Hidup Bersama Turunkan Risiko Kanker: Studi Evolusi Mamalia
Courtesy of SCMP

Hidup Bersama Turunkan Risiko Kanker: Studi Evolusi Mamalia

Menjelaskan bagaimana gaya hidup kooperatif pada mamalia dapat menurunkan prevalensi kanker melalui mekanisme evolusi dan genetik, sehingga memberikan perspektif baru dalam memerangi kanker.

01 Des 2025, 22.00 WIB
175 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Struktur sosial mamalia berpengaruh pada risiko kanker.
  • Spesies yang berkerjasama memiliki tingkat kanker yang lebih rendah.
  • Data dari berbagai sumber digunakan untuk mendukung temuan penelitian ini.
Buenos Aires, Argentina - Penelitian baru dari Argentina mengajak kita melihat penyakit kanker dari sudut pandang evolusi. Para ilmuwan dari University of Buenos Aires menemukan bahwa mamalia yang hidup dalam kelompok yang saling bekerjasama memiliki risiko kanker yang lebih rendah dibandingkan dengan mamalia yang lebih kompetitif secara individu. Ini menunjukkan bahwa sifat sosial mamalia berperan penting dalam menentukan kesehatan mereka.
Data penelitian diambil dari lebih dari 110,000 hewan yang hidup di kebun binatang dari 190 spesies berbeda, termasuk mamalia besar seperti paus dan jaguar. Dengan membandingkan tingkat kanker pada hewan-hewan ini, para peneliti memperlihatkan pola bahwa kerjasama sosial dapat memengaruhi mekanisme genetik yang menekan pertumbuhan kanker.
Penelitian ini juga merefleksikan fakta bahwa ada perbedaan signifikan dalam angka kanker antarpopulasi manusia, meskipun faktor lingkungan dan gaya hidup menjadi penyebab utama yang diketahui. Misalnya, tingkat kanker di Amerika Serikat jauh lebih tinggi daripada di China, walaupun keduanya memiliki tantangan lingkungan tertentu.
Studi ini menggabungkan berbagai disiplin ilmu seperti matematika, ekologi, fisika, dan biologi molekuler untuk menganalisis hubungan antara perilaku kooperatif dan prevalensi kanker. Hasilnya memberikan wawasan baru yang membuka pintu bagi pendekatan baru dalam pencegahan dan pengobatan kanker dengan mempelajari mekanisme evolusi.
Temuan ini bukan hanya penting bagi ilmu biologi, tetapi juga bagi perkembangan kedokteran masa depan. Dengan memahami bagaimana gaya hidup sosial mempengaruhi risiko kanker, peneliti dapat mengembangkan metode yang meniru atau menguatkan mekanisme alami tersebut untuk mengendalikan angka kanker di populasi manusia.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3334774/united-we-stand-why-mammals-band-together-may-face-lower-cancer-risks?module=top_story&pgtype=subsection

Analisis Ahli

Lisa M. Coussens, PhD (Cancer Biology Expert)
"Pendekatan evolusi untuk memahami kanker memberikan wawasan baru yang dapat memperkaya terapi dan pencegahan, terutama jika dapat diintegrasikan dengan studi genetika populasi."
Robert A. Weinberg, PhD (Cancer Researcher)
"Menganalisis hubungan antara struktur sosial dan prevalensi kanker adalah ide brilian yang dapat menjelaskan variasi risiko kanker di antara spesies secara evolusioner."

Analisis Kami

"Penemuan ini menarik karena menghubungkan perilaku sosial dengan mekanisme biologis kanker yang selama ini jarang diperhatikan. Namun, penting juga untuk meneliti bagaimana faktor lain seperti lingkungan dan genetika berinteraksi dengan gaya hidup sosial untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap."

Prediksi Kami

Penelitian ini dapat membuka jalan untuk pengembangan metode pencegahan kanker yang mengadopsi prinsip-prinsip kerjasama sosial dan mekanisme genetik dalam evolusi mamalia.