Toyota Hadirkan Baterai Solid-State Tahan 40 Tahun untuk Mobil Listrik
Courtesy of InterestingEngineering

Toyota Hadirkan Baterai Solid-State Tahan 40 Tahun untuk Mobil Listrik

Menginformasikan kemajuan Toyota dalam mengembangkan dan memproduksi baterai solid-state yang dapat meningkatkan masa pakai, keamanan, dan jarak tempuh kendaraan listrik, serta memimpin produksi domestik baterai EV di Jepang.

09 Nov 2025, 20.55 WIB
284 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Baterai solid-state memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi dan durabilitas mobil listrik.
  • Toyota dan Sumitomo Metal Mining berkolaborasi untuk mengatasi tantangan dalam produksi baterai baru.
  • Baterai solid-state dapat menjadi solusi untuk memperpanjang masa pakai kendaraan dan mengurangi jejak karbon.
Tokyo , Jepang - Toyota sedang mengembangkan baterai solid-state (SSB) yang siap digunakan pada kendaraan listrik mulai tahun 2027-2028. Teknologi baru ini menawarkan masa pakai baterai hingga 40 tahun, jauh lebih lama dibanding baterai lithium-ion saat ini yang biasanya bertahan sekitar 10 tahun. Dengan masa pakai yang panjang, baterai ini bisa digunakan ulang beberapa kali dan mengurangi limbah elektronik.
Baterai solid-state menggunakan elektrolit padat menggantikan elektrolit cair yang mudah terbakar, sehingga meningkatkan tingkat keamanan dan mengurangi risiko overheating. Selain itu, baterai ini lebih kecil, lebih ringan, dan dapat mengisi daya lebih cepat dengan jarak tempuh hingga 1.000 kilometer dalam sekali pengisian, menjanjikan pengalaman berkendara yang lebih nyaman.
Toyota berkolaborasi dengan Sumitomo Metal Mining untuk memproduksi material katoda berkualitas tinggi yang tahan terhadap degradasi akibat siklus pengisian dan pengosongan daya. Produksi massal material ini direncanakan mulai tahun fiskal Jepang 2028, dengan Toyota menjadi prioritas pertama dalam pemanfaatan teknologi tersebut.
Jepang mendukung pengembangan baterai solid-state sebagai bagian dari strategi nasional untuk memperkuat rantai pasok baterai domestik dan mengurangi ketergantungan pada negara lain seperti Cina dan Korea Selatan. Toyota juga bekerja sama dengan perusahaan lain seperti Idemitsu Kosan untuk memproduksi bahan baku penting seperti lithium sulfida, dengan target produksi massal dimulai tahun 2027.
Meskipun teknologi ini menjanjikan, adopsi secara luas masih menghadapi tantangan dalam hal biaya tinggi dan kompleksitas produksi. Namun, dengan investasi besar dan kemajuan penelitian, baterai solid-state diperkirakan akan menjadi standar baru dalam industri kendaraan listrik, dimulai dari model premium kemudian merambah ke kendaraan massal.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/energy/toyota-solid-state-ev-batteries-long-range

Analisis Ahli

Dr. Akio Saito (Ahli baterai EV, Universitas Tokyo)
"Ini adalah terobosan teknologi yang sangat menjanjikan karena masa pakai baterai yang diperpanjang secara signifikan dapat mereduksi limbah dan biaya total kepemilikan EV, namun produksi massal dan hambatan rantai pasok masih merupakan faktor kritis."
Prof. Yuko Tanaka (Insinyur Kimia, Institut Pengembangan Energi Terbarukan Jepang)
"Kolaborasi antar industri seperti Toyota dan Sumitomo adalah kunci untuk mengatasi degradasi material katoda yang selama ini menjadi masalah utama pada baterai solid-state. Keberhasilan teknologi ini akan mempercepat transisi ke kendaraan listrik yang lebih bersih."

Analisis Kami

"Toyota menunjukkan langkah maju yang sangat penting dalam menghadirkan baterai solid-state yang tidak hanya meningkatkan performa tetapi juga daya tahan panjang yang bisa merevolusi pasar EV. Namun, tantangan besar dalam skala produksi dan ketersediaan material mentah masih harus diatasi agar teknologi ini benar-benar bisa menyebar luas ke pasar global."

Prediksi Kami

Mass adoption baterai solid-state di kendaraan listrik kemungkinan akan dimulai dari segmen premium sekitar 2027-2028, lalu berkembang ke mobil mainstream dalam beberapa tahun berikutnya seiring biaya produksi menurun dan produksi massal berjalan lancar.