Courtesy of InterestingEngineering
Tanaman Jepang Pertama yang Meniru Bau Semut Terluka untuk Dapatkan Lalat Pollinator
Menjelaskan penemuan baru bahwa tanaman Vincetoxicum nakaianum meniru bau semut terluka untuk menarik lalat yang berperan sebagai penyerbuk, serta membuka wawasan baru tentang evolusi dan keanekaragaman mimicry pada tumbuhan.
24 Sep 2025, 22.34 WIB
78 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penemuan bunga yang meniru bau semut terluka menunjukkan contoh baru dari peniruan dalam dunia tumbuhan.
- Keterlibatan media sosial membantu peneliti dalam mengumpulkan data dan memperkuat hipotesis.
- Penelitian ini membuka peluang untuk menemukan lebih banyak bentuk peniruan dalam spesies tanaman lainnya.
Jepang - Para peneliti dari Universitas Tokyo menemukan bahwa tanaman Vincetoxicum nakaianum di Jepang bisa mengeluarkan bau yang sangat mirip dengan bau dari semut yang sedang diserang laba-laba. Bau ini menarik lalat chloropid yang biasanya mencari makan dari cairan semut terluka. Ketika lalat-lalat ini datang ke bunga, mereka tanpa sadar membantu proses penyerbukan tanaman tersebut.
Penemuan ini terjadi secara tidak sengaja ketika Ko Mochizuki mengamati banyak lalat menerbangi bunga Vincetoxicum nakaianum saat mengerjakan proyek berbeda. Berdasarkan pengalaman dan pengetahuan sebelumnya, ia mulai menduga bahwa bunga itu meniru bau serangga terluka untuk menarik lalat sebagai penyerbuk.
Setelah mengumpulkan data dan membandingkan bau bunga dengan bau berbagai serangga, diketahui bahwa bau bunga tersebut sangat mirip dengan bau semut yang diserang laba-laba. Karena belum ada bukti ilmiah sebelumnya bahwa lalat tertarik pada semut terluka, Mochizuki menggunakan dokumentasi dari naturalis amatir di media sosial untuk menguatkan hipotesisnya.
Uji coba perilaku pada lalat menunjukkan bahwa lalat memang lebih suka mendekati bau semut yang terluka dibandingkan bau lain. Temuan ini merupakan pertama kalinya ditemukan pada tumbuhan yang menggunakan mimicry bau semut untuk menarik penyerbuknya. Strategi ini mirip dengan berbagai contoh mimicry yang umumnya terlihat pada serangga dan hewan lainnya.
Saat ini, Mochizuki berencana melanjutkan penelitian dengan membandingkan Vincetoxicum nakaianum dengan spesies kerabatnya untuk memahami evolusi mimicry ini. Ia juga berniat mencari contoh-contoh mimicry lain pada tumbuhan, dengan keyakinan bahwa masih banyak bentuk mimicry yang tersembunyi dan menunggu untuk ditemukan.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/science/japan-plant-mimics-smell-of-injured-ants
[1] https://interestingengineering.com/science/japan-plant-mimics-smell-of-injured-ants
Analisis Ahli
Jane Goodall
"Penemuan ini memperlihatkan cara-cara unik alam dalam beradaptasi dan berinteraksi, sangat penting bagi konservasi keanekaragaman hayati."
Edward O. Wilson
"Mimikri semut pada tumbuhan ini menambah bukti betapa kompleks dan beragamnya evolusi simbiosis antar spesies."
Analisis Kami
"Penemuan ini sangat revolusioner karena menunjukkan bahwa tumbuhan dapat menggunakan strategi mimicry yang sebelumnya hanya dikenal pada hewan, memperluas cakupan ekologi dan evolusi yang perlu dipertimbangkan. Saya yakin penelitian lanjutan akan mengungkap bahwa mimicry semacam ini lebih umum dan sangat penting dalam dinamika ekosistem yang belum banyak dieksplorasi."
Prediksi Kami
Penelitian ini akan membuka pintu bagi penemuan lebih banyak kasus mimicry bau di tumbuhan lain dan memperdalam pemahaman tentang evolusi mekanisme pollinasi yang kompleks di alam.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan oleh Ko Mochizuki dan timnya?A
Ko Mochizuki dan timnya menemukan bahwa bunga Vincetoxicum nakaianum meniru bau semut yang terluka untuk menarik lalat sebagai penyerbuk.Q
Mengapa lalat chloropid tertarik pada bunga Vincetoxicum nakaianum?A
Lalat chloropid tertarik pada bunga tersebut karena aroma yang mirip dengan bau semut yang sedang diserang, mencari makanan yang mudah.Q
Apa yang dilakukan Ko Mochizuki untuk menguji hipotesisnya?A
Ko Mochizuki menggunakan media sosial untuk menemukan dokumentasi fenomena serupa dan kemudian melakukan tes perilaku untuk mengonfirmasi bahwa lalat lebih tertarik pada bau semut yang terluka.Q
Apa yang menjadi fokus penelitian Ko Mochizuki selanjutnya?A
Fokus penelitian Ko Mochizuki selanjutnya adalah mempelajari evolusi peniruan semut dengan membandingkan Vincetoxicum nakaianum dengan kerabat dekatnya.Q
Di mana hasil penelitian ini dipublikasikan?A
Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal Current Biology.