Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Pomodo
TwitterInstagram
Tentang
TeknologiKecerdasan BuatanKendaraan Listrik dan BateraiKeamanan SiberPengembangan SoftwareGadgets dan WearablePermainan Console, PC, Mobile dan VRRobotika
BisnisEkonomi MakroStartup dan KewirausahaanManajemen dan Strategi BisnisMarketing
SainsFisika dan KimiaMatematikaNeurosains and PsikologiKesehatan dan Obat-obatanIklim dan LingkunganAstronomi dan Penjelajahan Luar Angkasa
FinansialMata Uang KriptoInvestasi dan Pasar ModalPerencanaan KeuanganPerbankan dan Layanan KeuanganKebijakan Fiskal
Stories
Teknologi

Persaingan Meningkat dalam Industri Kendaraan Listrik Otonom

Share

Industri kendaraan listrik otonom mengalami peningkatan persaingan dengan peluncuran robotaxi oleh Tesla dan pilot program kendaraan otonom oleh Uber dan Wayve di Inggris. Selain itu, perusahaan Chinese EV seperti Xpeng juga berusaha menaklukkan pasar Hong Kong, menunjukkan dinamika global dalam pengembangan dan penerapan kendaraan listrik otonom.

14 Jun 2025, 12.00 WIB

Peneliti Tiongkok Temukan LLM Bisa Pahami Objek Alami Seperti Manusia

Peneliti Tiongkok Temukan LLM Bisa Pahami Objek Alami Seperti Manusia
Peneliti dari Tiongkok menemukan bukti kuat bahwa model bahasa besar (LLM) bisa secara spontan menciptakan sistem pemahaman objek yang mirip dengan cara manusia berpikir. Ini merupakan langkah penting dalam menguji sejauh mana AI bisa meniru proses kognitif manusia. Pemahaman dan pengelompokan objek alami adalah bagian utama dari kognisi manusia, dan penelitian ini membuktikan bahwa model AI yang dilatih menggunakan data teks serta multimodal dapat mulai mengembangkan kemampuan serupa. Penelitian ini diterbitkan di jurnal Nature Machine Intelligence dan menyoroti bahwa LLM bukan hanya alat pemrosesan bahasa, tapi juga dapat mengembangkan sistem pengenalan objek yang mendekati pola pikir manusia. Kemampuan ini menunjukkan potensi besar dalam mengembangkan AI yang lebih cerdas dan mendalam, serta memperkaya debat tentang kecerdasan buatan dan kesadaran kognitifnya. Dengan kemajuan lebih lanjut, teknologi AI dapat membantu mengungkap rahasia kognisi manusia sekaligus memajukan aplikasi AI dalam berbagai bidang yang membutuhkan pemahaman kompleks.
14 Jun 2025, 09.30 WIB

Hong Kong Kembangkan Pusat Superkomputasi untuk Dukung Startup Global

Hong Kong Kembangkan Pusat Superkomputasi untuk Dukung Startup Global
Pemerintah Hong Kong sedang memperbesar dukungan mereka terhadap startup dengan membangun pusat superkomputasi baru di Sandy Ridge, yang akan memperkuat posisi kota ini sebagai pusat teknologi terkemuka. Inisiatif ini bertujuan menyediakan kekuatan komputasi tinggi untuk startup dan bisnis di wilayah lokal dan kawasan sekitarnya. Sun Dong, Sekretaris Inovasi, Teknologi dan Industri Hong Kong, menyatakan bahwa pusat ini tidak hanya akan berfungsi untuk Hong Kong sendiri, tetapi juga akan melayani wilayah Greater Bay Area dan daerah sekitarnya. Ini menunjukkan fokus regional yang kuat dalam mengembangkan teknologi dan inovasi. Hong Kong telah meluncurkan pusat superkomputasi AI pertama di Cyberport pada Desember lalu. Pusat ini ditargetkan mampu memberikan kekuatan komputasi hingga 3.000 petaflops pada akhir tahun ini, sebuah lompatan besar dalam kapasitas teknologi mereka. Langkah ekspansi ini juga merupakan respon terhadap tantangan yang muncul akibat pembatasan akses ke chip canggih oleh Amerika Serikat, yang mendorong Hong Kong untuk lebih mandiri dan inovatif dalam bidang teknologi. Acara VivaTech di Paris menjadi momentum bagi Hong Kong untuk memperkenalkan rencana ini sekaligus mempromosikan startup lokal yang berupaya mengembangkan pasar global, memperkuat posisi Hong Kong dalam komunitas teknologi internasional.
14 Jun 2025, 00.33 WIB

