Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Pomodo
TwitterInstagram
Tentang
TeknologiKecerdasan BuatanKendaraan Listrik dan BateraiKeamanan SiberPengembangan SoftwareGadgets dan WearablePermainan Console, PC, Mobile dan VRRobotika
BisnisEkonomi MakroStartup dan KewirausahaanManajemen dan Strategi BisnisMarketing
SainsFisika dan KimiaMatematikaNeurosains and PsikologiKesehatan dan Obat-obatanIklim dan LingkunganAstronomi dan Penjelajahan Luar Angkasa
FinansialMata Uang KriptoInvestasi dan Pasar ModalPerencanaan KeuanganPerbankan dan Layanan KeuanganKebijakan Fiskal
Stories
Teknologi

Terobosan China dalam AI dan Robotika Meningkatkan Kemampuan Militer dan Teknologi

Share

China mengungkapkan berbagai kemajuan dalam kecerdasan buatan dan robotika, termasuk pengembangan 'nuke inspector' berbasis AI untuk membedakan senjata nuklir nyata dari umpan, serta perangkat lunak robotika yang mendukung chip domestik, memperkuat posisi China dalam teknologi militer dan sipil.

01 Jun 2025, 05.00 WIB

Penundaan Laser Satelit China Buka Celah Bahaya untuk Jaringan Komunikasi Kuantum

Penundaan Laser Satelit China Buka Celah Bahaya untuk Jaringan Komunikasi Kuantum
China telah menciptakan jaringan komunikasi kuantum canggih menggunakan satelit bernama Micius yang seharusnya memberikan keamanan maksimal dalam pengiriman pesan dengan menggunakan teknologi quantum key distribution atau QKD. Namun, seorang peneliti bernama Alexander Miller menemukan bahwa ada penundaan kecil antara laser pada satelit tersebut yang ternyata bisa dimanfaatkan oleh peretas untuk menyadap pesan dengan cara yang tidak terduga. Penundaan ini menandakan bahwa perangkat riil yang digunakan dalam komunikasi kuantum bisa memiliki celah keamanan yang nyata, meskipun teori di balik komunikasi kuantum sangat kuat dan mengklaim tidak bisa dibobol. Temuan ini menunjukkan bahwa pengembangan teknologi kuantum perlu memperhatikan implementasi praktis agar tidak mudah diserang melalui serangan sisi-saluran yang memanfaatkan kelemahan dari perangkat keras. Penting untuk terus menguji dan mengembangkan metode pengamanan agar teknologi komunikasi kuantum benar-benar tahan terhadap segala jenis serangan dan dapat memberikan perlindungan maksimal bagi data yang dikirim.
31 Mei 2025, 10.00 WIB

Tambang Batu Bara China Terapkan Truk Swakemudi untuk Atasi Kekurangan Pengemudi

Tambang Batu Bara China Terapkan Truk Swakemudi untuk Atasi Kekurangan Pengemudi
Di Inner Mongolia, tambang batu bara Yimin yang terkenal berada di tengah perubahan besar karena menggunakan truk-truk tanpa pengemudi untuk mengangkut batu bara. Hal ini terjadi karena semakin sulit mendapatkan pengemudi truk yang siap bekerja dalam kondisi sulit dan berbahaya. Sebelumnya, tambang ini membutuhkan sekitar 300 truk dan 1.200 pengemudi untuk beroperasi selama musim sibuk, namun kondisi kerja yang melelahkan dan risiko kesehatan membuat banyak pengemudi meninggalkan pekerjaan tersebut. Sebagai solusi, tambang Yimin memutuskan mengganti pengemudi manusia dengan 100 truk listrik yang dapat berjalan sendiri. Ini adalah penerapan terbesar di dunia untuk truk tambang otonom yang menggunakan tenaga baterai fotovoltaik. Langkah inovatif ini merupakan bagian dari program pemerintah China untuk membuat tambang batu bara menjadi lebih ‘cerdas’ dengan teknologi modern, yang juga bertujuan mengatasi masalah tenaga kerja akibat menurunnya jumlah pekerja muda. Dengan adopsi teknologi canggih ini, tambang Yimin dapat meningkatkan efisiensi, menyelamatkan tenaga kerja manusia dari pekerjaan berisiko, dan menjadi contoh transformasi industri tradisional menuju masa depan yang lebih aman dan maju.
31 Mei 2025, 05.36 WIB

