Courtesy of TechCrunch
Pengadilan Jerman Vonis OpenAI Melanggar Hak Cipta Musik Tanpa Izin
Menginformasikan tentang putusan pengadilan Jerman yang menyatakan bahwa OpenAI melanggar undang-undang hak cipta dengan menggunakan karya musik berlisensi tanpa izin sebagai data pelatihan AI, dan implikasi hukum yang dihasilkan dari keputusan tersebut.
13 Nov 2025, 02.18 WIB
214 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Putusan ini menjadi preseden penting dalam perlindungan hak cipta di Eropa.
- GEMA berhasil mempertahankan hak-hak pencipta musik dalam konteks penggunaan AI.
- OpenAI menghadapi tantangan hukum terkait penggunaan data yang dilindungi hak cipta.
Jerman - Sebuah pengadilan di Jerman memutuskan bahwa OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT, melanggar undang-undang hak cipta karena menggunakan karya musik berlisensi sebagai data pelatihan tanpa izin. Keputusan tersebut muncul setelah gugatan yang diajukan oleh GEMA, lembaga pengelola hak cipta musik di Jerman.
GEMA menuntut OpenAI sejak November tahun lalu dan menegaskan bahwa penggunaan karya musik tersebut tanpa izin merugikan pencipta musik. Pengadilan memerintahkan OpenAI membayar ganti rugi, meskipun jumlahnya tidak diungkap secara publik. OpenAI sendiri menyatakan tidak setuju dengan putusan itu dan sedang mempertimbangkan langkah hukum selanjutnya.
Menurut GEMA, keputusan ini menjadi preseden penting karena menegaskan bahwa perusahaan pengelola AI harus menaati hukum hak cipta. Pemimpin GEMA, Tobias Holzmüller, menyatakan bahwa putusan ini berhasil melindungi penghidupan para pencipta musik serta menjelaskan hak para penulis karya seni di era kecerdasan buatan.
Kasus ini bukan hanya melibatkan OpenAI, tetapi juga mewakili masalah hukum yang lebih luas di bidang AI, terutama terkait pelatihan model dengan data yang dilindungi hak cipta. Sejumlah kreator dan kelompok media lain juga sedang mengajukan tuntutan hukum terhadap OpenAI karena masalah serupa.
Dengan putusan ini, diharapkan ada perubahan signifikan dalam cara perusahaan AI mengumpulkan dan menggunakan data untuk melatih model mereka agar tidak melanggar hak cipta, serta adanya regulasi yang lebih ketat dan terperinci di masa depan untuk menangani isu penggunaan karya kreatif secara legal dalam teknologi AI.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/11/12/court-rules-that-openai-violated-german-copyright-law-ordered-it-to-pay-damages/
[1] https://techcrunch.com/2025/11/12/court-rules-that-openai-violated-german-copyright-law-ordered-it-to-pay-damages/
Analisis Ahli
Tobias Holzmüller
"Keputusan ini adalah langkah penting untuk melindungi hak-hak pencipta musik di era AI dan menegaskan bahwa kepatuhan terhadap hukum hak cipta adalah keharusan bagi operator AI."
Analisis Kami
"Putusan ini menjadi peringatan nyata bagi pengembang AI agar tidak mengabaikan hak cipta dalam pelatihan model mereka. Tanpa perubahan kebijakan yang jelas, konflik antara teknologi AI dan perlindungan hak cipta akan semakin meningkat, memperlambat inovasi dan menciptakan ketidakpastian hukum."
Prediksi Kami
Kasus ini kemungkinan akan memicu regulasi yang lebih ketat dan penegakan hukum hak cipta terkait penggunaan data pelatihan AI di berbagai negara, serta menyebabkan perusahaan AI lebih berhati-hati dalam memilih sumber data mereka.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diputuskan oleh pengadilan Jerman mengenai OpenAI?A
Pengadilan Jerman memutuskan bahwa OpenAI melanggar undang-undang hak cipta negara tersebut.Q
Siapa yang mengajukan gugatan terhadap OpenAI?A
Gugatan terhadap OpenAI diajukan oleh GEMA, kolektif yang mengelola hak musik di Jerman.Q
Apa yang dilakukan GEMA dalam kasus ini?A
GEMA berupaya melindungi hak pencipta musik dan memastikan bahwa operator alat AI seperti ChatGPT mematuhi hukum hak cipta.Q
Berapa jumlah ganti rugi yang diperintahkan oleh pengadilan kepada OpenAI?A
Jumlah ganti rugi yang diperintahkan tidak diungkapkan secara publik.Q
Apa posisi OpenAI terkait dengan putusan pengadilan?A
OpenAI menyatakan tidak setuju dengan putusan tersebut dan sedang mempertimbangkan langkah selanjutnya.