
Para ilmuwan internasional dari University of Warwick dan UCL Mullard Space Science Laboratory berhasil menemukan planet gas raksasa bernama TOI-6894b yang mengorbit bintang kerdil merah sangat kecil bernama TOI-6894. Bintang induk ini punya massa hanya 20% dari massa Matahari, yang sebelumnya dianggap terlalu kecil untuk memiliki planet gas raksasa di dekatnya.
Planet TOI-6894b ditemukan menggunakan data dari satelit TESS milik NASA yang memang dirancang untuk mencari planet di sekitar bintang terang. Pengamatan tambahan dilakukan dengan teleskop VLT yang merupakan salah satu teleskop terbesar di dunia, sehingga memungkinkan identifikasi lebih pasti terhadap planet tersebut.
TOI-6894b adalah planet gas berdensitas rendah yang ukurannya sedikit lebih besar dari Saturnus, namun massanya hanya setengah dari Saturnus. Dengan suhu permukaan yang tergolong rendah, yaitu sekitar 420 Kelvin, TOI-6894b dianggap sangat unik dibandingkan planet gas raksasa biasa yang memiliki suhu antara 1000-2000 Kelvin.
Penemuan ini memicu diskusi baru tentang teori pembentukan planet gas raksasa, yaitu core accretion theory. Selama ini, teori tersebut mengatakan bahwa planet gas besar terbentuk dari inti padat yang besar terlebih dahulu sebelum menarik gas di sekelilingnya, proses yang sulit terjadi di bintang kerdil dengan cakram protoplanet yang terbatas materinya.
Dengan adanya TOI-6894b, para ilmuwan berharap dapat memperdalam studi tentang atmosfer dan struktur internal planet ini untuk memahami apakah planet seperti ini terbentuk secara bertahap ataupun secara instan akibat runtuhnya cakram gas, sehingga membuka pemahaman baru terkait pembentukan planet di galaksi.