Courtesy of Forbes
Strategi Keamanan Siber Kuat untuk Melindungi Sistem Keuangan di Era AI
Memberikan panduan desain dan langkah-langkah utama dalam membangun arsitektur keamanan siber yang kuat dan adaptif untuk menghadapi ancaman baru di era AI dan menjaga integritas sistem kritis di sektor keuangan.
17 Nov 2025, 18.45 WIB
216 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pentingnya menerapkan strategi pertahanan berlapis untuk melindungi sistem dari ancaman AI.
- Perlunya kolaborasi antara berbagai sektor untuk menciptakan kerangka kerja manajemen risiko yang efektif.
- Menerapkan kepercayaan nol dan pemantauan real-time sebagai langkah penting dalam arsitektur keamanan.
Amerika Serikat - Kecerdasan buatan (AI) mengubah cara kita memandang keamanan siber dengan memperluas area serangan dan memperkenalkan metode serangan yang lebih canggih. Institusi keuangan harus mengadopsi pendekatan keamanan yang lebih mendalam dan berlapis-lapis untuk melindungi sistem kritis dari ancaman yang semakin pintar dan cepat.
Penting untuk menerapkan konsep Zero Trust, yang menganggap semua pengguna dan mesin tidak dapat dipercaya sehingga akses istimewa harus diawasi melalui autentikasi adaptif. Langkah ini meminimalkan risiko penyusupan dan penipuan yang kini semakin sulit dibedakan karena teknologi seperti deepfake.
Data merupakan elemen penting dalam AI dan harus dijaga keasliannya dengan validasi sumber dan dokumentasi yang lengkap. Setiap upaya manipulasi data, termasuk serangan injeksi langsung, dapat menyebabkan kerugian besar jika tidak terdeteksi dengan cepat.
Pusat operasi keamanan (SOC) generasi baru harus menggunakan kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin untuk mendeteksi penyimpangan secara real-time dan mengotomatiskan langkah-langkah respons insiden. Ini sangat membantu mengurangi beban analis dan mempercepat reaksi terhadap potensi ancaman.
Kerjasama antara perusahaan, pemerintah, dan akademisi wajib dilakukan untuk menciptakan standar keamanan AI yang terpadu, sejalan dengan pedoman internasional seperti yang dikeluarkan oleh NIST. Dengan begitu, risiko akibat pelanggaran di rantai pasok dan penyedia layanan cloud bisa diminimalkan dan sistem menjadi lebih tangguh.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/11/17/achieving-a-future-architecture-strategies-of-ai-driven-enterprise-cybersecurity/
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/11/17/achieving-a-future-architecture-strategies-of-ai-driven-enterprise-cybersecurity/
Analisis Ahli
Bruce Schneier
"Perlunya pendekatan zero trust dan defense in depth menjadi landasan fundamental untuk menghadapi ancaman AI yang semakin kompleks dan tersembunyi."
Kevin Mitnick
"Penguatan autentikasi dan pelatihan karyawan menjadi kunci karena serangan kini tidak hanya teknis, melainkan juga sosial dan otomatis melalui AI."
Raj Samani
"Peningkatan monitoring AI dan penerapan standar serta audit kontrak pihak ketiga adalah langkah kritikal mengingat risiko rantai pasok yang semakin rentan dengan AI."
Analisis Kami
"Keamanan siber di era AI harus menjadi prioritas strategis yang tidak hanya mengandalkan teknologi canggih, tetapi juga tata kelola yang ketat dan kolaborasi multisektoral. Tanpa pendekatan holistik ini, institusi keuangan besar berisiko menghadapi serangan yang semakin canggih yang mampu menembus pertahanan tradisional."
Prediksi Kami
Di masa depan, organisasi keuangan dan digital akan semakin mengintegrasikan teknologi AI dalam pertahanan siber mereka, namun risiko serangan yang memanfaatkan AI juga akan meningkat, memaksa pengembangan sistem keamanan yang lebih adaptif dan kolaboratif di tingkat global.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa peran Kecerdasan Buatan dalam keamanan siber?A
Kecerdasan Buatan meningkatkan efisiensi operasional dan mengidentifikasi ancaman yang tidak terduga dalam keamanan siber.Q
Mengapa strategi pertahanan berlapis penting dalam era AI?A
Strategi pertahanan berlapis mengurangi titik kegagalan tunggal dan melindungi sistem dari serangan otomatis yang lebih canggih.Q
Apa itu kepercayaan nol dan bagaimana penerapannya?A
Kepercayaan nol mengasumsikan bahwa semua aktor, baik manusia maupun mesin, tidak dapat dipercaya, dan akses diatur dengan otentikasi adaptif.Q
Mengapa kolaborasi antara pemerintah dan perusahaan diperlukan dalam keamanan AI?A
Kolaborasi diperlukan untuk membangun kerangka kerja yang kuat dalam manajemen risiko AI dan memperkuat ketahanan sistem secara keseluruhan.Q
Bagaimana organisasi dapat mempersiapkan diri untuk ancaman baru yang muncul?A
Organisasi dapat mempersiapkan diri dengan menerapkan pemantauan real-time, otentikasi ganda, dan memperbarui rencana respons insiden.