Persaingan Robotaxi Tesla dan Waymo: Konsumen Rela Bayar Lebih untuk Mobil Tanpa Sopir

Persaingan Robotaxi Tesla dan Waymo: Konsumen Rela Bayar Lebih untuk Mobil Tanpa Sopir
Industri kendaraan swakemudi sedang mengalami kemajuan pesat, terutama dengan keterlibatan perusahaan besar seperti Tesla dan Waymo. Tesla, yang dipimpin oleh Elon Musk, bersiap meluncurkan robotaxi autonom di Austin, Texas, sebagai langkah penting dalam perkembangan teknologi mereka. Meski demikian, kendaraan Tesla belum sepenuhnya otonom karena masih dibantu oleh operator jarak jauh. Sementara itu, Waymo yang merupakan anak perusahaan Alphabet sudah lebih dulu mengoperasikan mobil swakemudi di beberapa kota besar dan dikenal punya pangsa pasar signifikan. Laporan terbaru dari Obi menyatakan bahwa penumpang rela membayar tarif lebih tinggi untuk layanan Waymo dibandingkan dengan Uber atau Lyft. Ini menunjukkan adanya kepercayaan dan minat tinggi terhadap pengalaman naik mobil tanpa pengemudi manusia. Waymo membebankan tarif sekitar 41% lebih mahal dari Lyft dan 31% lebih mahal dibandingkan Uber untuk rute dan waktu yang sama. Harga ini dipengaruhi oleh variabilitas faktor seperti waktu tunggu, permintaan konsumen, dan jam tertentu. Meski demikian, konsumen tetap memilih Waymo karena minat mereka yang kuat terhadap teknologi kendaraan otonom. Satu hal menarik dari laporan tersebut adalah pengguna Waymo ternyata bersedia menunggu lebih lama ketimbang memilih taksi atau layanan rideshare lain. Faktor estimasi waktu kedatangan menjadi penting kedua setelah harga dalam pertimbangan pengguna. Hal ini mengisyaratkan bahwa penumpang kendaraan swakemudi lebih mengutamakan pengalaman berkendara tanpa sopir dibandingkan kecepatan layanan. Keberhasilan Waymo menjadi tanda positif bagi industri secara keseluruhan, namun juga tantangan bagi Tesla yang masih perlu membangun kepercayaan publik. Sampai Tesla dapat menjalankan robotaxi di lebih banyak kota dan meningkatkan teknologi mereka, dominasi Waymo di pasar kendaraan swakemudi tampaknya masih kokoh dan sulit digeser.
12 Jun 2025, 19.39 WIB

Xpeng Siap Perkenalkan Mobil Semi-Otonom di Hong Kong Lawan Tesla FSD

Xpeng Siap Perkenalkan Mobil Semi-Otonom di Hong Kong Lawan Tesla FSD
Xpeng, perusahaan mobil listrik asal Tiongkok, berencana menghadirkan teknologi mengemudi semi-otomatisnya di Hong Kong mulai tahun depan. Teknologi ini ditujukan untuk bersaing dengan sistem Full Self-Driving Tesla yang sudah dikenal luas. CEO Xpeng, He Xiaopeng, mengatakan bahwa mereka akan melakukan pengujian selama dua bulan di Hong Kong sebelum mulai menjual mobil dengan fitur Xpeng Navigation Guided Pilot (X NGP). Namun, mereka masih menunggu persetujuan dari regulator setempat. Sistem X NGP ini memerlukan pengemudi untuk tetap waspada dan mengendalikan kendaraan secara langsung, jadi bukanlah kendaraan sepenuhnya otonom. Investasi besar dalam analisis data dan pelatihan algoritma membuat sistem ini lebih handal dibandingkan kompetitor di pasar Tiongkok. Selain Xpeng, banyak produsen mobil besar asal daratan Tiongkok seperti SAIC Motor dan Geely Auto ikut pameran kendaraan listrik di Hong Kong. Mereka sedang mengembangkan strategi untuk memperluas pasar global di bidang kendaraan listrik. Xpeng dan perusahaan Tiongkok lainnya berharap teknologi baru ini bisa meningkatkan efisiensi logistik dan keselamatan berkendara di Hong Kong, membuka peluang baru di industri otomotif terutama kendaraan pintar.

Baca Juga

  • Persaingan Teknologi AS-China Mempengaruhi Industri Chip Global

  • Kemajuan dan Tantangan Hukum dalam Robotika AI

  • Persaingan Meningkat dalam Industri Kendaraan Listrik Otonom

  • Google Mengintegrasikan AI untuk Mengubah Pencarian Menjadi Podcast Audio dan Format Interaktif

  • Apple Menunda Upgrade AI Siri hingga Musim Semi 2026