
Quantum tunneling adalah fenomena unik di mana partikel bisa menembus penghalang energi meski sebenarnya tidak punya energi cukup. Sampai sekarang, eksperimen hanya mengamati ini pada partikel ringan seperti elektron dan atom hidrogen. Namun, penelitian terbaru membuktikan atom fluorin yang lebih berat juga dapat mengalami tunneling, sesuatu yang sebelumnya dianggap mustahil.
Para peneliti melakukan eksperimen dengan menggabungkan atom logam dan fluorin, lalu membekukan hasilnya dalam matriks neon pada suhu sangat rendah. Di sana, mereka menemukan ion F₅⁻ yang sangat stabil, padahal biasanya ion yang terdiri dari lima atom fluorin sangat tidak stabil dan harusnya hancur.
Yang menarik, sinyal inframerah dari ion ini terbelah menjadi dua, menandakan molekul berganti bentuk secara cepat. Simulasi komputer menunjukkan bahwa atom fluorin pusat sebenarnya sedang melakukan tunneling antara dua posisi berbeda, melewati penghalang energi tanpa harus memanjatkannya.
Penemuan ini mengubah pandangan lama bahwa atom fluorin tidak mungkin melakukan tunneling. Ini membuka pemahaman baru tentang bagaimana reaksi kimia dengan fluorin bekerja, yang penting untuk pengembangan obat-obatan, teknologi baterai, dan bahkan pengolahan bahan kimia berbahaya seperti PFAS.
Dengan mengetahui bahwa fluorin pun bisa tunneling, ilmuwan bisa mengembangkan metode baru untuk mengendalikan reaksi molekul secara tepat, yang akan sangat berguna di bidang material, kesehatan, dan teknologi masa depan.