Courtesy of NatureMagazine
Terapi Antibodi Baru untuk Melawan Virus Flu Burung yang Bermutasi Cepat
Mengembangkan terapi antibodi yang efektif melawan virus H5N1 dan virus lain yang bermutasi agar pengobatan dan vaksin dapat terus bekerja dengan baik meskipun virus mengalami perubahan genetik.
05 Nov 2025, 07.00 WIB
286 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pengembangan terapi antibodi untuk H5N1 menunjukkan potensi dalam meningkatkan pengobatan untuk infeksi virus.
- Antibodi dapat meningkatkan efektivitas vaksin dengan menargetkan bagian virus yang sangat terjaga.
- Mutasi virus menjadi tantangan utama dalam pengembangan terapi antibodi yang efektif.
Melbourne, Australia - Para peneliti kini mengembangkan terapi antibodi sintetis yang ditujukan untuk melawan virus flu burung H5N1 yang sulit diatasi karena mutasi cepatnya. Antibodi ini merupakan bagian dari pertahanan imun yang dibuat secara khusus dengan menggabungkan sel B dari tikus dan garis sel manusia.
Salah satu tantangan utama terapi adalah virus yang sering mengalami perubahan genetik, sehingga antibodi yang hanya menarget satu bagian virus menjadi kurang efektif seiring waktu. Oleh karena itu, para ilmuwan mencoba membuat antibodi yang dapat menarget dua bagian sekaligus, yakni bagian batang protein virus dan reseptor pada sel manusia.
Hasil eksperimen di laboratorium menunjukkan bahwa antibodi tersebut lebih efektif dalam mencegah virus menempel dan masuk ke dalam sel dibandingkan dengan antibodi monoklonal yang hanya fokus pada satu target. Ini membuat terapi kemungkinan lebih kuat dalam melawan berbagai varian virus.
Selain itu, tim lain juga mengembangkan panel antibodi monoklonal yang mampu memantau perubahan virus H5N1 dan membantu mencari pengobatan yang efektif untuk berbagai varian virus. Ini penting agar terapi dapat terus diperbarui dan menyesuaikan dengan evolusi virus.
Referensi:
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-03540-4
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-03540-4
Analisis Ahli
Runhong Zhou
"Strategi menargetkan area virus dan reseptor sel manusia menawarkan potensi besar untuk meningkatkan efektivitas terapi antibodi melawan H5N1."
Zhiwei Chen
"Memfokuskan antibodi pada bagian-bagian yang sangat konservatif dari virus dapat membantu menjaga efektivitas vaksin meskipun virus bermutasi."
Analisis Kami
"Pendekatan menargetkan dua sasaran sekaligus bukan hanya inovatif tapi juga sangat logis mengingat kemampuan mutasi virus untuk menghindari terapi. Namun, tetap perlu penelitian jangka panjang untuk memastikan apakah strategi ini bisa mengatasi evolusi virus tanpa memicu resistensi baru."
Prediksi Kami
Terapi antibodi yang menargetkan bagian virus yang konservatif dan sel inang kemungkinan akan menjadi standar baru dalam pengobatan infeksi virus yang cepat bermutasi seperti flu burung dan COVID-19.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa fokus utama dari penelitian yang dilakukan oleh Runhong Zhou dan timnya?A
Fokus utama penelitian yang dilakukan oleh Runhong Zhou dan timnya adalah mengembangkan terapi antibodi untuk mengatasi infeksi H5N1 avian influenza.Q
Bagaimana antibodi yang dikembangkan dapat membantu dalam pengobatan H5N1?A
Antibodi yang dikembangkan dapat membantu dengan menargetkan daerah batang pada protein permukaan virus dan reseptor pada sel manusia, sehingga meningkatkan efektivitas netralisasi virus.Q
Mengapa antibodi untuk COVID-19 menjadi kurang efektif seiring waktu?A
Antibodi untuk COVID-19 menjadi kurang efektif seiring waktu karena virus mengalami mutasi yang membuatnya bisa menghindari respons imun.Q
Apa yang dilakukan Zhiwei Chen dalam konteks pengembangan antibodi?A
Zhiwei Chen bekerja pada pengembangan antibodi yang dapat mengikat bagian-bagian virus SARS-CoV-2 yang sangat terjaga, untuk membantu vaksin tetap efektif.Q
Apa yang dapat menjadi tantangan dalam pengembangan terapi antibodi untuk virus yang sering bermutasi?A
Tantangan dalam pengembangan terapi antibodi untuk virus yang sering bermutasi adalah kemungkinan virus mengembangkan mutasi yang memungkinkan mereka menghindari terapi tersebut.