Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Pomodo
TwitterInstagram
Tentang
TeknologiKecerdasan BuatanKendaraan Listrik dan BateraiKeamanan SiberPengembangan SoftwareGadgets dan WearablePermainan Console, PC, Mobile dan VRRobotika
BisnisEkonomi MakroStartup dan KewirausahaanManajemen dan Strategi BisnisMarketing
SainsFisika dan KimiaMatematikaNeurosains and PsikologiKesehatan dan Obat-obatanIklim dan LingkunganAstronomi dan Penjelajahan Luar Angkasa
FinansialMata Uang KriptoInvestasi dan Pasar ModalPerencanaan KeuanganPerbankan dan Layanan KeuanganKebijakan Fiskal
Stories
Sains

Kebijakan Trump Berdampak pada Sektor Sains dan Teknologi AS

Share

Presiden Trump mengimplementasikan kebijakan yang mempengaruhi sektor sains dan teknologi di Amerika Serikat, termasuk pengurangan anggaran NSF dan perubahan kebijakan NASA.

06 Jun 2025, 07.00 WIB

Pemotongan Anggaran NASA Mengancam Misi Eksplorasi Mars dan Kerjasama Internasional

Pemotongan Anggaran NASA Mengancam Misi Eksplorasi Mars dan Kerjasama Internasional
Presiden Donald Trump mengusulkan anggaran baru untuk NASA tahun fiskal 2026 yang memotong hampir setengah dana divisi sains NASA. Usulan ini mengancam kerjasama internasional dalam berbagai misi ilmiah, termasuk misi ExoMars milik ESA yang bekerjasama dengan NASA. ExoMars membawa rover bernama Rosalind Franklin yang dirancang untuk mencari tanda-tanda kehidupan kuno di Mars. Setelah ESA memutus hubungan dengan Roscosmos akibat invasi Rusia ke Ukraina, NASA mengambil alih tanggung jawab peluncuran dan pendaratan rover tersebut. Selain ExoMars, usulan anggaran juga mempengaruhi dukungan AS terhadap misi ESA lainnya seperti ARIEL, LISA, Envision, dan Euclid yang fokus pada pemantauan atmosfer eksoplanet, gelombang gravitasi, serta eksplorasi Venus dan dark energy. Dampak juga dirasakan oleh lembaga penelitian lain di AS seperti National Science Foundation yang mengalami potongan dana besar. Ini memengaruhi proyek-proyek penting seperti LIGO, teleskop di Chile, dan Large Hadron Collider di Eropa. Para ahli menyatakan kekhawatiran atas kerusakan kepercayaan antara lembaga internasional dan menilai bahwa strategi nasionalis dapat membahayakan koalisi ilmiah global yang selama ini telah menunjukkan hasil signifikan.
05 Jun 2025, 07.00 WIB

Pengurangan Anggaran NSF Oleh Trump Ancam Masa Depan Sains AS

Pengurangan Anggaran NSF Oleh Trump Ancam Masa Depan Sains AS
Pemerintahan Presiden Donald Trump mengusulkan pemangkasan anggaran besar-besaran terhadap National Science Foundation (NSF), lembaga yang membiayai seperempat riset dasar di universitas-universitas Amerika Serikat. Anggaran yang sebelumnya sebesar sembilan miliar dolar AS akan dipangkas hampir separuh menjadi 3,9 miliar dolar AS. Pemotongan ini akan berdampak luas pada berbagai bidang ilmu, dengan beberapa directorate seperti geosciences, education, dan maths & physics mengalami pengurangan dana yang sangat besar, bahkan ada hingga tiga perempat. Hal ini membuat para peneliti dan akademisi khawatir akan masa depan riset ilmiah di AS. Dampak lainnya adalah penurunan drastis jumlah peneliti dan mahasiswa yang akan mendapat dukungan dana dari NSF, dari sekitar 330 ribu menjadi hanya 90 ribu orang. Tingkat keberhasilan pengajuan proposal dana juga turun dari 26% menjadi hanya sekitar 7%, yang akan menjadikan persaingan sangat ketat dan risiko riset untuk inovasi menurun. Salah satu dampak paling mengejutkan adalah pengurangan anggaran sebesar 40% untuk observatorium gelombang gravitasi LIGO yang terkenal di dunia. Salah satu dari dua detektor LIGO akan harus ditutup, yang sangat merugikan kemampuan penelitian dan deteksi gelombang gravitasi. Para ahli mengingatkan bahwa jika pengurangan ini benar-benar terjadi, posisi Amerika Serikat sebagai pemimpin dunia dalam ilmu pengetahuan dan teknologi bisa tergantikan oleh negara lain, khususnya China. Keputusan ini sangat dikecam oleh komunitas ilmiah yang melihatnya sebagai pengkhianatan terhadap kemajuan riset sains di AS.
05 Jun 2025, 07.00 WIB

