Courtesy of SCMP
Global Warming Tingkatkan Kerusakan Super Typhoon Ragasa di China
Mengungkap seberapa besar pengaruh perubahan iklim terhadap intensitas dan kerusakan yang diakibatkan oleh super typhoon Ragasa, serta mengedukasi masyarakat tentang risiko badai tropis yang makin meningkat akibat pemanasan global.
03 Okt 2025, 08.00 WIB
313 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Perubahan iklim berkontribusi signifikan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh taifun.
- Kekuatan dan curah hujan taifun dipengaruhi oleh suhu global yang semakin meningkat.
- Studi menunjukkan bahwa badai tropis akan menjadi lebih merusak akibat pemanasan global.
Guangdong, China - Para ilmuwan dari Imperial College London menemukan bahwa perubahan iklim menyebabkan kerusakan yang lebih besar dari super typhoon Ragasa yang melanda provinsi Guangdong, China, pada bulan lalu. Studi ini menunjukkan bahwa dampak buruk badai tersebut bertambah sekitar 36 persen karena pemanasan global.
Ragasa merupakan badai tropis terkuat yang tercatat tahun ini dan masuk kategori tiga saat mencapai daratan. Para peneliti memperkirakan bahwa badai seperti ini sekarang sekitar 49 persen lebih mungkin terjadi dibandingkan masa sebelum revolusi industri.
Peningkatan suhu muka bumi akibat pembakaran bahan bakar fosil menyebabkan angin badai Ragasa bertambah kencang sebesar 7 persen dan curah hujan meningkat hingga 12 persen, yang bersama-sama berkontribusi pada kerusakan yang meluas terhadap rumah dan properti.
Para ilmuwan memperingatkan bahwa seiring suhu bumi terus naik, kita dapat mengharapkan badai tropis yang semakin kuat dan destruktif, menimbulkan risiko serius bagi banyak wilayah yang rentan, terutama di kawasan pesisir Asia.
Penemuan ini menegaskan pentingnya upaya global untuk mengurangi emisi karbon dan mempersiapkan sistem mitigasi bencana yang lebih baik agar kerugian akibat bencana alam ekstrem bisa diminimalisir di masa depan.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3327646/climate-change-made-damage-super-typhoon-ragasa-significantly-worse-study-warns?module=top_story&pgtype=subsection
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3327646/climate-change-made-damage-super-typhoon-ragasa-significantly-worse-study-warns?module=top_story&pgtype=subsection
Analisis Ahli
Dr. Michael Mann
"Studi seperti ini sangat penting karena menunjukkan hubungan langsung antara aktivitas manusia dan kerusakan akibat bencana, memperkuat urgensi mitigasi iklim global."
Prof. Kerry Emanuel
"Analisis tersebut konsisten dengan tren global yang menunjukkan peningkatan intensitas badai akibat suhu permukaan laut yang lebih hangat."
Analisis Kami
"Fenomena badai yang makin ganas ini adalah bukti konkret bahwa perubahan iklim bukan hanya isu lingkungan, tapi juga ancaman nyata bagi keselamatan dan kestabilan ekonomi masyarakat. Jika tidak ada tindakan drastis mengurangi emisi karbon, maka kita akan melihat lebih banyak bencana alam yang ekstrem terjadi dengan frekuensi lebih tinggi."
Prediksi Kami
Dalam beberapa dekade ke depan, badai tropis di wilayah seperti Asia Tenggara dan China akan semakin kuat dan merusak, menimbulkan kerugian ekonomi serta sosial yang lebih besar jika emisi gas rumah kaca tidak segera dikurangi.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi penyebab kerusakan akibat taifun Ragasa?A
Kerusakan akibat taifun Ragasa disebabkan oleh perubahan iklim yang berkontribusi pada kekuatan badai.Q
Bagaimana perubahan iklim mempengaruhi kekuatan taifun Ragasa?A
Perubahan iklim meningkatkan kekuatan angin taifun Ragasa sebesar 7% dan curah hujan sebesar 12%.Q
Apa hasil penelitian yang dilakukan oleh Imperial College London tentang taifun Ragasa?A
Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga kerusakan akibat taifun Ragasa dapat diatribusikan pada perubahan iklim.Q
Seberapa besar peningkatan kemungkinan terjadinya taifun seperti Ragasa dibandingkan dengan sebelumnya?A
Peningkatan kemungkinan terjadinya taifun seperti Ragasa adalah sekitar 49% dibandingkan dengan masa pra-industri.Q
Apa yang dapat diharapkan terkait dengan badai tropis di masa depan?A
Di masa depan, badai tropis diharapkan menjadi semakin merusak seiring dengan pemanasan planet.