Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Pomodo
TwitterInstagram
Tentang
TeknologiKecerdasan BuatanKendaraan Listrik dan BateraiKeamanan SiberPengembangan SoftwareGadgets dan WearablePermainan Console, PC, Mobile dan VRRobotika
BisnisEkonomi MakroStartup dan KewirausahaanManajemen dan Strategi BisnisMarketing
SainsFisika dan KimiaMatematikaNeurosains and PsikologiKesehatan dan Obat-obatanIklim dan LingkunganAstronomi dan Penjelajahan Luar Angkasa
FinansialMata Uang KriptoInvestasi dan Pasar ModalPerencanaan KeuanganPerbankan dan Layanan KeuanganKebijakan Fiskal
Stories
Sains

Inovasi Teknologi Air Laut untuk Energi Berkelanjutan dan Perlindungan Laut

Share

Para peneliti mengembangkan metode baru untuk mengekstraksi hidrogen dari air laut dan menggunakan pusat data bawah laut untuk melacak serta melindungi kehidupan laut, mendukung keberlanjutan energi dan kesehatan ekosistem maritim.

08 Jun 2025, 01.32 WIB

Penemuan 230 Virus Raksasa Baru yang Berperan di Ekosistem Laut Global

Penemuan 230 Virus Raksasa Baru yang Berperan di Ekosistem Laut Global
Para ilmuwan dari Universitas Miami telah menemukan 230 virus raksasa baru yang menginfeksi organisme laut kecil seperti alga dan amoeba yang sangat penting untuk rantai makanan laut. Penemuan ini membuka pemahaman baru tentang keberagaman dan fungsi virus di ekosistem laut. Virus-virus ini membawa gen yang terkait dengan proses fotosintesis dan metabolisme karbon, yang biasanya hanya ditemukan pada makhluk hidup. Hal ini menunjukkan virus memiliki peran penting dalam mengubah metabolisme inangnya selama infeksi dan memengaruhi siklus kimia di lautan. Peneliti menggunakan alat komputer bernama BEREN, yang dibuat khusus untuk dapat menemukan dan mengklasifikasikan virus raksasa dengan lebih mudah dan akurat dari data DNA lautan yang luas di seluruh dunia. Penelitian yang memanfaatkan superkomputer Pegasus ini juga menemukan lebih dari 500 protein baru dalam virus-virus tersebut. Beberapa protein ini bisa memiliki potensi aplikasi bioteknologi, misalnya sebagai enzim baru yang belum ditemukan sebelumnya. Studi ini membantu membuka jalan untuk pemantauan virus lebih baik yang dapat membantu mengelola ledakan alga berbahaya yang berdampak pada kesehatan masyarakat dan ekosistem, serta berkontribusi pada pemahaman global tentang virus laut.
07 Jun 2025, 06.02 WIB

Metode Baru Menghasilkan Hidrogen Bersih Langsung dari Air Laut Tanpa Desalinasi

Metode Baru Menghasilkan Hidrogen Bersih Langsung dari Air Laut Tanpa Desalinasi
Para peneliti dari Universitas Sharjah telah menciptakan teknik inovatif untuk menghasilkan hidrogen langsung dari air laut, tanpa harus melakukan proses desalinasi yang biasanya mahal dan membutuhkan banyak energi. Hal ini sangat berguna untuk wilayah pesisir yang kering di mana air tawar sangat terbatas. Teknologi ini menggunakan elektroda multi-lapisan khusus yang tahan terhadap kerusakan akibat ion klorida dalam air laut, yang selama ini menjadi masalah utama dalam proses elektrolisis air laut. Kata kuncinya adalah penciptaan lingkungan mikro yang melindungi elektroda dan meningkatkan performanya. Elektroda ini menggunakan bahan seperti Co LDH dan NiBOx yang dipadukan dengan situs basa Lewis karbonat. Kombinasi ini membantu mempercepat reaksi penguraian air menjadi hidrogen dan oksigen, serta melindungi elektroda dari korosi dan pembentukan lapisan oksida yang tidak konduktif. Selain itu, di dalam elektroda terdapat lapisan film metaborat hasil integrasi boron yang menjaga stabilitas elektroda meskipun bekerja di lingkungan air laut yang keras. Dengan teknologi ini, hidrogen yang dihasilkan dapat diproduksi pada tingkat yang cukup tinggi dan efisien secara energi. Kemampuan menghasilkan hidrogen secara langsung dari air laut menggunakan energi terbarukan dapat membuka peluang besar bagi negara-negara pesisir yang kekurangan air tawar seperti Uni Emirat Arab, menjadikan produksi 'hidrogen hijau' semakin terjangkau dan ramah lingkungan.
06 Jun 2025, 04.17 WIB

Mengubah Smartphone Bekas Menjadi Data Center Mikro Ramah Lingkungan

Mengubah Smartphone Bekas Menjadi Data Center Mikro Ramah Lingkungan
Smartphone kini cepat usang dan banyak orang mengganti ponselnya setiap dua sampai tiga tahun, meskipun perangkat itu masih berfungsi. Kebiasaan membeli gadget baru setiap tahun ini menyebabkan permintaan meningkat drastis dan berdampak buruk pada lingkungan karena penggunaan sumber daya dan polusi yang besar. Sebagian smartphone bekas didaur ulang, namun banyak juga yang berakhir di tempat pembuangan sampah, menambah masalah limbah elektronik global. Di sisi lain, pusat data sangat penting untuk teknologi modern namun memerlukan konsumsi energi yang tinggi dan banyak sumber daya. Para peneliti dari University of Tartu mengusulkan solusi inovatif dengan mengubah smartphone lama menjadi data center mikro. Prototipe dibuat dengan menghubungkan empat ponsel yang menggunakan casing 3D dan sumber daya eksternal untuk mengurangi risiko lingkungan serta biaya produksi yang sangat rendah. Sistem ini diuji dalam kondisi ekstrem, yaitu di dasar laut, untuk merekam dan memproses data kehidupan laut secara otomatis tanpa perlu penyelam. Ini menunjukkan bahwa perangkat ini dapat digunakan di banyak bidang, termasuk penelitian ilmiah dan pengelolaan transportasi kota. Dengan metode ini, smartphone bekas mendapat kehidupan kedua sebagai infrastruktur digital yang hemat energi dan berkelanjutan. Ini juga merupakan solusi praktis untuk mengurangi limbah elektronik sekaligus memberikan cara baru dalam membangun pusat data yang lebih ramah lingkungan.

Baca Juga

  • Inovasi Teknologi Air Laut untuk Energi Berkelanjutan dan Perlindungan Laut

  • Terobosan dalam Penangkapan Karbon dan Solusi Iklim

  • Kemajuan dalam Teknologi Kuantum

  • Kemajuan Global dalam Teknologi Nuklir dan Energi Fusi

  • Inovasi Bioteknologi untuk Penangkapan Karbon dan Pengolahan Bahan Bumi Langka