Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Pomodo
TwitterInstagram
Tentang
TeknologiKecerdasan BuatanKendaraan Listrik dan BateraiKeamanan SiberPengembangan SoftwareGadgets dan WearablePermainan Console, PC, Mobile dan VRRobotika
BisnisEkonomi MakroStartup dan KewirausahaanManajemen dan Strategi BisnisMarketing
SainsFisika dan KimiaMatematikaNeurosains and PsikologiKesehatan dan Obat-obatanIklim dan LingkunganAstronomi dan Penjelajahan Luar Angkasa
FinansialMata Uang KriptoInvestasi dan Pasar ModalPerencanaan KeuanganPerbankan dan Layanan KeuanganKebijakan Fiskal
Stories
Teknologi

Kemajuan dan Tantangan Hukum dalam Robotika AI

Share

Inovasi dalam pengembangan robotika AI oleh perusahaan seperti Meta dan perusahaan robotik Tiongkok, diiringi dengan tantangan hukum terkait hak kekayaan intelektual dan sengketa perdagangan.

14 Jun 2025, 02.46 WIB

EngineAI Robotics Rilis Platform Open-Source untuk Mempermudah Pengembangan Robot Humanoid

EngineAI Robotics Rilis Platform Open-Source untuk Mempermudah Pengembangan Robot Humanoid
EngineAI Robotics, perusahaan asal Shenzhen, Cina, meluncurkan rangkaian sumber terbuka terbaru yang mendukung pengembangan robot humanoid. Tujuan utama dari peluncuran ini adalah untuk memberikan panduan terstruktur dan solusi yang memudahkan pengembang dari tahap pelatihan algoritme hingga penggunaan robot di dunia nyata. Salah satu fokus utama dalam rilis terbaru ini adalah penawaran kerangka kerja ganda yang terdiri dari repositori kode pelatihan dan repositori kode penerapan. Kombinasi ini membentuk suatu solusi menyeluruh yang memungkinkan pengembangan robot lengkap, mulai dari pelatihan algoritme hingga penggunaan nyata di lapangan. EngineAI RL Workspace adalah platform pelatihan berbasis reinforcement learning yang ditujukan khusus untuk robot berkaki. Platform ini dibangun secara modular dengan empat klaster inti yang memungkinkan pengembang melakukan modifikasi tanpa mengganggu sistem secara keseluruhan, serta mengurangi hambatan komunikasi antar tim. Robot humanoid yang dipamerkan EngineAI pada CES 2025, seperti SE01 yang setinggi 170 cm, mampu melakukan berbagai tugas berat hingga presisi tinggi dalam lingkungan pabrik yang rumit. Robot ini menunjukkan kemampuan mobilitas canggih sekaligus fungsi multifungsi sebagai robot tujuan umum. Selain teknologi, EngineAI juga memberi perhatian pada efisiensi pengembangan dengan menyediakan alat lengkap yang mendukung rekaman video otomatis, manajemen versi cerdas, dan panduan pengguna terperinci. Semua hal ini bertujuan untuk mendukung eksperimen penuh siklus dan mempercepat integrasi platform dalam proyek pengembangan robot.
13 Jun 2025, 22.47 WIB

Meta Investasi Besar di Scale AI untuk Kejar Ketertinggalan dalam AI

Meta Investasi Besar di Scale AI untuk Kejar Ketertinggalan dalam AI
Meta baru-baru ini mengumumkan investasi besar senilai 14,3 miliar dolar AS untuk mengambil 49% saham di perusahaan teknologi bernama Scale AI, yang fokus pada pelabelan data untuk kecerdasan buatan. Dalam langkah ini, Meta juga mengajak Alexandr Wang, co-founder Scale AI, untuk bergabung dalam timnya, menandakan bahwa mereka ingin memperkuat kemampuan internal mereka dalam pengembangan AI. Investasi ini muncul di tengah persaingan ketat antara perusahaan teknologi besar seperti OpenAI dan Google dalam perlombaan AI, di mana Meta berusaha mengejar ketertinggalan dan meningkatkan kemampuannya. Namun, banyak pihak yang masih bingung dengan strategi Meta karena investasi ini tidak berbentuk pengambilalihan tradisional dan karena fokus Meta dalam pengembangan AI terkesan belum jelas dan masih tertinggal. Pertanyaan yang muncul adalah apakah Meta akan benar-benar mendapatkan keuntungan teknologi besar melalui investasi ini, atau hanya menambah jaringan bisnis melalui Alexandr Wang di tengah upayanya memperbaiki posisi di dunia AI.
13 Jun 2025, 02.35 WIB

Tesla Gugat Mantan Insinyur Diduga Curi Rahasia Robot Humanoid untuk Startup Baru

Tesla Gugat Mantan Insinyur Diduga Curi Rahasia Robot Humanoid untuk Startup Baru
Tesla membawa masalah hukum karena menuduh mantan insinyurnya, Zhongjie “Jay” Li, mencuri teknologi rahasia untuk membangun perusahaan robotik pesaing. Li diduga menggunakan informasi rahasia tentang tangan robot canggih dari proyek robot humanoid Tesla bernama Optimus. Ia diketahui mengunduh data rahasia dengan dua ponsel pribadinya dan meneliti tentang tangan robot humanoid menggunakan komputer kantor. Sementara itu, ia juga mencari cara mendapatkan modal untuk mendirikan startup baru. Proception, startup yang Li dirikan hanya dalam waktu dekat setelah meninggalkan Tesla, mengklaim telah berhasil membuat tangan robot humanoid yang sangat mirip dengan desain yang pernah ia kerjakan di Tesla. Hal ini memicu kekhawatiran tentang pelanggaran rahasia dagang. Sejak Tesla mengumumkan Tesla Bot pada 2021 dan memproyeksikan penjualan mulai 2026, pengembangan robot ini mengalami tantangan. Bahkan pada acara resmi Oktober 2024, robot-robot ini masih dikendalikan secara manual dari jarak jauh. Kasus ini menjadi sorotan karena mempertaruhkan persaingan teknologi tinggi dan melindungi rahasia perusahaan yang sangat penting dalam pengembangan robot humanoid masa depan.

Baca Juga

  • Persaingan Teknologi AS-China Mempengaruhi Industri Chip Global

  • Kemajuan dan Tantangan Hukum dalam Robotika AI

  • Persaingan Meningkat dalam Industri Kendaraan Listrik Otonom

  • Google Mengintegrasikan AI untuk Mengubah Pencarian Menjadi Podcast Audio dan Format Interaktif

  • Apple Menunda Upgrade AI Siri hingga Musim Semi 2026