Amazon Tolak Fitur AI Perplexity yang Bisa Beli Barang Otomatis
Courtesy of TheVerge

Amazon Tolak Fitur AI Perplexity yang Bisa Beli Barang Otomatis

Menjelaskan konflik antara Amazon dan Perplexity terkait penggunaan agen AI yang dapat membeli produk di Amazon secara otomatis, serta menggambarkan sudut pandang kedua belah pihak tentang pengalaman pelanggan dan kontrol perdagangan di platform Amazon.

05 Nov 2025, 04.36 WIB
71 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Amazon tidak ingin terlibat dengan pengalaman belanja AI yang ditawarkan oleh Perplexity.
  • Perplexity menuduh Amazon melakukan praktik intimidasi terkait dengan penggunaan teknologi AI mereka.
  • Ada ketidakselarasan antara nilai-nilai yang diungkapkan oleh Amazon dan tindakan mereka terhadap inovasi pihak ketiga.
Tidak disebutkan, Amerika Serikat - Perplexity, sebuah startup teknologi, membuat Comet AI yang memungkinkan pengguna berbelanja secara otomatis di berbagai situs termasuk Amazon. Namun, Amazon tidak setuju dengan cara ini dan meminta Perplexity untuk menghentikan fitur tersebut karena dianggap merugikan pengalaman pengguna di platform mereka.
Amazon telah mengirim surat ancaman hukum kepada Perplexity agar tidak menggunakan AI tersebut untuk melakukan pembelian. Sementara itu, Perplexity menanggapi dengan mengatakan bahwa Amazon justru membatasi kemudahan berbelanja yang seharusnya menjadi tujuan utama mereka.
Perplexity merasa Amazon lebih fokus pada iklan, hasil sponsor, dan strategi upselling yang rumit untuk mempengaruhi pelanggan, sehingga menolak penggunaan agen AI pihak ketiga seperti Comet. Sebaliknya, CEO Amazon Andy Jassy menyatakan bahwa perusahaan ingin bermitra dengan agen pihak ketiga di masa depan, tapi bukan sebagai agen pribadi yang tidak diatur oleh Amazon.
Menurut pihak Amazon, aplikasi seperti Comet memberikan pengalaman berbelanja dan layanan pelanggan yang buruk. Mereka menekankan bahwa aplikasi pihak ketiga harus menghormati kebijakan dan keputusan dari penyedia layanan seperti Amazon.
Situasi ini menunjukkan ketegangan antara inovasi AI dalam membantu pelanggan berbelanja dengan mudah dan kebijakan ketat Amazon yang ingin mempertahankan kendali penuh atas interaksi pembelian di platformnya. Konflik ini bisa menjadi contoh bagaimana teknologi baru harus sejajar dengan aturan perusahaan besar.
Referensi:
[1] https://theverge.com/news/813755/amazon-perplexity-ai-shopping-agent-block

Analisis Ahli

Andrew Ng
"Teknologi AI memang bisa merevolusi pengalaman berbelanja online, tapi harus ada keseimbangan antara inovasi dan proteksi bisnis agar semua pihak diuntungkan."
Fei-Fei Li
"Penggunaan AI untuk membantu pengguna adalah masa depan, tetapi platform besar seperti Amazon perlu terbuka terhadap integrasi AI yang aman dan bertanggung jawab."

Analisis Kami

"Amazon menunjukkan sikap protektif terhadap kontrol penuh atas pengalaman pembelanjaannya, yang mungkin karena model bisnisnya sangat bergantung pada iklan dan penawaran berbayar. Namun, Perplexity menghadirkan pendekatan inovatif yang sebenarnya bisa mendorong transaksi lebih banyak dan memberikan kemudahan bagi konsumen, sehingga konflik ini mencerminkan ketegangan antara inovasi teknologi dan model bisnis tradisional."

Prediksi Kami

Mungkin akan terjadi ketegangan lebih lanjut dan regulasi ketat terhadap penggunaan agen AI yang melakukan pembelian di platform e-commerce besar seperti Amazon, sehingga membatasi inovasi AI dalam berbelanja otomatis.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang diminta Amazon kepada Perplexity?
A
Amazon meminta Perplexity untuk berhenti memungkinkan browser AI Comet untuk membeli produk bagi pelanggan.
Q
Apa fungsi dari browser AI Comet milik Perplexity?
A
Browser AI Comet milik Perplexity dapat menemukan dan membeli produk dari berbagai situs web, termasuk Amazon.
Q
Mengapa Perplexity merasa terancam secara hukum oleh Amazon?
A
Perplexity merasa terancam secara hukum karena Amazon mengeluarkan ancaman hukum yang agresif terhadap mereka.
Q
Apa pendapat Perplexity tentang nilai-nilai Amazon?
A
Perplexity berpendapat bahwa Amazon seharusnya menyukai kemudahan berbelanja yang ditawarkan oleh AI, namun mereka merasa Amazon lebih fokus pada iklan dan penjualan.
Q
Siapa yang merupakan CEO Amazon dan apa yang dia katakan tentang kemitraan?
A
CEO Amazon adalah Andy Jassy, yang mengatakan bahwa perusahaan berharap untuk bermitra dengan agen pihak ketiga di masa depan.