Seniman Tantang Museum Inggris dengan Seni AI yang Diselundupkan Diam-Diam
Courtesy of Forbes

Seniman Tantang Museum Inggris dengan Seni AI yang Diselundupkan Diam-Diam

Untuk mengkritik sistem kunci seleksi seni di institusi publik dan menunjukkan bagaimana AI dapat digunakan sebagai alat kreatif baru yang menantang batas tradisional dalam dunia seni, sekaligus membuka diskusi tentang dampak teknologi terhadap masa depan seni dan kreativitas.

13 Nov 2025, 01.26 WIB
259 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Karya seni dapat menantang norma-norma institusi publik.
  • Kecerdasan buatan berpotensi menjadi alat yang berguna bagi seniman.
  • Ada kritik sosial yang mendalam mengenai kelaparan anak-anak yang dapat diangkat melalui seni.
Cardiff, Wales, United Kingdom - Seorang seniman bernama Elias Marrow mengejutkan staf di Museum Nasional Wales dengan menggantung karya seni yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan secara diam-diam. Karya tersebut berjudul 'Empty Plate' dan menunjukkan seorang anak laki-laki dengan piring kosong, sebuah simbol dari anak-anak yang kelaparan di Wales. Hal ini menggugah keprihatinan sosial sekaligus mempertanyakan siapa yang berhak menentukan karya seni yang dipamerkan di ruang publik.
Marrow mengatakan bahwa niatnya bukan untuk mengganggu, melainkan untuk ikut berpartisipasi tanpa harus meminta izin. Ia mengkritik bagaimana seni modern telah menjadi komoditas yang dikontrol ketat oleh elit, sehingga publik hanya melihat apa yang telah disortir oleh mereka. Ia juga memperlihatkan bagaimana AI kini menjadi alat yang penting dan harus dipelajari oleh seniman, bukan dilawan.
Karya tersebut dipasang di bagian seni kontemporer museum pada tanggal 29 Oktober dan berhasil bertahan beberapa jam sebelum staf museum menemukannya dan langsung melepasnya. Seorang pengunjung melaporkan ke staf bahwa ada karya seni AI dari kualitas rendah yang tergantung tanpa label. Museum menegaskan bahwa pemasangan itu tidak mendapat izin dan karya tersebut telah dihapus.
Perdebatan mengenai penggunaan AI di dunia seni masih berlangsung hangat. Beberapa seniman marah karena karya mereka dipakai untuk melatih AI tanpa hak atau kompensasi, sementara yang lain seperti Marrow percaya teknologi ini adalah alat baru yang tepat untuk berkembang. Contoh lain termasuk seniman yang menggunakan AI untuk menghasilkan opera absurd dan pameran yang menyorot hubungan evolusi manusia dan teknologi.
Marrow menegaskan bahwa walaupun karya itu difasilitasi oleh AI, ia tetap menggambar sketsa awalnya secara manual. Ia merasa reaksi terhadap karya seni AI seperti ini lebih terkait dengan ketakutan manusia terhadap perubahan daripada seni itu sendiri. Ia meyakini seni akan terus berevolusi dan AI hanyalah satu alat di antara banyak alat kreatif lainnya.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/lesliekatz/2025/11/12/why-a-cultural-surgeon-secretly-hung-ai-art-in-a-national-museum/

Analisis Ahli

Jake Elwes
"AI harus dilihat sebagai medium kreatif baru yang memungkinkan eksplorasi ide tanpa batas, bukan ancaman bagi seni tradisional."
Nathaniel Stern
"Teknologi dan manusia berkembang bersama, dan seni harus menjadi refleksi dari hubungan simbiotik ini."
Sasha Stiles
"Penggunaan AI dalam seni menuntut kita merefleksikan kembali definisi kreativitas dan kepemilikan artistik."

Analisis Kami

"Langkah Elias Marrow merupakan momen penting yang memaksa institusi seni tradisional untuk menghadapi perubahan teknologi yang tak terhindarkan. Meski provokatif, ini membuka peluang bagi dialog serius tentang bagaimana seni dan teknologi dapat bersinergi tanpa menghilangkan nilai kemanusiaan di balik karya tersebut."

Prediksi Kami

Di masa depan, penggunaan AI dalam seni akan semakin diterima dan menjadi alat yang umum dipakai oleh seniman, meskipun tetap menimbulkan perdebatan tentang otoritas, orisinalitas, dan nilai seni.

Pertanyaan Terkait

Q
Siapa Elias Marrow dan apa yang ia lakukan di National Museum of Wales?
A
Elias Marrow adalah seorang seniman konseptual yang secara diam-diam menggantung karya seninya di National Museum of Wales.
Q
Apa tema utama dari karya yang dipasang oleh Elias Marrow?
A
Tema utama dari karya tersebut adalah kritik terhadap kelaparan anak-anak di Wales, diwakili oleh gambar seorang anak laki-laki yang memegang piring kosong.
Q
Mengapa karya tersebut dianggap kontroversial?
A
Karya tersebut dianggap kontroversial karena dipasang tanpa izin dan menantang norma-norma institusi seni.
Q
Bagaimana pandangan Marrow tentang kecerdasan buatan dalam seni?
A
Marrow melihat kecerdasan buatan sebagai alat yang dapat diintegrasikan ke dalam dunia seni dan bukan sebagai ancaman.
Q
Apa reaksi museum terhadap karya yang dipasang secara tidak resmi ini?
A
Museum merespons dengan menghapus karya tersebut setelah menerima laporan dari pengunjung.