Courtesy of NatureMagazine
Antivenom Baru dari Llama dan Alpaca Lawan Racun Banyak Ular Berbisa Afrika
Mengembangkan antivenom spektrum luas yang efektif melawan racun berbagai jenis ular berbisa Afrika sub-Sahara sehingga dapat memberikan perlindungan lebih baik dan mengurangi kerusakan jaringan pada korban gigitan ular.
29 Okt 2025, 07.00 WIB
257 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Antivenom baru yang menggunakan antibodi dari alpaca dan llama berpotensi memberikan perlindungan lebih luas terhadap gigitan ular berbisa.
- Gigitan ular adalah masalah kesehatan serius di Afrika yang memerlukan perhatian lebih dalam hal penanganan dan pengobatan.
- Pengembangan nanobody dari camelid membuka peluang baru dalam pengobatan racun ular yang lebih efektif dan aman.
Kongens Lyngby, Denmark - Gigitan ular berbisa di Afrika sub-Sahara menyebabkan ribuan kematian dan amputasi setiap tahun karena racunnya yang berbahaya serta keterbatasan antivenom yang ada saat ini. Pengobatan yang biasa menggunakan antibodi dari kuda hanya efektif untuk beberapa spesies saja dan kadang menimbulkan reaksi berbahaya di tubuh manusia.
Para ilmuwan kini mengembangkan antivenom baru menggunakan nanobodi yang berasal dari llama dan alpaca. Nanobodi ini sangat kecil sehingga mampu menembus jaringan dan langsung menetralkan racun yang merusak, yang sulit dilakukan oleh antibodi biasa.
Dalam penelitian yang dilakukan di Denmark, llama dan alpaca tersebut diberikan berbagai macam racun dari 18 spesies ular berbisa Afrika. Dari sana dihasilkan cocktail nanobodi yang mampu melawan racun dari 17 spesies.
Ketika dicoba pada tikus, antivenom ini berhasil mengurangi cedera dan kerusakan kulit yang biasanya terjadi akibat gigitan ular. Hasil ini jauh lebih baik daripada antivenom konvensional yang tersedia saat ini.
Penemuan ini memberikan harapan besar bagi pengobatan gigitan ular karena bisa memberikan perlindungan sekaligus untuk banyak jenis ular. Namun, masih diperlukan usaha lebih agar antivenom ini bisa diproduksi dan didistribusikan secara luas di wilayah yang paling membutuhkan.
Referensi:
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-03541-3
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-03541-3
Analisis Ahli
Anne Ljungars
"Pendekatan menggunakan nanobodi adalah solusi praktis untuk masalah rentang spektrum antivenom yang selama ini menjadi kendala besar dalam pengobatan gigitan ular."
Matthijs Kuijpers
"Penggunaan camelid sebagai sumber nanobodi menandai kemajuan besar dalam bioteknologi antivenom yang bisa menyelamatkan ribuan nyawa di wilayah berisiko tinggi gigitan ular."
Analisis Kami
"Pendekatan ini benar-benar revolusioner karena memanfaatkan keunikan nanobodi camelid yang kecil dan efektif menetralkan berbagai racun sekaligus, membuka jalan bagi terapi antivenom generasi baru. Namun, tantangan produksi massal dan distribusi di daerah terpencil masih harus diatasi untuk manfaat maksimal di lapangan."
Prediksi Kami
Pengembangan dan penggunaan antivenom berbasis nanobodi dari camelid ini kemungkinan akan mempercepat produksi antivenom spektrum luas yang lebih aman dan efektif, sehingga mengurangi angka kematian dan amputasi akibat gigitan ular di Afrika dan mungkin daerah lainnya.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan dalam penelitian tentang antivenom baru?A
Penelitian menemukan bahwa antivenom baru yang menggunakan antibodi dari alpaca dan llama dapat menetralkan racun dari 17 spesies ular berbisa di Afrika.Q
Mengapa gigitan ular menjadi masalah kesehatan publik di Afrika?A
Gigitan ular diperkirakan membunuh sekitar 20.000 orang di sub-Sahara Afrika setiap tahun dan menyebabkan banyak amputasi akibat kerusakan jaringan.Q
Bagaimana cara kerja antivenom yang dikembangkan dari alpaca dan llama?A
Antivenom yang dikembangkan bekerja dengan mengisolasi nanobody dari alpaca dan llama yang dapat menembus jaringan dan mengikat racun yang merusak jaringan.Q
Apa kelebihan antivenom baru dibandingkan Inoserp PAN-AFRICA?A
Antivenom baru menunjukkan kinerja yang lebih baik dalam mengurangi kerusakan kulit akibat racun dibandingkan dengan Inoserp PAN-AFRICA.Q
Mengapa pengembangan antivenom yang luas menjadi tantangan sebelumnya?A
Sebelumnya, pengembangan antivenom yang luas dianggap memerlukan jumlah antibodi yang tidak praktis karena keragaman racun pada spesies ular.