Pengaruh Politik pada Pasar Cryptocurrency: Dinamika Musk-Trump

BNB, token asli dari Binance, mengalami kenaikan harga signifikan setelah pasar crypto sempat mengalami gejolak akibat ketegangan antara Presiden AS Donald Trump dan CEO Tesla Elon Musk yang memicu penjualan besar-besaran aset berisiko. Harga BNB melompat dari titik terendah di Rp 10.38 triliun ($631 m) enjadi sekitar Rp 10.80 juta ($657) . Pergerakan harga BNB menunjukkan pola pemulihan berbentuk V, yang merupakan tanda kuat pulihnya kepercayaan pasar terhadap token ini. Selain faktor teknikal, perbaikan fundamental BNB Chain juga menjadi pendorong utama kenaikan harga. Data terbaru menunjukkan peningkatan signifikan dalam aktivitas pengguna dengan lonjakan 26,4% pengguna aktif harian mencapai 1,2 juta orang. Pendapatan pada kuartal pertama 2025 juga mengalami kenaikan 58% menjadi Rp 1.16 triliun ($70,8 juta) , menunjukkan pertumbuhan bisnis yang kuat. Teknis pasar mengindikasikan adanya titik resistensi di harga Rp 10.80 juta ($657) , dengan support penting di level Rp 10.76 juta ($654) . Para trader saat ini sangat memperhatikan data inflasi AS yang akan dirilis untuk menentukan arah pergerakan harga selanjutnya. Binance juga terus berinovasi dengan mengadakan hackathon pada tanggal 9 Juni yang membuka peluang baru di bidang sains terdesentralisasi dan infrastruktur fisik, memperkuat posisi Binance sebagai pemimpin dalam ruang kripto.

Elon Musk, yang menggabungkan media sosial X dan perusahaan teknologi xAI, sedang mencari dana besar untuk mengembangkan perusahaannya. Namun, kondisi ini justru terganggu oleh konflik terbuka antara Musk dan mantan Presiden AS, Donald Trump, di media sosial yang sama. Pertengkaran online antara keduanya menimbulkan perhatian, tapi juga menciptakan ketidakpastian bagi investor. Morgan Stanley, perusahaan keuangan yang membantu Musk dalam penggalangan dana, mengalami kesulitan dalam menjual utang senilai 5 miliar dolar dengan harga yang diinginkan. Harga utang yang semula diharapkan dijual pada nilai penuh turun menjadi sekitar 95 sen per dolar, yang menunjukkan ketidakpercayaan pasar. Investor bahkan meminta insentif tambahan seperti kenaikan suku bunga agar mau membeli utang tersebut. Peristiwa ini terjadi saat Morgan Stanley mengadakan pertemuan untuk memperkenalkan xAI kepada calon investor, sementara Musk dan Trump berseteru di media sosial. Situasi ini menciptakan ketegangan yang memengaruhi potensi kesuksesan penggalangan dana. Secara keseluruhan, konflik antara Musk dan Trump memiliki dampak nyata pada strategi keuangan perusahaan gabungan mereka, yang harus diatasi agar pengembangan teknologi dan media sosial tetap berjalan lancar.

Elon Musk dan Donald Trump terlibat perseteruan online yang menarik banyak perhatian publik. Perseteruan ini meningkatkan trafik di platform X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, tempat keduanya aktif berkomunikasi. Musk telah menggabungkan perusahaan media sosial X dengan perusahaan kecerdasan buatan xAI. Namun, hubungan Musk dengan Trump yang mulai memburuk ini menyebabkan masalah yang tidak terduga bagi perusahaan gabungan tersebut. Untuk mendanai perusahaan gabungan ini, Musk berencana mengumpulkan dana hingga 5 miliar dolar melalui utang dan juga melakukan penjualan saham sekunder senilai 300 juta dolar. Namun, proses pengumpulan dana ini menemui kendala di pasar. Morgan Stanley, sebagai lembaga keuangan yang membantu penjualan utang tersebut, mengalami kesulitan saat harga utang tidak sesuai target, turun menjadi 95 sen per dolar dari harapan awal 100 sen. Hal ini memaksa mereka mempertimbangkan pemberian insentif tambahan untuk menarik investor. Situasi ini menunjukkan bahwa konflik antara dua tokoh besar di platform sosial bisa memengaruhi keuangan perusahaan teknologi yang sedang berkembang, khususnya dalam usaha mendapatkan investor dan menjaga stabilitas bisnis.

Pada awal Juni 2025, terjadi perseteruan terbuka antara Presiden Donald Trump dan CEO Tesla Elon Musk yang mempengaruhi pasar saham. Keduanya bertikai terkait kebijakan dan komentar publik hingga menyebabkan penurunan harga saham perusahaan yang berkaitan dengan cryptocurrency dan penambangan Bitcoin. Saham-saham seperti Strategy, Coinbase, Robinhood, dan beberapa perusahaan penambang Bitcoin mengalami penurunan harga yang cukup tajam pada 6 Juni. Para investor menanggapi perseteruan tersebut dengan kekhawatiran terkait stabilitas pasar crypto dan investasi teknologi terkait. Namun, pada hari berikutnya, setelah perseteruan mulai mereda, terjadi reli harga yang signifikan. Strategi saham berbagai perusahaan kembali meningkat, menunjukkan sentimen pasar yang membaik setelah ketegangan mereda. Salah satu penampilan menarik adalah debut saham Circle Internet Group sebagai penerbit stablecoin, yang langsung mengalami lonjakan harga sebesar 40% pada hari debutnya. Ini menandakan bahwa pasar tetap percaya dengan potensi perusahaan terkait cryptocurrency meski di tengah ketegangan politik. Perseteruan antara Trump dan Musk menyoroti bagaimana isu politik dan pernyataan publik bisa mempengaruhi pasar saham dalam jangka pendek, khususnya sektor yang sensitif terhadap berita dan kebijakan seperti cryptocurrency dan teknologi keuangan.