Cina Luncurkan Sistem Operasi Robot Domestik Intewell untuk Kemandirian Teknologi

Cina Luncurkan Sistem Operasi Robot Domestik Intewell untuk Kemandirian Teknologi
China baru saja meluncurkan sistem operasi robot baru bernama Intewell yang dikembangkan oleh Kyland Technology di Beijing. Sistem ini dianggap sebagai langkah besar dalam usaha China untuk membuat teknologi robot yang mandiri dan mengurangi ketergantungan pada teknologi asing. Intewell adalah platform yang mengintegrasikan semua fungsi robot mulai dari chip hingga aplikasi dalam satu software. Ini berbeda dari sistem lain yang masih menggunakan program berbeda untuk setiap fungsi, sehingga menghambat efisiensi dan kemampuan robot. Sistem ini mendukung chip buatan beberapa perusahaan domestik besar seperti Huawei, Loongson, dan Hygon, sekaligus tetap kompatibel dengan chip internasional dari Intel, Nvidia, dan Qualcomm. Fitur ini menunjukkan bahwa meskipun fokus pada kemandirian, China masih membuka opsi untuk kemajuan teknologi. Peluncuran Intewell sejalan dengan data bahwa produksi massal robot humanoid mulai meningkat di China. Namun, para ahli seperti CEO Unitree Robotics menyebutkan bahwa keberhasilan masa depan robotika tergantung pada adanya sistem AI yang lengkap dan menyeluruh, yang coba diwujudkan oleh Intewell. Langkah ini juga menandai integrasi yang lebih dalam antara pengembang software robot dan sektor chip domestik, sebagai bagian dari strategi China untuk membangun ekosistem teknologi yang berkelanjutan dan independen.
30 Mei 2025, 18.06 WIB

Ilmuwan China Kembangkan AI untuk Bedakan Hulu Ledak Nuklir Asli dan Palsu

Ilmuwan China Kembangkan AI untuk Bedakan Hulu Ledak Nuklir Asli dan Palsu
Para ilmuwan di China telah mengembangkan sebuah sistem kecerdasan buatan (AI) yang bisa membedakan antara hulu ledak nuklir asli dan palsu. Ini adalah terobosan penting karena AI sebelumnya belum pernah dipakai untuk tugas pengendalian senjata seperti ini. Proyek ini bertujuan untuk membuat proses verifikasi senjata nuklir lebih modern dan aman tanpa membocorkan rahasia desain penting. Proyek ini diawali dari kerjasama antara ilmuwan China dan Amerika yang telah dirancang lebih dari 10 tahun lalu. Namun, tim peneliti menghadapi banyak tantangan berat, seperti sulitnya mendapatkan data rahasia senjata nuklir dan meyakinkan pihak militer agar tetap percaya bahwa data sensitif tidak akan bocor selama penggunaan teknologi AI ini. Sistem AI ini menggunakan metode pembelajaran mendalam dan protokol keamanan enkripsi mutakhir. Mereka melatih AI dengan simulasi jutaan model komponen nuklir, baik yang menggunakan bahan sesungguhnya maupun bahan palsu yang mirip. Selain itu, mereka memakai dinding polietilena berlubang untuk mengacak sinyal agar bentuk asli warhead tidak terungkap, tapi sistem tetap bisa memverifikasi keasliannya. Meski AI ini membawa kemajuan, ada risiko serius yang perlu diperhatikan. Misalnya, AI menjadi sistem 'kotak hitam' yang sulit diaudit sehingga bisa disalahgunakan atau dimanipulasi oleh peretas. Penggunaan AI dalam verifikasi nuklir harus hati-hati supaya tidak menimbulkan ketidakpercayaan ataupun perlombaan senjata digital yang berbahaya. Penemuan ini sangat penting karena berpotensi membantu China memperkuat posisi dalam pembicaraan pelucutan senjata nuklir global. Jika teknologi ini berhasil dan bisa diterima oleh negara lain, maka cara verifikasi yang lebih modern dan aman dapat menggantikan metode lama yang penuh risiko kebocoran data rahasia.
30 Mei 2025, 17.30 WIB

