Courtesy of AsianScientist
Cardamom: Rempah Alami yang Meningkatkan Pertahanan Tubuh Lawan Virus
Mengungkap bagaimana ekstrak biji cardamom dan senyawa bioaktif utamanya, 1,8-cineole, dapat meningkatkan produksi interferon tipe I melalui pengaktifan sensor asam nukleat intraseluler, sehingga berpotensi digunakan sebagai bahan antivirus alami untuk pencegahan infeksi virus.
26 Nov 2025, 07.00 WIB
174 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Ekstrak biji kapulaga dapat merangsang produksi interferon tipe I, yang penting dalam pertahanan tubuh terhadap infeksi virus.
- Penelitian menunjukkan bahwa bahan alami seperti kapulaga memiliki potensi sebagai agen antiviral.
- Penelitian ini berpotensi membuka jalan bagi penggunaan rempah-rempah dalam pengembangan produk kesehatan.
Nagano, Jepang - Para ilmuwan dari Shinshu University di Jepang menemukan bahwa ekstrak biji cardamom dapat meningkatkan pertahanan tubuh terhadap virus. Cardamom selama ini dikenal sebagai rempah dengan aroma dan rasa khas, namun kini menunjukkan potensi medis, khususnya dalam melawan infeksi virus di tingkat seluler.
Penelitian ini menggunakan sel paru-paru manusia yang disebut A549 untuk meniru infeksi virus setelah diberikan perlakuan ekstrak cardamom. Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak ini mengaktifkan sensor di dalam sel yang dapat mendeteksi molekul virus, memicu produksi zat yang membantu melawan infeksi.
Salah satu senyawa utama dalam cardamom, yaitu 1,8-cineole, terbukti meningkatkan produksi interferon tipe I. Interferon tipe I adalah molekul penting bagi sistem imun untuk melawan berbagai jenis virus, sehingga ekstrak cardamom berperan dalam merangsang aktivitas antiviral alami tubuh.
Penelitian ini sangat penting karena menunjukkan mekanisme bagaimana rempah keluarga Zingiberaceae ini dapat berkontribusi dalam pencegahan infeksi virus, menguatkan bukti sebelumnya yang sudah menunjukkan cardamom efektif menghambat influenza.
Tim peneliti berharap hasil ini akan mendorong penelitian lebih dalam mengenai bahan alami lain yang terkandung dalam makanan dan rempah-rempah, sehingga kita dapat mengembangkan cara-cara baru yang lebih alami dan aman untuk melindungi diri dari berbagai penyakit virus.
Referensi:
[1] https://www.asianscientist.com/2025/11/health/this-ancient-spice-may-hold-the-key-to-tomorrows-antivirals/
[1] https://www.asianscientist.com/2025/11/health/this-ancient-spice-may-hold-the-key-to-tomorrows-antivirals/
Analisis Ahli
Takeshi Kawahara
"Pemanfaatan bahan makanan sebagai antivirus tidak hanya relevan di zaman pandemi, tapi juga membuka jalan bagi pengembangan pencegahan virus yang alami dan mudah diakses masyarakat luas."
Analisis Kami
"Penemuan ini menunjukkan potensi besar cardamom sebagai sumber antivirus alami yang belum banyak dieksplorasi secara klinis. Namun, perlu penelitian lebih lanjut pada model hewan dan uji klinis manusia untuk memastikan efektivitas dan keamanan sebelum bisa direkomendasikan sebagai terapi antiviral yang luas."
Prediksi Kami
Di masa depan, ekstrak cardamom dan 1,8-cineole kemungkinan akan dikembangkan sebagai bahan alami dalam produk antivirus, meningkatkan alternatif pengobatan berbasis herbal yang aman dan mudah diakses untuk mencegah infeksi virus.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan oleh peneliti dari Universitas Shinshu tentang ekstrak biji kapulaga?A
Peneliti dari Universitas Shinshu menemukan bahwa ekstrak biji kapulaga dapat memicu pertahanan antiviral tubuh pada tingkat seluler.Q
Apa peran interferon tipe I dalam pertahanan antiviral tubuh?A
Interferon tipe I berperan penting dalam membantu tubuh melawan infeksi virus dengan meningkatkan produksi molekul antiviral.Q
Bagaimana ekstrak kapulaga mempengaruhi sel A549?A
Ekstrak kapulaga meningkatkan aktivasi sensor asam nukleat di dalam sel A549, yang kemudian merangsang produksi sitokin antiviral.Q
Siapa peneliti utama dalam studi ini dan dari mana ia berasal?A
Peneliti utama dalam studi ini adalah Abdullah Al Sufian Shuvo dari Universitas Shinshu.Q
Apa harapan tim peneliti untuk penelitian di masa depan?A
Tim peneliti berharap bahwa penelitian ini akan menginspirasi studi lebih lanjut tentang potensi antiviral dari senyawa alami lainnya yang ditemukan dalam makanan dan rempah-rempah.


