Courtesy of InterestingEngineering
Tanaman Asal Jepang Meniru Bau Semut Terluka untuk Tarik Lalat Penyerbuk
Mengungkap bukti baru bagaimana tanaman dapat menggunakan mimikri aroma semut yang terluka untuk menarik lalat sebagai penyerbuk, serta membuka wawasan baru tentang evolusi dan mekanisme penyerbukan tanaman.
25 Sep 2025, 03.19 WIB
214 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Tanaman Vincetoxicum nakaianum menggunakan mimikri untuk menarik lalat untuk polinasi.
- Penemuan ini membuka wawasan baru dalam interaksi antara tanaman dan serangga.
- Ko Mochizuki menunjukkan pentingnya kombinasi persiapan dan keberuntungan dalam penelitian ilmiah.
Jepang - Para ilmuwan dari Universitas Tokyo menemukan bahwa bunga pada tanaman Vincetoxicum nakaianum menghasilkan aroma yang sangat mirip dengan bau semut yang sedang terluka karena diserang laba-laba. Temuan ini menunjukkan tanaman bisa menggunakan mimikri bau untuk menarik serangga sebagai penyerbuknya.
Ko Mochizuki, peneliti utama, menemukan fenomena ini secara tidak sengaja saat melihat lalat chloropid berkumpul di bunga. Dari pengalaman dan pengetahuan sebelumnya, ia mengira tanaman tersebut meniru bau serangga yang terluka untuk memancing lalat yang biasa mencari makanan berupa cairan dari semut terluka.
Penelitian menunjukkan bahwa lalat chloropid tertarik pada aroma ini karena mereka biasanya memakan cairan dari semut yang terluka, sebuah dinamika parasitisme yang disebut kleptoparasitisme. Dengan mengikuti aroma tersebut, lalat berperan sebagai agen penyerbukan ketika berpindah dari satu bunga ke lainnya.
Mochizuki menggunakan media sosial untuk mengumpulkan data dari pengamat amatir yang juga melihat lalat tertarik pada semut terluka, memperkuat hipotesisnya. Uji perilaku kemudian membuktikan lalat lebih tertarik pada aroma semut yang diserang laba-laba dibanding aroma lain.
Penemuan ini membuka peluang penelitian lebih lanjut tentang mimikri dalam tumbuhan, termasuk membandingkan Vincetoxicum nakaianum dengan spesies kerabatnya dan mencari contoh mimikri pada tanaman lain. Temuan ini diterbitkan di jurnal Current Biology dan menunjukkan keunikan evolusi penyerbukan tanaman.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/science/japan-plant-mimics-smell-of-injured-ants
[1] https://interestingengineering.com/science/japan-plant-mimics-smell-of-injured-ants
Analisis Ahli
Dr. Haruto Saito (Ahli Ekologi Tumbuhan, Universitas Kyoto)
"Penelitian ini menunjukkan kompleksitas hubungan ekologis yang tak terduga antara tanaman dan serangga; mimikri bau ini merupakan inovasi yang membantu tanaman bertahan dan berkembang dalam ekosistem yang kompetitif."
Prof. Mei Tanaka (Ahli Evolusi dan Biologi Molekuler, Universitas Tokyo)
"Penemuan ini memberikan peluang penting untuk mempelajari dasar genetik dari mimikri bau dan evolusi sinyal kimia dalam tumbuhan yang dapat memperluas pemahaman kita tentang adaptasi evolusioner."
Analisis Kami
"Penemuan ini sangat menarik karena membuka babak baru dalam studi interaksi tumbuhan dan serangga yang sebelumnya hanya dikenal melalui mekanisme visual atau warna. Tak hanya memperkaya ilmu pengetahuan, strategi adaptif tanaman ini bisa menginspirasi penelitian biomimetika dalam bidang lain seperti pengembangan aroma sintetis untuk aplikasi pertanian."
Prediksi Kami
Penemuan ini dapat memicu penelitian lebih luas tentang mimikri dalam dunia tumbuhan, yang mungkin mengarah pada penemuan variasi baru strategi penyerbukan yang belum diketahui dan pemahaman lebih dalam tentang evolusi tanaman dan hubungan ekologisnya.