Apakah Homo Floresiensis Masih Hidup? Kontroversi dan Bukti Terbaru dari Flores
Courtesy of CNBCIndonesia

Apakah Homo Floresiensis Masih Hidup? Kontroversi dan Bukti Terbaru dari Flores

Menyampaikan kontroversi terbaru mengenai kemungkinan keberadaan Homo floresiensis yang masih hidup di masyarakat modern serta menilai keabsahan klaim tersebut berdasarkan pendapat para ahli dan bukti ilmiah.

05 Nov 2025, 20.35 WIB
129 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Homo floresiensis merupakan spesies manusia purba yang dianggap telah punah.
  • Ada klaim dari warga suku Lio bahwa mereka melihat makhluk kerdil mirip manusia, yang mungkin merupakan keturunan Homo floresiensis.
  • Para ilmuwan skeptis terhadap klaim tersebut, berpendapat bahwa jumlah individu yang diperlukan untuk bertahan jauh lebih besar.
Flores, Indonesia - Homo floresiensis adalah spesies manusia purba yang tingginya hanya sekitar 106 cm dan dikenal karena postur tubuhnya yang mungil. Fosil mereka ditemukan di gua Liang Bua, Pulau Flores, Indonesia, dengan usia sekitar 12.000 tahun. Penemuan ini penting karena menimbulkan pertanyaan apakah mereka sudah benar-benar punah atau masih ada hingga sekarang.
Seorang antropolog Australia, Gregory Forth, mengklaim bahwa warga lokal suku Lio melaporkan melihat makhluk kerdil yang mirip manusia purba. Menurutnya, makhluk tersebut merupakan Homo floresiensis yang masih hidup di tengah masyarakat modern. Ini menarik perhatian para ilmuwan dan masyarakat luas.
Namun, klaim ini dibantah oleh para ahli lain, seperti Matthew Tocheri dari Smithsonian Institution. Tocheri mengatakan bahwa spesies ini sudah punah dan menjaga kelangsungan hidup populasi membutuhkan jumlah individu yang cukup banyak, lebih dari yang dilaporkan warga lokal.
Corey Bradshaw dari Flinders University setuju bahwa spesies untuk bertahan hidup harus memiliki setidaknya 50 individu efektif, yang jauh lebih besar dari jumlah individu yang dilihat secara sporadis. Jadi, keberadaan Homo floresiensis saat ini sangat diragukan secara ilmiah.
Meskipun kontroversi ini masih berlangsung, penemuan fosil dan cerita masyarakat setempat tetap menjadi bahan penelitian dan diskusi. Namun untuk saat ini, bukti ilmiah lebih kuat menunjukan bahwa Homo floresiensis adalah spesies yang telah punah ribuan tahun lalu.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251105130925-37-682510/ahli-australia-yakin-manusia-flores-masih-berkeliaran-ungkap-buktinya

Analisis Ahli

Matthew Tocheri
"Saya sangat meragukan Homo floresiensis masih hidup karena jumlah individu yang terlihat sangat kecil dan spesies ini sudah punah ribuan tahun lalu."
Corey Bradshaw
"Untuk mempertahankan populasi sebuah spesies dibutuhkan setidaknya 50 individu efektif, yang tidak mungkin dipenuhi oleh kelompok kecil yang dilaporkan warga lokal."

Analisis Kami

"Meski legenda dan kesaksian lokal menarik, klaim keberadaan Homo floresiensis saat ini tidak didukung oleh bukti ilmiah yang cukup dan bertentangan dengan prinsip biologis konservasi populasi. Oleh karena itu, skeptisisme para ahli sangat masuk akal mengingat risiko kepunahan spesies sangat tinggi pada jumlah individu yang sangat kecil."

Prediksi Kami

Diskusi tentang keberadaan Homo floresiensis kemungkinan akan terus memicu penelitian dan penggalian baru di Pulau Flores, namun secara ilmiah keberadaan mereka di zaman modern tetap diragukan tanpa bukti fosil atau genetik yang lebih kuat.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditemukan oleh antropolog Gregory Forth di Pulau Flores?
A
Gregory Forth menemukan bahwa ada warga lokal suku Lio yang mengklaim melihat makhluk kerdil mirip manusia.
Q
Mengapa Homo floresiensis disebut 'Hobbit'?
A
Homo floresiensis disebut 'Hobbit' karena memiliki postur tubuh mungil yang mirip dengan karakter fiksi dalam The Lord of the Rings.
Q
Apa pendapat Matthew Tocheri tentang klaim bahwa Homo floresiensis masih hidup?
A
Matthew Tocheri meragukan klaim tersebut dan berpendapat bahwa Homo floresiensis kemungkinan besar telah punah.
Q
Di mana fosil Homo floresiensis ditemukan?
A
Fosil Homo floresiensis ditemukan di Liang Bua, sebuah gua di Kepulauan Flores.
Q
Apa yang diperlukan agar suatu spesies dapat bertahan hidup di tengah populasi?
A
Minimum 50 individu efektif diperlukan untuk mencegah kepunahan suatu spesies, setara dengan populasi 250 hingga 500 orang.