Courtesy of CNBCIndonesia
AI Mempermudah Penipuan Online Memanfaatkan Identitas Selebritas Populer
Mengungkap bagaimana AI generatif mempermudah penipuan online dengan memanfaatkan identitas selebritas dan figur publik, serta mengedukasi pembaca tentang risiko dan dampak dari penipuan tersebut.
14 Nov 2025, 19.40 WIB
292 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kecerdasan buatan mempermudah penipu online untuk menciptakan konten palsu.
- Selebritas terkenal sering disalahgunakan identitasnya untuk menarik korban penipuan.
- Pentingnya kewaspadaan dalam menghindari penipuan online yang menggunakan endorsement palsu.
Jakarta, Indonesia - Teknologi kecerdasan buatan (AI) kini digunakan oleh penipu online untuk membuat konten palsu yang sangat meyakinkan, khususnya dengan meniru figur publik terkenal. Hal ini menyebabkan banyak orang, terutama di Amerika Serikat, menjadi korban penipuan yang melibatkan investasi kripto bodong.
Salah satu selebritas yang sering dijadikan korban pencurian identitas oleh penipu adalah penyanyi Taylor Swift, bersama beberapa nama lain seperti Scarlett Johansson dan Zendaya. Penipu menggunakan foto, video, dan audio palsu untuk membuat endorsement palsu yang menarik perhatian banyak orang.
Laporan dari McAfee menyebutkan bahwa 72% warga AS pernah melihat konten penipuan yang menyaru sebagai selebritas, dan 39% dari mereka pernah mengklik tautan palsu. Bahkan 10% korban telah kehilangan uang sebesar rata-rata USRp 8.63 miliar ($525 k) arena mempercayai tawaran palsu ini.
Perusahaan pembuat model AI, seperti OpenAI, sudah berusaha membuat sistem perlindungan agar konten palsu tidak mudah dibuat, tapi sistem itu masih belum sempurna dan masih bisa dimanfaatkan oleh penjahat siber. Kasus video tidak pantas dan rasis dengan wajah tokoh Martin Luther King Jr. menjadi salah satu contohnya.
Ke depan, penipuan berbasis AI generatif berpotensi semakin berkembang dan merugikan masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama antara perusahaan teknologi, regulator, dan masyarakat agar penipuan ini bisa diminimalkan dan masyarakat lebih waspada terhadap konten palsu.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251114165937-37-685365/jangan-tertipu-investasi-bodong-kuras-rekening-kenali-tandanya
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251114165937-37-685365/jangan-tertipu-investasi-bodong-kuras-rekening-kenali-tandanya
Analisis Ahli
Bruce Schneier
"AI memang menghadirkan risiko keamanan siber baru yang butuh pendekatan keamanan yang lebih adaptif dan holistik."
Tim Cook
"Teknologi harus digunakan secara bertanggung jawab dan perusahaan teknologi perlu berkomitmen melindungi pengguna dari penyalahgunaan AI."
Analisis Kami
"Teknologi AI memang membawa kemudahan besar, tapi sekaligus membuka celah besar untuk kejahatan digital yang sulit diatasi dengan solusi teknis semata. Tanpa kolaborasi kuat antara pengembang AI, regulator, dan pengguna, penipuan semacam ini akan terus merugikan masyarakat luas."
Prediksi Kami
Penipuan yang memanfaatkan teknologi AI generatif akan semakin canggih dan meluas, sehingga diperlukan regulasi lebih ketat serta edukasi bagi masyarakat agar lebih waspada terhadap konten online palsu.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan oleh laporan McAfee tentang penipuan online?A
Laporan McAfee menemukan bahwa 72% warga AS pernah terpapar konten penipuan yang menyamar sebagai selebritas untuk investasi kripto bodong.Q
Siapa saja selebritas yang identitasnya sering disalahgunakan oleh penipu?A
Selebritas yang identitasnya sering disalahgunakan termasuk Taylor Swift, Scarlett Johansson, Jenna Ortega, dan Sydney Sweeney.Q
Bagaimana teknologi kecerdasan buatan membantu penipu dalam aksinya?A
Teknologi kecerdasan buatan memungkinkan penipu untuk menciptakan konten palsu yang meyakinkan, seperti gambar dan video, untuk menarik korban.Q
Apa dampak dari endorsement palsu yang dibuat oleh penipu?A
Dampak dari endorsement palsu ini adalah 39% orang mengkliknya, dan 10% di antaranya memberikan informasi pribadi serta kehilangan uang.Q
Apa yang dilakukan OpenAI untuk mencegah penyalahgunaan konten AI?A
OpenAI berupaya untuk mencegah penyalahgunaan konten AI, tetapi sistem tersebut tidak sempurna dan masih bisa diakali.