Courtesy of Forbes
Mengubah Kepatuhan Statis Menjadi Arsitektur Keamanan Siber Real-Time di Era Cloud
Mengajarkan pentingnya mengubah kepatuhan dari sekadar dokumen statis menjadi arsitektur hidup yang terintegrasi dalam workflow dan automatisasi untuk meningkatkan ketahanan keamanan siber secara berkelanjutan dan mencegah kebocoran data.
13 Nov 2025, 22.30 WIB
180 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kepatuhan harus menjadi disiplin yang hidup dan terintegrasi dalam siklus hidup produk.
- Otomatisasi dan pengumpulan bukti secara real-time adalah fondasi dari ketahanan modern.
- Transparansi dan pemantauan keamanan mitra sangat penting untuk menjaga kepercayaan kolektif.
San Jose, Amerika Serikat - Banyak organisasi menghadapi masalah di mana kepatuhan terhadap standar keamanan hanya menjadi aktivitas dokumentasi tanpa mencerminkan keadaan nyata dalam operasional. Hal ini terjadi bahkan di perusahaan besar seperti Cisco, yang hampir kehilangan kontrak penting akibat ketidaksesuaian antara kebijakan tertulis dan implementasi keamanan sebenarnya. Tantangan ini menunjukkan bahwa model kepatuhan tradisional tidak mampu mengatasi ancaman siber modern yang dinamis.
Masalah yang dihadapi Cisco memicu inovasi dalam Common Control Framework (CCF) mereka, mengintegrasikan berbagai standar seperti ISO 27001, SOC 2, dan NIST menjadi satu sistem yang hidup dan terhubung langsung dengan tools operasional seperti AWS, Jira, dan CloudTrail. Pendekatan ini memungkinkan kepatuhan menjadi bagian dari siklus pengembangan perangkat lunak dan proses deployment, menjadikan kebijakan sebagai kode dan kepatuhan sebagai postur keamanan aktif.
Berbagai contoh insiden besar seperti serangan siber MGM Resorts, pembobolan data di Caesars Entertainment dan RentoMojo, hingga pelanggaran rantai pasok MOVEit menunjukkan bahwa kepatuhan statis tidak melindungi dari risiko nyata. Banyak serangan berawal dari kelemahan pihak ketiga atau kesalahan konfigurasi di cloud, yang sering luput dari pengawasan karena kurangnya integrasi dan monitoring real-time.
Statistik terbaru menunjukkan bahwa sebagian besar kebocoran data pada tahun 2024 berkaitan dengan kompromi pihak ketiga dan lingkungan cloud yang kompleks. Biaya rata-rata pelanggaran data mencapai hampir 5 juta dolar AS, dan proyeksi kerugian global akibat kejahatan siber akan terus meningkat sampai triliunan dolar. Oleh karena itu, pergeseran dari audit checklist ke mekanisme kepatuhan yang hidup dan otomatis menjadi keharusan.
Kunci dari pendekatan baru ini adalah menggabungkan kepatuhan ke dalam budaya perusahaan, sistem otomatisasi, dan arsitektur teknologi yang adaptif. Kepatuhan harus menjadi proses berkelanjutan yang mencakup semua pihak, termasuk vendor dan sumber daya manusia, dengan memperkuat pengawasan, transparansi, dan respon cepat terhadap insiden. Dengan demikian, perusahaan tidak hanya memenuhi standar tetapi juga membangun kepercayaan dan daya tahan terhadap ancaman masa depan.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/11/13/from-compliance-to-continuous-resilience-redefining-cyber-governance-in-the-modern-enterprise/
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/11/13/from-compliance-to-continuous-resilience-redefining-cyber-governance-in-the-modern-enterprise/
Analisis Ahli
Bruce Schneier
"Pendekatan kepatuhan yang dinamis memang kunci untuk menghadapi ancaman modern yang bergerak cepat dan multi-dimensi, meremehkan hal ini berarti mengundang bencana."
Gartner Research
"Integrasi kepatuhan dengan workflow dan automatisasi CI/CD akan menjadi standar industri utama dalam beberapa tahun ke depan untuk meningkatkan efektivitas pengendalian risiko siber."
Analisis Kami
"Transformasi kepatuhan semacam ini bukan hanya tren teknologi tetapi kebutuhan kritis yang tidak bisa ditawar karena ancaman siber yang semakin kompleks dan cepat berubah. Tanpa arsitektur kepatuhan yang hidup, perusahaan akan terus menghadapi risiko kebocoran data besar yang bahkan bisa merusak reputasi dan keberlangsungan bisnis."
Prediksi Kami
Ke depan, semakin banyak organisasi akan mengadopsi strategi kepatuhan yang terotomasi dan terintegrasi dengan sistem cloud dan CI/CD, yang akan menggeser paradigma dari audit berbasis dokumen ke keamanan siber yang berkelanjutan dan adaptif.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diungkapkan Nishant Sonkar tentang kerangka kepatuhan di Cisco?A
Nishant Sonkar mengungkapkan bahwa kerangka kepatuhan di Cisco harus diubah dari dokumen statis menjadi arsitektur keamanan yang dinamis dan berkelanjutan.Q
Mengapa audit saja tidak cukup dalam mengelola risiko modern?A
Audit saja tidak cukup karena banyak organisasi yang memiliki kerangka kerja tetapi tidak dapat menerapkannya secara efektif, yang mengakibatkan pelanggaran data.Q
Apa yang terjadi pada MGM Resorts dan Caesars Entertainment terkait keamanan siber?A
MGM Resorts mengalami serangan siber yang mengganggu operasi mereka, sedangkan Caesars Entertainment membayar tebusan setelah mengalami serangan yang terkait dengan serangan rekayasa sosial.Q
Bagaimana arsitektur keamanan yang dinamis dapat mencegah pelanggaran data?A
Arsitektur keamanan yang dinamis dapat mencegah pelanggaran data dengan mengintegrasikan kontrol keamanan ke dalam alur kerja operasional secara real-time.Q
Apa saja langkah yang harus diambil untuk membangun budaya kesadaran keamanan di organisasi?A
Langkah yang harus diambil termasuk membangun budaya kesadaran di seluruh organisasi, menerapkan prinsip zero-trust, dan memberikan penghargaan atas perilaku yang bertanggung jawab.