
HIVE Digital Technologies berhasil meningkatkan kapasitas penambangan Bitcoin secara signifikan, dengan puncak hashrate mencapai 10,4 EH/s pada Mei 2025, yang berarti naik lebih dari setengah dari bulan sebelumnya. Hal ini terjadi berkat fasilitas baru sebesar 100 MW yang berlokasi di Paraguay dan menggunakan tenaga hidro listrik yang ramah lingkungan.
Berkat peningkatan ini, pada Mei saja HIVE mampu menambang 139 Bitcoin, atau sekitar 4,5 Bitcoin per hari. Mereka juga mempertahankan efisiensi penambangan tinggi, hanya menggunakan sekitar 20 joule per terahash yang menunjukkan kinerja hemat energi dan biaya.
HIVE menargetkan untuk mencapai 11,5 EH/s pada akhir Juni dan bahkan mengincar peningkatan besar ke 25 EH/s pada kuartal keempat 2025. Dengan kapasitas baru ini, mereka berharap dapat menghasilkan lebih dari 12 Bitcoin setiap hari dan menurunkan biaya produksi di bawah Rp 822.25 ribu ($50.000) per Bitcoin.
Keunggulan HIVE juga terletak pada kecepatan timnya dalam mengoperasikan perangkat ASIC baru, yang dapat langsung digunakan dalam waktu kurang dari enam jam setelah pengiriman. Hal ini membantu perusahaan tetap cepat beradaptasi serta unggul dalam jadwal ekspansi mereka.
Selain penambangan Bitcoin, HIVE juga menjalankan model bisnis komputasi kinerja tinggi melalui anak perusahaan Buzz, yang menambah sumber pendapatan. Dengan total operasi yang tersebar di sembilan zona waktu dan mengandalkan energi terbarukan, HIVE kini memegang lebih dari 1% dari hashrate Bitcoin global.