Penemuan Dunia yang Hilang di Sumba Ungkap Hewan Langka Ribuan Tahun Lalu
Courtesy of CNBCIndonesia

Penemuan Dunia yang Hilang di Sumba Ungkap Hewan Langka Ribuan Tahun Lalu

Mengungkap dan memahami keberadaan 'dunia yang hilang' berupa spesies langka yang pernah hidup di Sumba, serta pentingnya penelitian lebih lanjut untuk mengungkap evolusi spesies di kepulauan Wallacea.

08 Des 2025, 06.45 WIB
98 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penemuan fosil di Sumba menunjukkan adanya keanekaragaman hayati yang tinggi di masa lalu.
  • Komodo memiliki kemungkinan asal usul dari Sumba, bukan hanya Pulau Komodo.
  • Penelitian lebih lanjut di Sumba penting untuk memahami evolusi spesies dan konservasi di wilayah Wallacea.
Sumba, Indonesia - Penelitian yang dilakukan oleh Zoological Society of London (ZSL) selama 2011 hingga 2014 berhasil menemukan fosil berbagai hewan langka yang hidup di Sumba, Indonesia sekitar 12 ribu tahun lalu. Temuan ini membuat Sumba dikenal sebagai sebuah dunia yang hilang, yang memberikan gambaran bagaimana spesies di wilayah Wallacea berkembang dan kemudian menghilang.
Sumba berada di kawasan Wallacea, batas geografis yang dipetakan oleh Alfred Russel Wallacea dan dikenal sebagai tempat perpaduan berbagai spesies hewan. Fosil komodo yang ditemukan di Pulau Komodo, misalnya, diduga awal hidupnya berasal dari Sumba. Ini memperkuat dugaan pentingnya Sumba sebagai habitat awal makhluk langka tersebut.
Sebelumnya, Flores yang berada di dekat Sumba juga ditemukan bukti penting berupa fosil makhluk punah Homo Floresiensis atau disebut juga hobbit. Ini menunjukkan bahwa wilayah kepulauan ini memang menyimpan banyak rahasia sejarah evolusi dan kepunahan spesies yang perlu diteliti lebih jauh.
Para ilmuwan menyadari masih minim penelitian tentang fosil dan kehidupan liar di Sumba karena banyaknya pulau di Indonesia yang harus dijelajahi dan fokus penelitian yang belum tersebar merata. Samuel Turvey dari ZSL mengatakan bahwa wilayah Indonesia yang sangat beragam ini masih kurang perhatian dari para biolog dan paleontolog.
Penelitian lebih lanjut di Sumba diharapkan akan membuka wawasan baru tentang evolusi hewan dan bagaimana mereka punah seiring kemunculan manusia modern. Dengan demikian, Sumba bisa menjadi kunci penting dalam mempelajari sejarah alam dan menginformasikan upaya konservasi di masa depan.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251207220052-37-691884/dunia-hilang-sudah-lama-dicari-akhirnya-ditemukan-ternyata-ada-di-ri

Analisis Ahli

Samuel Turvey
"Penemuan di Sumba memberikan wawasan penting tentang bagaimana hewan berevolusi di wilayah Wallacea yang terisolasi dan kemudian punah seiring munculnya peradaban manusia modern."

Analisis Kami

"Penemuan fosil ini membuka peluang besar bagi sains Indonesia untuk menjadi pusat penelitian keanekaragaman hayati dan evolusi yang belum banyak tersentuh. Namun, masih dibutuhkan dukungan kuat dari berbagai pihak agar potensi luar biasa di Sumba ini bisa tergali secara maksimal dan memberikan manfaat nyata bagi ilmu pengetahuan dan konservasi lokal."

Prediksi Kami

Penelitian lanjutan tentang fosil dan ekosistem di Sumba akan mengungkap lebih banyak spesies langka dan informasi penting tentang evolusi dan punahnya hewan-hewan tersebut akibat aktivitas manusia modern.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditemukan di Sumba menurut laporan penelitian?
A
Laporan penelitian menyebutkan bahwa Sumba memiliki banyak hewan langka yang hidup 12 ribu tahun lalu.
Q
Siapa yang melakukan penelitian tentang fosil di Sumba?
A
Penelitian dilakukan oleh Zoological Society of London (ZSL) dari tahun 2011 hingga 2014.
Q
Apa saja hewan langka yang disebutkan dalam laporan tersebut?
A
Salah satu hewan langka yang disebutkan adalah komodo, yang diyakini berasal dari Sumba.
Q
Mengapa Sumba dianggap sebagai 'dunia yang hilang'?
A
Sumba dianggap sebagai 'dunia yang hilang' karena banyak spesies yang berevolusi di area terisolasi namun kemudian punah.
Q
Apa harapan para ilmuwan terkait penelitian lebih lanjut di Sumba?
A
Para ilmuwan berharap penelitian lebih lanjut dapat memberikan pencerahan tentang evolusi spesies di wilayah tersebut.