China Luncurkan Sistem Operasi Intewell untuk Kemandirian Robot Cerdas

China Luncurkan Sistem Operasi Intewell untuk Kemandirian Robot Cerdas
China saat ini sedang berusaha untuk lebih mandiri dalam teknologi robotika dan kecerdasan buatan karena adanya tekanan dari luar negeri, khususnya Amerika Serikat. Untuk itu, sebuah perusahaan bernama Kyland Technology di Beijing memperkenalkan sistem operasi baru bernama Intewell yang dirancang khusus untuk robot cerdas. Sistem operasi Intewell dirancang menjadi dasar perangkat lunak yang memungkinkan robot melakukan interaksi fisik dengan lingkungan sekitar. Keunggulan utama dari sistem ini adalah kemampuannya untuk menggabungkan berbagai tahap dalam pengoperasian robot menjadi satu kesatuan, mulai dari penggunaan chip semikonduktor hingga aplikasi yang dijalankan robot. Salah satu tujuan penting dari pengembangan Intewell adalah untuk mendukung penggunaan chip yang dibuat oleh perusahaan dalam negeri China seperti Huawei, Hygon, dan Loongson. Hal ini menjadi langkah strategis agar robot-robot yang dibuat dapat sepenuhnya mengandalkan teknologi domestik dan tidak bergantung pada solusi asing. Langkah ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah China yang ingin memperkuat kemandirian di sektor teknologi tinggi yang strategis, terutama di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dan adanya pembatasan ekspor teknologi dari Amerika Serikat. Sistem operasi ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan industri robotika di China. Industri robotika China sendiri saat ini sedang berkembang dengan pesat, dengan semakin banyak perusahaan rintisan yang mulai beralih dari tahap pengembangan di laboratorium menuju produksi besar-besaran. Dengan adanya Intewell, diharapkan produk-produk robot berbasis teknologi dalam negeri dapat semakin mudah dan luas digunakan.
30 Mei 2025, 16.30 WIB

JD.com Masuk Jadi Pemegang Saham AgiBot, Startup Robotika Masa Depan China

JD.com, perusahaan e-commerce besar asal China, baru saja menjadi pemegang saham di AgiBot, sebuah startup robotika yang sedang naik daun. AgiBot didirikan oleh mantan pegawai Huawei pada tahun 2023 dan mendapat dukungan dari beberapa investor besar seperti Tencent Holdings. Investasi ini dilakukan melalui anak perusahaan JD.com yaitu JD Technology yang menjadi pemegang saham di dalam entitas utama AgiBot di Shanghai. Selain JD.com, ada juga dana ventura baru yang didukung pemerintah Shanghai yang ikut berinvestasi di perusahaan ini. Setelah investasi ini, AgiBot menaikkan modal terdaftarnya, meningkatkan nilai perusahaan mereka dan menunjukkan perkembangan positif di sektor robotika yang sangat diminati saat ini. Startup ini telah mencatat rekor pendanaan tertinggi dibandingkan dengan perusahaan robotika lain di China. Namun, belum ada kepastian apakah investasi ini termasuk bagian dari putaran pendanaan baru atau tidak, karena pihak terkait belum memberikan komentar resmi hingga saat ini. Hal ini menjadi sinyal kuat bahwa sektor robotika di China sedang tumbuh dan mendapat perhatian besar. Dengan adanya dukungan dari perusahaan besar dan pemerintah, AgiBot diperkirakan akan terus maju dalam pengembangan teknologi robotika. Ini menunjukkan bagaimana investasi strategis dapat membantu mendorong inovasi di bidang teknologi tinggi di pasar China.
30 Mei 2025, 15.30 WIB

