Lulusan Kuliah Tak Lagi Jadi Prioritas, Tenaga Terampil Jadi Masa Depan Pekerjaan
Courtesy of CNBCIndonesia

Lulusan Kuliah Tak Lagi Jadi Prioritas, Tenaga Terampil Jadi Masa Depan Pekerjaan

Menginformasikan perubahan tren pasar kerja masa depan yang lebih mengutamakan keterampilan teknis dan kejuruan daripada gelar sarjana, serta bagaimana perusahaan besar mulai menyesuaikan strategi perekrutan dan pelatihan tenaga kerja yang siap pakai.

06 Nov 2025, 12.45 WIB
125 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Pendidikan tinggi tidak lagi menjadi jaminan untuk mendapatkan pekerjaan yang baik.
  • Keterampilan teknis menjadi lebih penting dibandingkan gelar akademis di pasar kerja saat ini.
  • Perusahaan seperti Palantir dan Nvidia mencari pekerja dengan keterampilan praktis untuk memenuhi kebutuhan industri yang berkembang.
Jakarta, Indonesia - Di masa lalu, gelar sarjana dianggap sebagai kunci utama untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan bergaji baik. Banyak orang berusaha mengejar pendidikan tinggi dengan harapan ini bisa menjamin masa depan mereka. Namun kini, situasi di pasar kerja mulai berubah dan gelar sarjana tidak lagi menjamin seseorang mudah mendapatkan pekerjaan.
Perusahaan besar seperti Palantir Technologies mulai merekrut lulusan SMA dengan program khusus yang disebut Beasiswa Meritokrasi. Mereka menilai bahwa sistem kampus sudah rusak dan tidak lagi relevan untuk menyiapkan pekerja yang dibutuhkan saat ini, sehingga mereka menawarkan pelatihan langsung dan kesempatan kerja penuh waktu bagi penerima beasiswa ini.
CEO Nvidia, Jensen Huang, menyoroti kebutuhan tenaga kerja terampil seperti tukang listrik, tukang ledeng, dan tukang kayu dalam pembangunan pusat data yang menjadi infrastruktur utama bagi perkembangan kecerdasan buatan. Dia percaya bahwa pekerjaan di sektor kejuruan ini akan terbuka luas dan menjadi tulang punggung ekonomi baru di masa depan.
Laporan menunjukkan pembangunan pusat data global yang diperkirakan mencapai USRp 115.11 quadriliun ($7 triliun) pada 2030 akan membutuhkan ribuan pekerja konstruksi dan teknisi, yang bisa memperoleh gaji tinggi tanpa harus memiliki gelar sarjana. Namun, masih banyak tantangan seperti pandangan orang tua dan masyarakat yang menilai pendidikan tinggi sebagai satu-satunya jalan sukses.
Selain itu, berbagai CEO perusahaan besar di AS seperti BlackRock dan Ford mengingatkan bahwa saat ini ada kekurangan besar tenaga kerja teknis untuk mendukung pembangunan pusat data dan reshoring industri manufaktur. Kondisi ini menuntut solusi baru dengan mengutamakan keterampilan praktis dibanding gelar sarjana semata.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251106113431-37-682793/cari-kerja-makin-susah-gelar-sarjana-sudah-tidak-laku

Analisis Ahli

Jensen Huang
"Permintaan tenaga kerja terampil akan melonjak seiring pembangunan data center yang menjadi tulang punggung ekonomi baru berbasis teknologi fisik."
Alex Karp
"Sistem pendidikan kampus saat ini tidak efektif dalam menyiapkan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh industri teknologi modern."
Larry Fink
"AS menghadapi krisis tenaga kerja teknis yang kritis untuk pembangunan dan operasional pusat data AI."
Jim Farley
"Kekurangan tenaga kerja teknis menghambat upaya reshoring industri manufaktur di Amerika Serikat."

Analisis Kami

"Fokus pada pelatihan keterampilan teknis dan kejuruan merupakan pendekatan yang realistis dan krusial di era teknologi saat ini, terutama seiring berkembangnya infrastruktur data center dan AI yang membutuhkan tenaga kerja fisik. Perguruan tinggi tradisional harus segera mereformasi sistem pendidikan mereka agar lebih relevan dengan kebutuhan industri dan tidak hanya menjadi simbol status."

Prediksi Kami

Dalam beberapa tahun ke depan, permintaan tenaga kerja terampil dalam sektor kejuruan akan meningkat pesat dan semakin banyak perusahaan yang mengabaikan gelar sarjana serta mengutamakan keterampilan praktis dan pelatihan langsung untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menyebabkan pergeseran tren dalam bursa kerja di masa depan?
A
Pergeseran tren disebabkan oleh kesulitan lulusan kuliah dalam mencari pekerjaan dan meningkatnya permintaan untuk keterampilan teknis.
Q
Mengapa gelar sarjana tidak lagi menjadi komponen utama dalam mendapatkan pekerjaan?
A
Karena banyak lulusan kuliah yang menganggur dan perusahaan mulai mencari pekerja dengan keterampilan praktis daripada hanya gelar akademik.
Q
Apa yang dikatakan Jensen Huang tentang kebutuhan akan keterampilan teknis?
A
Jensen Huang menyatakan bahwa di masa depan, akan ada kebutuhan besar untuk teknisi terampil seperti listrik dan pipa untuk membangun infrastruktur baru.
Q
Apa itu program Beasiswa Meritokrasi dan siapa yang menyelenggarakannya?
A
Program Beasiswa Meritokrasi adalah program yang diselenggarakan oleh Palantir Technologies untuk merekrut lulusan SMA sebagai karyawan, memberikan mereka pelatihan dan kesempatan kerja.
Q
Apa tantangan yang dihadapi lulusan SMA yang mengikuti program Beasiswa Meritokrasi?
A
Tantangan yang dihadapi termasuk keraguan dari orang tua dan masyarakat sekitar, serta kurangnya pengalaman dalam dunia kerja.