diterapkan pada konten-konten sensitif yang bukan untuk tujuan jual beli, sehingga mengungkap sisi komersialisasi media sosial secara ekstrem.
22 Sep 2025, 23.16 WIB
195 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Fitur pencarian visual TikTok mengubah cara pengguna berinteraksi dengan konten dan produk.
- Ada risiko serius ketika konten sensitif dijadikan alat pemasaran tanpa memperhatikan konteks.
- TikTok menekankan aspek komersial dari platformnya, menjadikannya lebih dari sekadar media sosial.
Gaza, Palestina - TikTok mengeluarkan fitur pencarian visual yang menggunakan kecerdasan buatan untuk mengenali objek dalam video dan secara otomatis menampilkan produk serupa yang bisa dibeli melalui TikTok Shop. Fitur ini dipikirkan untuk membantu pengguna mencari barang yang menarik dalam video dengan mudah.
Namun, masalah muncul ketika fitur ini diaplikasikan pada video-video yang sangat sensitif dan emosional. Salah satu contoh yang disorot adalah video dari seorang wanita Palestina yang kehilangan keluarganya akibat konflik, di mana TikTok secara otomatis menampilkan produk pakaian yang mirip dengan yang dipakai wanita tersebut saat video diputar.
Fitur ini mengubah setiap konten yang ada di TikTok menjadi peluang bisnis tanpa mengindahkan konteks atau niat asli dari pembuat konten. Bahkan video yang sebenarnya bertujuan untuk menyampaikan pesan kemanusiaan atau dukungan sosial bisa secara tidak sengaja dimonetisasi oleh sistem ini.
TikTok menyediakan opsi untuk mematikan fitur ini, tapi belum semua pengguna mendapat akses terhadapnya. Selain itu, ini menimbulkan kekhawatiran serius tentang etika dan batasan komersialisasi di media sosial dan bagaimana AI seharusnya diberi aturan yang kuat.
Fenomena ini memperlihatkan bagaimana media sosial secara terang-terangan menempatkan fungsi e-commerce sebagai tujuan utama mereka, sekaligus menimbulkan debat tentang bagaimana teknologi harus bersikap bijak dalam konteks manusia dan tragedi kemanusiaan.
Referensi:
[1] https://theverge.com/tech/782540/tiktok-shop-scanning-gaza-videos-e-commerce-dupes
[1] https://theverge.com/tech/782540/tiktok-shop-scanning-gaza-videos-e-commerce-dupes
Analisis Ahli
Dr. Shoshana Zuboff
"Fenomena ini adalah contoh jelas dari 'surveillance capitalism' di mana nilai manusia direduksi menjadi data dan peluang komersial, tanpa mempertimbangkan etika dan dampak sosial."
Tristan Harris
"AI harus dirancang dengan fokus utama pada keselamatan manusia dan etika; pengabaian pada konteks dalam fitur seperti ini menciptakan masalah besar pada kepercayaan dan integritas platform."
Analisis Kami
"Fitur ini menunjukkan sikap tanpa kompromi dari platform media sosial dalam mengejar keuntungan, mengabaikan konteks dan nilai kemanusiaan yang sangat penting. Ini memperjelas bahwa teknologi AI belum siap untuk menangani konteks sosial yang kompleks tanpa menimbulkan dampak negatif yang serius."
Prediksi Kami
TikTok dan platform media sosial lain kemungkinan akan terus mengembangkan fitur komersialisasi otomatis, tapi bisa menghadapi tekanan publik dan tuntutan regulasi untuk membatasi atau mengatur penggunaannya terutama pada konten sensitif dan bermuatan kemanusiaan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan wanita Palestina dalam video TikTok?A
Wanita Palestina dalam video tersebut sedang mencari keluarganya setelah rumahnya runtuh akibat serangan.Q
Apa fitur baru yang diperkenalkan oleh TikTok?A
Fitur baru yang diperkenalkan oleh TikTok adalah pencarian visual yang mengidentifikasi objek dalam video dan menyarankan produk serupa.Q
Bagaimana fitur pencarian visual TikTok berfungsi?A
Fitur pencarian visual TikTok berfungsi dengan mengenali objek dalam konten dan menampilkan produk atau video yang terlihat mirip.Q
Apa dampak dari fitur ini terhadap konten yang sensitif?A
Fitur ini dapat berpotensi mengkomersialisasi konten yang sensitif, yang seharusnya tidak dijadikan bahan pemasaran.Q
Siapa Ms. Rachel dan apa perannya dalam konteks artikel ini?A
Ms. Rachel adalah pembuat konten yang fokus pada isu-isu anak-anak, termasuk kondisi anak-anak di Gaza, dan dia dikenal karena aktivismenya.