Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Pomodo
TwitterInstagram
Tentang
TeknologiKecerdasan BuatanKendaraan Listrik dan BateraiKeamanan SiberPengembangan SoftwareGadgets dan WearablePermainan Console, PC, Mobile dan VRRobotika
BisnisEkonomi MakroStartup dan KewirausahaanManajemen dan Strategi BisnisMarketing
SainsFisika dan KimiaMatematikaNeurosains and PsikologiKesehatan dan Obat-obatanIklim dan LingkunganAstronomi dan Penjelajahan Luar Angkasa
FinansialMata Uang KriptoInvestasi dan Pasar ModalPerencanaan KeuanganPerbankan dan Layanan KeuanganKebijakan Fiskal
Stories
Sains

Kemajuan dalam Teknologi Kuantum

Share

Penelitian terkini dalam teknologi kuantum telah menghasilkan pengamatan terowongan kuantum pada atom fluor yang berat dan pengembangan komputer kuantum yang mampu menangani fisika partikel yang belum dieksplorasi, membuka peluang baru dalam ilmu pengetahuan dan aplikasi praktis.

07 Jun 2025, 20.52 WIB

Penemuan Baru: Fluorin Bisa Melakukan Quantum Tunneling, Membuka Era Kimia Kuantum

Penemuan Baru: Fluorin Bisa Melakukan Quantum Tunneling, Membuka Era Kimia Kuantum
Quantum tunneling adalah fenomena unik di mana partikel bisa menembus penghalang energi meski sebenarnya tidak punya energi cukup. Sampai sekarang, eksperimen hanya mengamati ini pada partikel ringan seperti elektron dan atom hidrogen. Namun, penelitian terbaru membuktikan atom fluorin yang lebih berat juga dapat mengalami tunneling, sesuatu yang sebelumnya dianggap mustahil. Para peneliti melakukan eksperimen dengan menggabungkan atom logam dan fluorin, lalu membekukan hasilnya dalam matriks neon pada suhu sangat rendah. Di sana, mereka menemukan ion F₅⁻ yang sangat stabil, padahal biasanya ion yang terdiri dari lima atom fluorin sangat tidak stabil dan harusnya hancur. Yang menarik, sinyal inframerah dari ion ini terbelah menjadi dua, menandakan molekul berganti bentuk secara cepat. Simulasi komputer menunjukkan bahwa atom fluorin pusat sebenarnya sedang melakukan tunneling antara dua posisi berbeda, melewati penghalang energi tanpa harus memanjatkannya. Penemuan ini mengubah pandangan lama bahwa atom fluorin tidak mungkin melakukan tunneling. Ini membuka pemahaman baru tentang bagaimana reaksi kimia dengan fluorin bekerja, yang penting untuk pengembangan obat-obatan, teknologi baterai, dan bahkan pengolahan bahan kimia berbahaya seperti PFAS. Dengan mengetahui bahwa fluorin pun bisa tunneling, ilmuwan bisa mengembangkan metode baru untuk mengendalikan reaksi molekul secara tepat, yang akan sangat berguna di bidang material, kesehatan, dan teknologi masa depan.
07 Jun 2025, 16.21 WIB

Metode Attoclock Baru Ungkap Rahasia Waktu Proses Tunneling Kuantum

Metode Attoclock Baru Ungkap Rahasia Waktu Proses Tunneling Kuantum
Dalam dunia fisika kuantum, partikel seperti elektron dapat melewati penghalang energi melalui proses yang disebut tunneling. Namun, mengukur berapa lama waktu tunneling ini terjadi sangat sulit karena terjadi dalam skala waktu attosekon yang sangat singkat. Teknik attoclock yang ditemukan pada tahun 2008 mencoba mengukur waktu tunneling dengan menggunakan laser dan medan listrik yang berputar. Sayangnya, metode ini memiliki kekurangan karena medan listrik yang berputar sulit diinterpretasikan dan memerlukan model kompleks yang kadang tidak akurat. Penelitian terbaru memperkenalkan metode attoclock baru yang menggunakan gelombang cahaya melingkar sempurna dan fokus pada fase carrier-envelope, yaitu sinkronisasi antara pulsa laser dan puncak medan listrik. Metode ini memungkinkan peneliti untuk menentukan waktu persis elektron keluar dari atom. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa elektron tidak mengalami penundaan yang berarti saat melakukan tunneling dan yang lebih menentukan adalah seberapa kuat atom menahan elektron tersebut. Penemuan ini dapat mengubah cara kita memahami reaksi sangat cepat di tingkat atom dan molekul. Selain itu, metode baru ini memiliki potensi untuk digunakan dalam analisis kimia secara real-time yang dapat membawa kemajuan dalam bidang obat, nanoteknologi, dan komputasi kuantum. Peneliti juga berencana mengembangkan alat dengan resolusi lebih tinggi yang disebut zeptoclock.
05 Jun 2025, 07.00 WIB

Simulasi Komputer Kuantum Terbaru Memahami Proses String Breaking Fisika Partikel

Simulasi Komputer Kuantum Terbaru Memahami Proses String Breaking Fisika Partikel
Para ilmuwan menggunakan komputer kuantum untuk meniru proses penting dalam fisika partikel yang disebut string breaking. Proses ini melibatkan partikel subatomik seperti quark yang terhubung oleh tali gaya dan dapat melepaskan energi saat tali tersebut putus. Dua tim dari QuEra dan Google mengembangkan simulasi kuantum dengan metode berbeda; QuEra memakai pendekatan analog dengan atom yang diatur menggunakan optical tweezer, sementara Google menggunakan chip kuantum digital yang mengendalikan qubit secara manual. Setiap qubit pada komputer ini merepresentasikan medan listrik pada titik tertentu di ruang dua dimensi. Dengan cara ini, mereka dapat mengamati bagaimana tali gaya berperilaku, berubah dari kaku menjadi goyah, dan kadang pecah, yang memengaruhi keadaan partikel yang terikat. Simulasi ini sangat penting karena meskipun hasil akhir dari proses string breaking bisa dihitung dengan komputer klasik, proses detil di antaranya sebelumnya sulit diamati atau disimulasikan dengan tepat. Komputer kuantum memberi gambaran waktu nyata pada fenomena ini. Keberhasilan simulasi ini membuka jalan untuk pemahaman lebih mendalam tentang fenomena fisika kuantum dan aplikasi teknologi kuantum dalam penelitian ilmiah yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan menggunakan komputer tradisional.

Baca Juga

  • Kemajuan dalam Teknologi Kuantum

  • Terobosan dalam Penangkapan Karbon dan Solusi Iklim

  • Kemajuan Global dalam Teknologi Nuklir dan Energi Fusi

  • Inovasi Bioteknologi untuk Penangkapan Karbon dan Pengolahan Bahan Bumi Langka

  • Kemajuan Teknologi Hipersonik dan Nuklir Militer AS dan Rusia