Pembatasan Perjalanan Trump Ganggu Penelitian dan Pendidikan di AS

Pembatasan Perjalanan Trump Ganggu Penelitian dan Pendidikan di AS
Pemerintahan Trump kembali memperkenalkan kebijakan pembatasan perjalanan yang melarang warga dari 19 negara masuk ke Amerika Serikat. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi risiko serangan teroris, tetapi memicu kekhawatiran dalam dunia ilmu pengetahuan dan pendidikan tinggi di negara tersebut. Beberapa negara yang terkena dampak termasuk Iran, Libya, Afghanistan, Myanmar, Chad, dan Haiti. Selain itu, pembatasan juga berlaku secara parsial untuk beberapa negara lain seperti Burundi, Kuba, dan Turkmenistan, yang mempengaruhi izin masuk dan visa bagi pekerja dan pengunjung tertentu. Para ilmuwan dan peneliti mengkhawatirkan bahwa kebijakan ini dapat menghambat kolaborasi internasional, terutama dalam penelitian penyakit menular dan pengembangan ilmu pengetahuan. Banyak proyek penelitian di negara-negara terdampak berisiko terhenti atau terganggu. Selain itu, universitas Amerika menghadapi tekanan tambahan karena pembatasan ini mengurangi jumlah mahasiswa internasional, terutama dari China, yang selama ini memberikan kontribusi besar dalam dunia akademis di AS. Beberapa universitas bahkan mempertimbangkan opsi relokasi ke luar negeri jika kondisi ini terus berlanjut. Sebagai reaksi, sejumlah ilmuwan internasional mempertimbangkan untuk tidak lagi menggelar konferensi dan pertemuan ilmiah di AS, mengindikasikan suasana yang semakin memburuk bagi kolaborasi ilmiah dan pendidikan internasional di negara tersebut.
04 Jun 2025, 07.00 WIB

Tantangan Besar NASA dan Kontroversi Rencana Misi Manusia ke Mars

Tantangan Besar NASA dan Kontroversi Rencana Misi Manusia ke Mars
Presiden Donald Trump ingin NASA mempercepat rencana mengirim manusia ke Mars, tapi ini menimbulkan tantangan besar. Dia mengusulkan pemotongan anggaran besar-besaran untuk misi NASA yang sudah ada, yang membuat banyak ilmuwan bingung dan khawatir masa depan proyek ilmiah yang penting menjadi terancam. NASA sebenarnya sudah lama bermimpi mengirim manusia ke Mars, tapi teknologi dan biaya membuatnya sulit. Misi ini bisa sangat mahal, mungkin ratusan miliar dolar, sementara usulan anggaran terbaru justru menurunkan dana NASA dari 25 miliar menjadi kurang dari 19 miliar dolar per tahun. Salah satu masalah teknis penting adalah keberhasilan roket besar seperti Starship milik SpaceX, yang belum berhasil terbang dengan sempurna. Elon Musk, bos SpaceX, sangat ambisius ingin membawa manusia ke Mars, tapi banyak ilmuwan waspada dengan keterlibatannya karena sikap dan pendekatan bisnisnya. Di sisi lain, banyak ilmuwan sependapat bahwa manusia di Mars akan memberikan pemahaman yang lebih baik soal kemungkinan kehidupan di sana. Namun, perjalanan ke Mars bukan tanpa bahaya karena astronot harus menghadapi radiasi tinggi, lingkungan beracun, dan isolasi yang ekstrem selama berbulan-bulan. Kesimpulannya, walaupun misi Mars sangat menarik dan punya potensi ilmiah besar, masih banyak tantangan serius yang harus diatasi, baik dari teknologi, biaya, hingga masalah kesehatan manusia. NASA berada di persimpangan antara ambisi besar dan kenyataan yang sulit.
01 Jun 2025, 07.16 WIB

Trump Tarik Pencalonan Jared Isaacman dan Potong Anggaran Besar NASA 2026

Trump Tarik Pencalonan Jared Isaacman dan Potong Anggaran Besar NASA 2026
Setelah Elon Musk mengundurkan diri dari perannya di pemerintahan Trump, pencalonan sekutunya, Jared Isaacman, untuk menjadi Administrator NASA ditarik secara tiba-tiba oleh pemerintahan Trump. Penarikan ini dikarenakan Isaacman diketahui memberikan donasi kepada tokoh-tokoh dari Partai Demokrat, yang dianggap bertentangan dengan kebijakan politik Trump. Jared Isaacman adalah seorang miliarder yang juga CEO perusahaan Shift4 dan telah melakukan beberapa perjalanan luar angkasa melalui SpaceX, termasuk misi Inspiration4 dan Polaris Dawn, di mana ia melakukan spacewalk komersial pertama. Selain kontroversi pencalonan Isaacman, pemerintahan Trump juga mengusulkan pengurangan anggaran NASA untuk tahun 2026 secara drastis dari 24,8 miliar dolar menjadi 18,8 miliar dolar. Dalam pemotongan ini, dana untuk program sains sampai hampir turun 47 persen. Pengurangan anggaran ini mendapat kecaman dari komunitas luar angkasa, termasuk The Planetary Society yang menyebut rencana ini sebagai bencana besar bagi program sains dan eksplorasi NASA di masa depan. Seorang mantan pejabat senior NASA menggambarkannya sebagai sinyal bahwa NASA akan 'tutup toko'. Pemerintah menegaskan bahwa pemimpin NASA berikutnya harus sepenuhnya sejalan dengan agenda 'America First' milik Trump, sementara Isaacman belum memberikan komentar terkait pencabutan pencalonannya.

Baca Juga

  • Inovasi Bioteknologi untuk Penangkapan Karbon dan Pengolahan Bahan Bumi Langka

  • Kemajuan Teknologi Hipersonik dan Nuklir Militer AS dan Rusia

  • Beberapa Kegagalan Pendaratan di Bulan oleh ISpace dan Badan Eropa

  • Kebijakan Trump Berdampak pada Sektor Sains dan Teknologi AS

  • Penemuan Baru Dinosaurus dan Arkeologi Menyinari Evolusi Kuno