Courtesy of NatureMagazine
Antibodi Manusia dan Obat Baru Lindungi dari Racun 19 Ular Berbisa
Mengembangkan antivenom yang efektif melawan berbagai jenis bisa ular berbisa.
02 Mei 2025, 07.00 WIB
74 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Antivenom baru yang dikembangkan menggunakan antibodi dari Tim Friede menunjukkan potensi untuk melindungi terhadap berbagai racun ular.
- Penggunaan varespladib dalam antivenom meningkatkan efektivitasnya dengan menghambat enzim berbahaya.
- Penelitian ini menyoroti perlunya metode yang lebih aman dan efektif dalam pengembangan antivenom dibandingkan dengan metode tradisional.
South San Francisco, California, Amerika Serikat - Para ilmuwan telah mengembangkan antivenom yang kuat menggunakan antibodi dari darah Tim Friede, seorang kolektor ular dari AS yang telah digigit ratusan kali oleh ular berbisa. Terapi ini melindungi tikus dari bisa 19 spesies ular mematikan, termasuk ular kobra raja. Antivenom ini menggabungkan obat varespladib dengan antibodi yang diisolasi dari darah Friede.
Antivenom ini bertujuan untuk melindungi dari berbagai jenis bisa ular elapid yang mengandung neurotoksin yang dapat menyebabkan kelumpuhan otot dan kegagalan pernapasan. Para peneliti menguji antibodi ini pada tikus yang telah diberi dosis bisa ular dan menemukan bahwa kombinasi varespladib dan dua antibodi dari Friede memungkinkan tikus bertahan dari dosis mematikan.
Para ilmuwan berharap bahwa antibodi manusia ini dapat mengurangi risiko reaksi merugikan dibandingkan dengan antibodi hewan. Meskipun penelitian ini menjanjikan, para peneliti menekankan bahwa tidak ada orang lain yang perlu mengikuti jejak Friede dalam mengekspos diri mereka pada bisa ular untuk penelitian lebih lanjut.
--------------------
Analisis Kami: Pendekatan penggunaan antibodi manusia dari sumber yang unik memang revolusioner, namun mengandalkan pengalaman berbahaya seperti yang dilakukan oleh Friede jelas bukan contoh yang layak. Teknologi ini menunjukkan potensi besar untuk menggeser paradigma antivenom tradisional, tapi pengujian klinis ketat dan produksi massal tetap jadi tantangan utama.
--------------------
Analisis Ahli:
Kartik Sunagar: Penggunaan teknologi imunologi modern untuk mengembangkan antivenom adalah langkah yang sangat dibutuhkan, karena metode lama sudah tidak memadai untuk melindungi dari beragam racun ular yang berbeda.
--------------------
What's Next: Dalam waktu dekat, antivenom berbasis antibodi manusia dan varespladib dapat dikembangkan secara luas sehingga tersedia antivenom yang efektif untuk banyak spesies ular berbisa dengan risiko efek samping yang lebih rendah.
Referensi:
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-01325-3
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-01325-3
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan Tim Friede untuk membangun kekebalan terhadap racun ular?A
Tim Friede menginjeksikan dirinya dengan racun ular lebih dari 600 kali dan telah digigit oleh ular berbisa sekitar 200 kali.Q
Bagaimana antivenom baru ini dibuat?A
Antivenom baru ini dibuat dengan mengisolasi antibodi dari darah Tim Friede dan menggabungkannya dengan varespladib.Q
Apa peran varespladib dalam antivenom?A
Varespladib berfungsi menghambat enzim racun ular yang merusak jaringan otot dan saraf, meningkatkan efektivitas antivenom.Q
Mengapa penelitian ini dianggap memiliki masalah etika?A
Penelitian ini dianggap memiliki masalah etika karena melibatkan eksperimen berbahaya yang dilakukan oleh individu pada dirinya sendiri.Q
Apa yang dapat dilakukan antivenom ini terhadap racun ular?A
Antivenom ini dapat melindungi terhadap racun dari 19 spesies ular berbisa yang berbeda.