DeepSeek Perkenalkan R1-0528, AI Baru Ungguli Alibaba dan Sejajar Google-OpenAI

DeepSeek, perusahaan AI asal China, baru-baru ini meluncurkan model terbaru mereka, R1-0528, yang merupakan pembaruan besar dari model sebelumnya. Model ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan dalam penalaran dan penulisan kreatif, seperti membuat esai argumentatif, fiksi, dan prosa dengan gaya yang sangat mirip manusia. Selain kemampuan penulisan, R1-0528 juga memiliki peningkatan dalam kemampuan pengkodean komputer. Hal ini menjadikan model ini lebih kuat dibandingkan versi sebelumnya dan memberikan nilai tambah bagi pengguna yang membutuhkan dukungan pemrograman dari AI. Salah satu masalah yang sering terjadi pada model AI adalah halusinasi, yaitu ketika AI menghasilkan informasi yang salah atau menyesatkan. DeepSeek mengklaim bahwa mereka berhasil mengurangi tingkat halusinasi ini hingga 50 persen pada model terbaru ini, melalui investasi sumber daya komputasi tambahan saat tahap pasca pelatihan. Performa R1-0528 diuji dalam berbagai benchmark dan menunjukkan hasil yang sangat baik, tidak hanya melampaui model dalam negeri seperti Qwen3 milik Alibaba, tetapi juga menandingi model global terkemuka seperti O3 dari OpenAI dan Gemini2.5-Pro dari Google. Hal ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam pengembangan AI di China. Persaingan antara DeepSeek dan Alibaba lewat model-model AI mereka menggambarkan persaingan tajam dalam teknologi AI di China. DeepSeek dengan R1-0528 berusaha untuk menguasai pasar domestik dan internasional dengan produk yang memiliki kemampuan tinggi dan efektivitas yang lebih baik.
30 Mei 2025, 08.00 WIB

China Ciptakan AI untuk Deteksi Senjata Nuklir Asli, Tantangan dan Harapan Baru

China telah mengembangkan sistem kecerdasan buatan (AI) yang mampu membedakan hulu ledak nuklir asli dari umpan palsu. Ini merupakan terobosan pertama di dunia yang menggunakan AI untuk verifikasi kontrol senjata nuklir. Teknologi ini bisa memperkuat posisi China dalam dialog internasional terkait perlucutan senjata nuklir yang selama ini terhenti. Penelitian ini dilakukan oleh para ilmuwan dari China Institute of Atomic Energy dan hasilnya dipublikasikan pada bulan April. Sistem AI tersebut dibangun berdasarkan protokol yang awalnya dikembangkan bersama oleh ilmuwan China dan Amerika Serikat lebih dari sepuluh tahun yang lalu, sebagai usaha kolaborasi untuk mengatasi masalah verifikasi senjata nuklir. Salah satu tantangan utama dalam pengembangan ini adalah penggunaan data sensitif tentang desain hulu ledak nuklir untuk melatih dan menguji AI. Karena sifat data yang rahasia, spesifikasi lengkap hulu ledak tidak bisa diungkapkan kepada publik demi menjaga keamanan nasional dan teknologi militer. Para ilmuwan juga menghadapi tantangan untuk meyakinkan militer China bahwa sistem AI tersebut tidak akan membocorkan rahasia teknologi penting. Selain itu, mereka harus mengatasi skeptisisme dari negara lain, khususnya Amerika Serikat, yang masih mengandalkan metode verifikasi tradisional yang sudah digunakan sejak era Perang Dingin. Hingga saat ini, baru tahap pertama pengujian dengan data sensitif yang berhasil dilalui. Namun, teknologi ini membuka kemungkinan baru dalam pengawasan senjata nuklir dan bisa menjadi kunci dalam mendorong negosiasi perlucutan senjata yang lebih efektif dan transparan di masa depan.
29 Mei 2025, 18.30 WIB

