Courtesy of InterestingEngineering
Tradisi Yogurt Semut Merah Hidupkan Kembali Fermentasi Alami yang Unik
Menunjukkan bahwa tradisi fermentasi yogurt menggunakan semut merah memiliki dasar ilmiah dan dapat menginspirasi inovasi kuliner modern dengan memanfaatkan keanekaragaman mikroba alami untuk menciptakan cita rasa dan tekstur baru.
03 Okt 2025, 22.00 WIB
215 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penggunaan semut dalam fermentasi susu menunjukkan potensi tradisi kuliner yang terlupakan.
- Keberagaman mikroba dalam yogurt tradisional dapat memberikan rasa dan tekstur yang lebih kaya.
- Kolaborasi antara ilmuwan dan koki dapat menghasilkan inovasi dalam masakan modern.
Desa keluarga, Bulgaria - Di Balkan dan Turki, dulu ada tradisi fermentasi yogurt menggunakan semut merah yang kini hampir terlupakan. Fermentasi ini dilakukan dengan memasukkan semut hidup ke dalam susu hangat yang kemudian dibiarkan dalam sarang semut semalaman, menghasilkan yogurt dengan rasa dan tekstur khas yang berbeda dari yogurt modern.
Para peneliti dari Technical University of Denmark melakukan studi dengan pergi ke desa di Bulgaria untuk mempelajari metode fermentasi ini secara langsung dari penduduk lokal. Mereka menemukan bahwa semut mengandung berbagai bakteri asam laktat dan asam asetat yang membantu proses pengentalan dan pengasaman susu.
Selain itu, asam format dari semut memberikan efek ganda yaitu mengubah tekstur susu sekaligus menciptakan lingkungan yang nyaman untuk bakteri pengasam. Hasil penelitian menunjukkan hanya semut hidup yang dapat memunculkan komunitas mikroba yang tepat untuk fermentasi yogurt.
Para peneliti bekerja sama dengan koki restoran Michelin di Copenhagen untuk mengembangkan hidangan modern berbasis yogurt semut, seperti es krim yogurt berbentuk semut, keju mirip mascarpone dengan rasa tajam, dan koktail yang menggunakan susu fermentasi semut sebagai bahan klarifikasi.
Penelitian ini menegaskan bahwa warisan kuliner tradisional punya nilai ilmiah yang nyata dan bisa menjadi inspirasi inovasi makanan masa kini. Meski ada risiko kesehatan, tradisi seperti ini penting dipelajari agar kita bisa menjaga keanekaragaman pangan sekaligus menemukan cita rasa baru.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/science/traditional-turkish-balkan-yogurt-with-ants
[1] https://interestingengineering.com/science/traditional-turkish-balkan-yogurt-with-ants
Analisis Ahli
Leonie Jahn
"Tradisi fermentasi ini bukan sekedar mitos, tetapi memiliki dasar ilmiah yang kuat dan bisa memperkaya cara kita memahami keanekaragaman mikroba dalam makanan."
Analisis Kami
"Penelitian ini membuka wawasan penting bahwa ilmu pangan harus lebih dari sekedar teknologi modern; kearifan lokal menyimpan potensi besar untuk inovasi. Namun, menerapkan metode fermentasi dengan semut harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari risiko kesehatan seperti parasit."
Prediksi Kami
Metode fermentasi tradisional dengan semut merah dapat kembali populer sebagai sumber inovasi kuliner unik dan kesehatan probiotik, serta memunculkan minat baru dalam pelestarian warisan kuliner lokal.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang digunakan untuk memfermentasi susu menjadi yogurt dalam penelitian ini?A
Semut merah (Formica) digunakan untuk memfermentasi susu menjadi yogurt.Q
Siapa penulis senior yang terlibat dalam penelitian ini?A
Leonie Jahn adalah penulis senior yang terlibat dalam penelitian ini.Q
Apa peran asam formiat yang dihasilkan oleh semut dalam proses fermentasi?A
Asam formiat membantu mengasamkan susu, mengubah teksturnya, dan menciptakan lingkungan yang mendukung mikroba penyuka asam.Q
Bagaimana yogurt semut berbeda dari yogurt komersial biasa?A
Yogurt semut memiliki keragaman mikroba yang lebih besar dibandingkan yogurt komersial yang biasanya menggunakan hanya dua strain bakteri.Q
Apa dampak dari penelitian ini terhadap pemahaman tentang tradisi kuliner?A
Penelitian ini menunjukkan pentingnya tradisi kuliner dan bagaimana metode kuno dapat memberikan wawasan baru dalam ilmu makanan modern.