Bahaya Penipuan Deepfake: Waspada Modus Baru Memanfaatkan AI Canggih
Courtesy of CNBCIndonesia

Bahaya Penipuan Deepfake: Waspada Modus Baru Memanfaatkan AI Canggih

Mengingatkan masyarakat terhadap risiko penipuan menggunakan teknologi deepfake yang semakin canggih dan memberikan tips agar dapat melindungi diri dari kejahatan tersebut.

20 Des 2025, 14.30 WIB
115 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penipuan berbasis deepfake semakin meningkat seiring dengan kemajuan kecerdasan buatan.
  • Korban harus berhati-hati dan memverifikasi keaslian informasi sebelum mengambil tindakan.
  • FBI memberikan tips untuk melindungi diri dari penipuan online, termasuk menjaga privasi dan kerahasiaan informasi.
Jakarta, Indonesia - Penipuan berbasis internet kini semakin berbahaya karena teknologi kecerdasan buatan yang canggih, khususnya deepfake. Pelaku kejahatan menggunakan video palsu yang terlihat sangat nyata untuk menipu korbannya dengan cara ekstrem seperti mengaku seseorang diculik dan meminta uang tebusan.
Video-video deepfake dibuat dari kumpulan foto dan video yang diambil dari media sosial atau sumber terbuka lain milik korban. Ini membuat video tersebut tampak persis seperti kejadian nyata, sehingga korban mudah terintimidasi dan panik.
Untuk mengurangi analisis lebih dalam dari korban, penipu juga mengirim pesan video dengan fitur batas waktu, sehingga korban harus cepat memutuskan tanpa punya waktu cukup untuk memeriksa keaslian video.
FBI menyarankan agar kita menjaga privasi saat mengunggah foto dan informasi pribadi di internet. Selain itu, perhatian juga harus diberikan pada pembuatan password yang kuat dan hanya diketahui oleh diri sendiri agar terhindar dari penyalahgunaan.
Jika menerima video atau foto yang mencurigakan, jangan langsung percaya dan lakukan verifikasi kebenaran dengan menghubungi orang terkait terlebih dahulu sebelum mengirimkan uang sebagai tebusan. Cara ini penting untuk mencegah korban dari kerugian yang lebih besar.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251220133449-37-695933/modus-penipuan-baru-makan-banyak-korban-rekening-ludes-seketika

Analisis Ahli

Analisis Kami

"Teknologi deepfake memang membuka peluang baru bagi penipu untuk melakukan kejahatan dengan dampak psikologis yang besar pada korban. Oleh karena itu, edukasi digital dan pengembangan teknologi deteksi deepfake harus menjadi prioritas untuk mengurangi risiko penyalahgunaan AI semacam ini."

Prediksi Kami

Penipuan dengan metode deepfake akan menjadi semakin umum dan kompleks, sehingga semakin banyak korban yang terjebak jika tidak ada edukasi dan teknologi deteksi yang memadai.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang diungkapkan FBI mengenai penipuan berbasis internet?
A
FBI mengungkap adanya modus penipuan baru yang memanfaatkan teknologi generative AI dan deepfake untuk menipu korban.
Q
Bagaimana pelaku memanfaatkan teknologi deepfake dalam penipuan?
A
Pelaku menggunakan teknologi deepfake untuk membuat video palsu yang tampak meyakinkan, seolah-olah orang terdekat korban telah diculik.
Q
Apa yang harus dilakukan korban saat menerima video yang mencurigakan?
A
Korban sebaiknya tidak panik dan melakukan penelusuran untuk memverifikasi keaslian foto atau video yang diterima.
Q
Apa saran FBI untuk melindungi diri dari penipuan semacam ini?
A
FBI menyarankan untuk memperhatikan privasi saat mengunggah foto, menjaga kerahasiaan password, dan menghubungi orang terkait sebelum mentransfer uang.
Q
Mengapa penipuan yang menggunakan teknologi AI dianggap lebih berbahaya?
A
Karena kemajuan teknologi AI membuat metode penipuan ini lebih realistis dan sulit dibedakan dari kenyataan.