
Courtesy of SCMP
Amerika Serikat Mundur, China Membuka Jalan Energi Bersih Global
Menunjukkan perbandingan antara kemunduran Amerika Serikat dalam hal inovasi iklim dan keberanian China untuk memimpin era energi bersih, sehingga memberikan gambaran penting bagi pembaca tentang tren global yang sedang terjadi di sektor energi dan perubahan iklim.
13 Des 2025, 06.01 WIB
294 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- AS sedang mundur dalam kepemimpinan perubahan iklim.
- China berperan aktif dalam memfasilitasi transisi energi bersih untuk negara berkembang.
- Sejarah menunjukkan bahwa penolakan terhadap inovasi dapat mengakibatkan keruntuhan dan stagnasi.
Beijing, Tiongkok; Washington, Amerika Serikat - Pada abad ke-19, Empress Dowager Cixi dari Dinasti Qing menolak pembangunan rel kereta api yang dianggapnya mengganggu ketertiban tradisional. Tindakannya ini memperlambat perkembangan teknologi dan kemajuan di China, yang berkontribusi pada kejatuhan dinasti tersebut dalam beberapa dekade berikutnya.
Kini, situasi serupa tampak terjadi tidak di China, tetapi di Amerika Serikat. Di masa lalu, AS dikenal sebagai pemimpin global dalam sains iklim dan inovasi yang mendukung energi terbarukan. Namun, di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, prioritas berbalik ke sektor batubara yang kotor dan kuno, menghentikan laju kemajuan energi bersih.
Sementara itu, China, yang dulu dikritik karena emisi karbon yang besar, justru giat mengembangkan teknologi energi terbarukan dan memberikan akses kepada negara-negara berkembang untuk melompati tahap penggunaan energi fosil. Ini merupakan peluang besar agar negara-negara tersebut dapat langsung menggunakan teknologi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Penolakan AS terhadap kemajuan dalam sektor energi hijau menimbulkan kekhawatiran bahwa sejarah akan berulang, di mana keengganan berinovasi berujung pada kemunduran dibandingkan dengan negara yang lebih progresif. Ini sangat penting karena dunia membutuhkan kolaborasi dan kepemimpinan dalam menghadapi krisis iklim yang semakin mendesak.
Dalam konteks global, posisi China yang semakin kuat di bidang energi bersih menandai perubahan besar dalam peta kepemimpinan dunia. Kegagalan AS dalam mempertahankan peran pionir hanya akan memperbesar ketimpangan dan memperlambat solusi iklim yang mendesak demi kesejahteraan planet dan generasi mendatang.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3336278/us-green-tech-involution-echoes-mistake-chinas-qing-dynasty-collapse?module=top_story&pgtype=subsection
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3336278/us-green-tech-involution-echoes-mistake-chinas-qing-dynasty-collapse?module=top_story&pgtype=subsection
Analisis Ahli
Christiana Figueres
"China menunjukkan komitmen nyata terhadap transisi energi bersih yang dapat mempercepat upaya global dalam mencapai target iklim Paris."
Bill McKibben
"Penarikan AS dari agenda iklim bukan saja langkah mundur, tapi juga melemahkan posisi global AS sebagai pemimpin inovasi hijau."
Analisis Kami
"Krisis iklim memerlukan kepemimpinan global yang berani berinovasi dan berpihak pada energi bersih, namun Amerika Serikat tampaknya terperangkap dalam nostalgia masa lalu yang berbahaya. Sementara itu, China memanfaatkan momentum ini secara strategis untuk memperkuat pengaruhnya dan mendorong transformasi energi global yang lebih inklusif."
Prediksi Kami
Jika Amerika Serikat terus mundur dari kepemimpinan iklim dan energi bersih, maka China akan semakin dominan dalam menghadirkan solusi energi berkelanjutan yang memengaruhi tatanan ekonomi dan politik dunia di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan Donald Trump terkait sektor energi di AS?A
Donald Trump memprioritaskan kebangkitan sektor batu bara untuk mendukung industri dan teknologi baru di AS.Q
Bagaimana Cixi berperan dalam penolakan teknologi di masa lalu?A
Cixi menolak teknologi dengan mengganti lokomotif dengan kuda untuk menjaga tradisi, yang mengakibatkan keterlambatan modernisasi Tiongkok.Q
Apa yang dilakukan China untuk membantu negara berkembang?A
China membantu negara berkembang dengan menyediakan teknologi yang memungkinkan mereka beralih ke energi bersih.Q
Mengapa AS dianggap mundur dalam kepemimpinan ilmu iklim?A
AS dianggap mundur karena mengurangi investasi dalam penelitian dan inovasi terkait perubahan iklim.Q
Apa dampak dari ketidakmampuan untuk menerima perubahan menurut artikel ini?A
Ketidakmampuan untuk menerima perubahan dapat menyebabkan stagnasi dan akhirnya keruntuhan, seperti yang terjadi pada Dinasti Qing.