Shanghai Perkuat Industri Robotika dengan Kompetisi dan Dukungan Pemerintah

Shanghai menjadi tuan rumah konferensi dan kompetisi robot humanoid yang melibatkan mahasiswa universitas dalam berbagai tugas, mulai dari pertandingan sepak bola hingga aplikasi praktis di industri dan rumah tangga. Pemerintah Shanghai, khususnya di distrik Pudong, memberikan dukungan penuh baik melalui kebijakan, pendanaan, ruang startup, serta insentif perumahan untuk menarik talenta di bidang robotika. Proyek besar seperti Zhangjiang Robot Valley dan dana khusus sebesar 1 miliar yuan menunjukkan komitmen kota untuk mempercepat inovasi dan komersialisasi teknologi robotika. Beberapa perusahaan robotika ternama seperti Agibot, Fourier, Kepler Robotics, dan DroidUp beroperasi di Shanghai, menjadikan kota ini pusat utama industri robotika di China. Robot yang dikembangkan diharapkan mampu mendengarkan, memahami, dan menjalankan tugas secara efektif guna memberdayakan berbagai sektor industri dan membawa teknologi ini ke jutaan rumah tangga.
29 Mei 2025, 13.05 WIB

DeepSeek Rilis Pembaruan Model AI R1-0528 Tantang OpenAI dan Alibaba

DeepSeek, startup AI dari China, baru saja meluncurkan pembaruan untuk model pembelajaran mesin mereka yang bernama R1-0528. Pembaruan ini tidak diumumkan secara resmi, tetapi sudah tersedia di platform pengembang Hugging Face untuk diuji oleh pengguna. Ini menunjukkan usaha DeepSeek untuk terus berkembang dan meningkatkan kualitas teknologi kecerdasan buatan mereka. Menurut benchmark LiveCodeBench yang dibuat oleh para peneliti dari beberapa universitas ternama seperti UC Berkeley, MIT, dan Cornell, model R1-0528 ini hampir setara dengan beberapa model AI buatan OpenAI, seperti o4 mini dan o3, khususnya dalam pembuatan kode komputer. Bahkan, model ini juga lebih unggul dibandingkan model Grok 3 mini dari xAI dan model Qwen 3 dari Alibaba. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa DeepSeek mampu menyaingi perusahaan teknologi besar dari Amerika Serikat dan China dengan cara yang efisien dan biaya yang relatif rendah. Hal ini penting karena sebelumnya ada anggapan bahwa pembatasan ekspor teknologi AS akan menghalangi kemajuan AI di China, namun DeepSeek membuktikan sebaliknya. Selain pembaruan model R1, DeepSeek juga pernah membuat gebrakan dengan rilis awal model R1 pada Januari, yang sempat berdampak pada harga saham teknologi di luar China. Beberapa perusahaan besar lain seperti Alibaba dan Tencent juga berusaha memperbaiki dan mengembangkan model AI mereka untuk mengikuti dan bahkan melampaui teknologi DeepSeek. Di sisi lain, perusahaan teknologi global seperti Google dan OpenAI melakukan berbagai strategi seperti menurunkan harga layanan mereka dan meluncurkan model yang lebih hemat penggunaan komputasi. Semua dinamika ini menunjukkan persaingan ketat di bidang kecerdasan buatan, di mana perusahaan berlomba-lomba menciptakan teknologi AI terbaik dengan biaya rendah dan efisien.
Sebelumnya
Setelahnya

Baca Juga

  • AI dan Ancaman Keamanan Siber untuk Pengguna

  • Inovasi China dalam Mobilitas Elektrik dan Otonom

  • Persaingan Teknologi AS-China Mempengaruhi Industri Chip Global

  • Kemajuan dan Tantangan Hukum dalam Robotika AI

  • Persaingan Meningkat dalam Industri Kendaraan Listrik Otonom