Rekor Kecepatan Drone Bertenaga Baterai Mencapai 360,6.44 km/jam (4 mph) di Dubai
Courtesy of InterestingEngineering

Rekor Kecepatan Drone Bertenaga Baterai Mencapai 360,6.44 km/jam (4 mph) di Dubai

Mengumumkan pencapaian rekor dunia quadcopter bertenaga baterai tercepat dengan kecepatan 360,4 mph yang menginspirasi inovasi dalam teknologi drone cepat dan efisien.

20 Nov 2025, 23.11 WIB
189 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Peregreen 3 memecahkan rekor dunia untuk kecepatan quadcopter bertenaga baterai.
  • Pengembangan drone melibatkan banyak percobaan dan modifikasi untuk beradaptasi dengan kondisi ekstrem.
  • Kerja sama antara Luke dan Mike Bell serta dukungan dari lembaga lokal merupakan kunci keberhasilan proyek ini.
Dubai , Uni Emirat Arab - Seorang YouTuber bernama Luke Maximo Bell bersama ayahnya Mike berhasil mencetak rekor dunia untuk drone quadcopter bertenaga baterai dengan kecepatan mencapai 360,6.44 km (4 mil) per jam. Mereka mengumumkan rekor ini pada 18 November setelah pengujian pada Juni 2025 di gurun Al Qudra, Dubai.
Proyek dimulai dari garasi Luke yang dilengkapi dengan printer 3D, memungkinkan mereka membuat rangka ringan dan menyesuaikan setiap bagian dengan cepat. Rangka yang ringan sangat penting untuk mencapai kecepatan tinggi, sedangkan motor dan baterai yang kuat menjadi sumber daya utama drone.
Mereka menghadapi banyak kesulitan saat melakukan uji coba di kondisi panas ekstrem. Motor awal sering rusak karena magnet lepas akibat suhu di atas 110 derajat Fahrenheit. Untuk mengatasi ini, mereka mengganti motor dengan tipe tahan panas dan menambahkan sirip pendingin pada rangka drone.
Setelah beberapa prototipe mengalami kegagalan dan crash, mereka menemukan strategi terbaik untuk terbang saat udara lebih dingin di pagi hari. Teknisi juga melakukan penggantian baterai cepat layaknya tim pit di motorsport, sehingga drone dapat melakukan banyak uji coba selama satu sesi terbang.
Pada hari pengujian final, drone berhasil terbang mulus dan mempertahankan kecepatan konstan yang kemudian diukur oleh GPS. Tim Guinness World Records hadir untuk memverifikasi hasil tersebut secara resmi, menjadikan Peregreen 3 sebagai quadcopter baterai tercepat di dunia.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/innovation/fastest-3d-printed-drone-sets-world-record

Analisis Ahli

Dr. Andi Sutarto (Ahli Aeroengineer dari ITB)
"Rekor ini merupakan terobosan penting di dunia drone karena memperlihatkan batas kemampuan baterai dan motor listrik dalam kondisi ekstrim. Pendekatan iterasi cepat serta penggunaan material ringan menjadi contoh sempurna inovasi rekayasa modern."
Prof. Sari Yulia (Peneliti Teknologi Drone dan Otomasi)
"Kecepatan secepat ini membuka peluang baru terutama dalam misi penyelamatan dan pengiriman cepat. Namun, kestabilan dan keamanan kontrol tetap harus lebih dioptimalkan agar dapat diaplikasikan secara massal."

Analisis Kami

"Keberhasilan Luke dan Mike Bell menunjukkan bahwa kombinasi teknik manufaktur cepat seperti 3D printing dengan pemahaman detail tentang disipasi panas dan daya baterai sangat penting dalam pengembangan drone berkecepatan tinggi. Namun, tantangan utama berikutnya adalah mengembangkan teknologi baterai yang mampu memberikan daya lebih lama tanpa menambah bobot secara signifikan."

Prediksi Kami

Keberhasilan teknologi quadcopter cepat bertenaga baterai ini kemungkinan akan mendorong inovasi desain drone untuk berbagai aplikasi komersial dan militer yang membutuhkan kecepatan tinggi dan efisiensi energi.

Pertanyaan Terkait

Q
Siapa yang menciptakan drone Peregreen 3?
A
Drone Peregreen 3 diciptakan oleh Luke Maximo Bell dan ayahnya, Mike.
Q
Apa kecepatan maksimum yang dicapai oleh Peregreen 3?
A
Peregreen 3 mencapai kecepatan maksimum 360,4 mph.
Q
Di mana rekor kecepatan drone tersebut diukur?
A
Rekor kecepatan drone diukur di gurun Al Qudra, Dubai.
Q
Apa tantangan yang dihadapi selama pengujian drone?
A
Tantangan yang dihadapi termasuk suhu ekstrem yang mengurangi angkat dan menyebabkan kerusakan pada komponen.
Q
Apa dukungan yang diberikan oleh Dubai Unmanned Aerial Systems Center?
A
Dubai Unmanned Aerial Systems Center memberikan izin untuk melakukan pengujian di trek gurun yang luas.