Presiden AS Donald Trump dan CEO Tesla, Elon Musk, mengalami keretakan hubungan yang dramatis setelah berseteru di media sosial soal RUU pengeluaran besar yang disebut Big Beautiful Bill. RUU ini disahkan DPR dan akan diuji di Senat, namun mendapat kritikan karena dianggap membebani utang dan menghilangkan subsidi kendaraan listrik yang penting bagi Tesla. Musk yang sebelumnya menjadi pendukung Trump dengan menginvestasikan ratusan juta dolar dalam kampanye 2024, mengkritik RUU tersebut sebagai 'aborsi yang menjijikkan' dan menyerukan penghapusan bagian-bagian pemborosan. Trump membalas dengan kecewa dan menuding Musk tidak setia, sekaligus menyinggung soal potensi penghapusan subsidi bagi perusahaan Elon. Perdebatan ini memicu kekhawatiran investor, dimana saham Tesla jatuh tajam setelah pengumuman diskon besar untuk Cybertruck, serta ancaman Musk untuk menghentikan operasi pesawat luar angkasa Dragon yang penting bagi stasiun luar angkasa internasional. Namun Musk segera membatalkan ancaman tersebut setelah mendapat dorongan untuk menenangkan diri. Selain masalah fiskal, Musk juga mengangkat isu politik lain dengan mengusulkan pembentukan partai tengah baru dan tanpa bukti menyebut Trump memiliki keterkaitan dengan berkas Jeffrey Epstein yang disegel. Pihak Gedung Putih mengecam tuduhan ini dan menganggapnya sebagai reaksi atas ketidaksenangan Musk terhadap RUU tersebut. Konflik antara Trump dan Musk ini mengancam kemitraan tak biasa di Washington dan menambah ketidakpastian terhadap nasib RUU sombong tersebut di Senat. Meski begitu, dialog dijadwalkan antara kedua tokoh tersebut untuk meredakan ketegangan dan menentukan langkah ke depan.

Donald Trump dan Elon Musk yang semula memiliki hubungan dekat kini saling serang di media sosial. Konflik ini bermula saat Trump mengancam akan memutuskan semua kontrak perusahaan Musk seperti SpaceX dan Tesla yang mengandalkan kontrak pemerintah Amerika Serikat. Musk membalas dengan kritik keras, termasuk menyetujui cuitan yang menyerukan pemakzulan Trump dan mengklaim telah memberikan dukungan besar untuk kampanye Trump di masa lalu. Ketegangan ini langsung berdampak pada pasar saham, dengan saham Tesla anjlok tajam dalam satu hari saja. Konflik makin memanas setelah Trump membatalkan pencalonan Jared Isaacman, yang dianggap penting oleh Musk untuk pengaruh dan visi eksplorasi luar angkasa melalui NASA. Pemerintahan Trump juga mulai membatasi pengaruh Musk dalam pengambilan keputusan penting terkait anggaran dan SDM. Musk juga mengecam kebijakan anggaran yang diajukan Trump, menyebutnya dapat mendorong ekonomi Amerika mengalami resesi. Bahkan Musk sempat mengancam akan menonaktifkan wahana luar angkasa Dragon yang digunakan NASA, meskipun ancaman itu kemudian dicabut setelah mendapat reaksi negatif publik. Meski ketegangan meningkat, ada harapan rekonsiliasi setelah panggilan telepon yang direncanakan antara Trump dan Musk. Namun, perpecahan mereka sudah mengundang kekhawatiran tentang dampak luas bagi dunia politik, bisnis, dan pasar modal di Amerika Serikat.

Harga Dogecoin, salah satu mata uang kripto populer, mengalami penurunan serius setelah Elon Musk dan Donald Trump terlibat perselisihan terbuka mengenai RUU anggaran Republik. Musk dikenal sebagai pendukung utama Dogecoin dan sering membicarakannya di media sosial untuk mempengaruhi harga. Perselisihan ini terjadi setelah Elon Musk secara terbuka mengkritik RUU anggaran yang sedang dibahas di Kongres Amerika Serikat. Ia menyebutnya sebagai 'disgusting abomination' dan mendorong orang untuk 'kill the bill' lewat akun media sosialnya di platform X. Donald Trump, yang sebelumnya terlihat memiliki hubungan baik dengan Musk, menanggapi kritik tersebut dengan kecewa dan marah. Trump menunjukkan kemarahannya di media sosial Truth Social dan bahkan mencabut mandat kendaraan listrik yang sebelumnya diberikan kepada Musk. Akibat perselisihan ini, harga Dogecoin turun 6 persen dalam 24 jam terakhir dan 12 persen dalam satu minggu. Penurunan harga ini juga bertepatan dengan pengunduran diri resmi Musk dari perannya sebagai special government employee yang berfokus pada efisiensi pemerintahan. Meski ada harapan akan rekonsiliasi antara Musk dan Trump, pihak Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Trump tidak tertarik melakukan panggilan untuk memperbaiki hubungan. Perselisihan ini menimbulkan ketidakpastian bagi para pendukung Dogecoin dan pasar kripto di AS.