Terobosan dalam Robotika: Peningkatan Kapabilitas dan Pendanaan

Unitree Robotics, perusahaan robotik dari Hangzhou, tengah mempersiapkan langkah besar dengan meningkatkan modal dari 2,6 juta yuan menjadi 2,9 juta yuan. Langkah ini menandakan persiapan putaran pendanaan baru yang berpeluang membuka jalan bagi penawaran umum perdana (IPO). Perusahaan ini telah berubah dari perseroan terbatas menjadi joint-stock company, sebuah langkah penting yang memungkinkan Unitree mengumpulkan lebih banyak modal. Perubahan ini menunjukkan bahwa perusahaan sedang dalam tahap perkembangan pesat untuk memperluas operasional dan jangkauan pasar. Unitree telah menjadi terkenal di seluruh China terutama setelah robot tipe H1 mereka tampil menari di acara Gala Tahun Baru Imlek yang disiarkan nasional. Ketenaran ini menjadikan Unitree sebagai simbol kemajuan teknologi robotik di China. Pendanaan terakhir Unitree pada bulan September 2023 berhasil menarik investor besar seperti Beijing Robotics Industry Development Investment Fund, Meituan, dan HongShan. Pada waktu itu, nilai perusahaan diperkirakan mencapai 8 miliar yuan. Kini, valuasi pra-IPO diprediksi bisa mencapai antara 10 hingga 15 miliar yuan. Selain fokus pada pasar domestik, Unitree juga mulai memperkuat ekspansi global dengan membuka bisnis di Hong Kong. CEO mereka, Wang Xingxing, bahkan membahas potensi pencatatan saham di bursa Hong Kong dalam pertemuan dengan Kepala Eksekutif Hong Kong John Lee Ka-chiu.

Peneliti dari MIT CSAIL berhasil mengembangkan sistem desain robot yang menggunakan teknologi model difusi, memungkinkan pengguna untuk menggambar dan memodifikasi desain robot dengan bantuan kecerdasan buatan. Sistem ini dapat mensimulasikan berbagai desain sebelum robot tersebut dibuat secara fisik dengan printer 3D. Dalam eksperimen mereka, tim memulai dari desain robot lompat dasar, kemudian AI mengevaluasi 500 variasi dengan berbagai dimensi dan bentuk. Setelah lima iterasi, desain robot dengan struktur melengkung seperti batang drum ditemukan mampu melompat 41 persen lebih tinggi dibanding desain manual. Selain lompatan yang lebih tinggi, AI juga mengoptimalkan desain kaki robot sehingga stabilitas saat mendarat meningkat hingga 84 persen, mengurangi jatuh. Desain baru ini tidak hanya lebih kuat tetapi juga lebih ringan dan memiliki kapasitas energi yang lebih besar. Peneliti memperkirakan bahwa penggunaan material ringan dan lebih canggih di masa depan dapat mendorong performa robot lebih jauh. Mereka juga berharap teknologi ini bisa digunakan untuk aplikasi robot lain seperti mengambil benda atau mengoperasikan alat listrik, hanya dengan instruksi bahasa alami. Temuan ini membuka peluang baru dalam mempercepat pengembangan perangkat keras robot yang biasanya kompleks dan memakan waktu lama. Kecerdasan buatan kini menjadi kolaborator penting dalam inovasi desain robot yang lebih efisien dan optimal.

Robot humanoid Figure 02 dari Figure AI sebelumnya dapat menyortir paket dengan kecepatan yang lambat, sekitar lima detik per barang, membuatnya tampak seperti trainee daripada pekerja yang siap. Namun, dalam waktu beberapa bulan, perusahaan berhasil meningkatkan performa robot ini secara signifikan. Perbaikan utama berasal dari pelatihan yang meningkat enam kali lipat, dari 10 menjadi 60 jam, dan penambahan fitur baru seperti memori visual jangka pendek dan sensor sentuhan yang memungkinkan robot mengingat label barcode dan mengatur genggaman dengan lebih tepat. Robot kini mampu mengelola beragam jenis paket, termasuk kotak kardus kaku serta tas plastik dan amplop yang lentur dan mudah berubah bentuk. Robot dapat menyesuaikan cara genggamannya secara otomatis agar label bisa dipindai dengan mudah. Selain kecepatan dan akurasi yang meningkat, robot juga bisa belajar pola baru dengan cepat, seperti mengenali isyarat tangan manusia untuk menyerahkan paket tanpa perintah khusus, yang menunjukkan potensi adaptasi dan fleksibilitas yang tinggi. Dengan perkembangan ini, robot humanoid seperti Figure 02 dan pesaingnya berpotensi menjadi bagian penting dalam operasional gudang di masa depan, mengurangi pekerjaan manual berulang dan meningkatkan efisiensi logistik.

Dalam dunia robotika, menciptakan robot yang mampu bergerak dengan efisien namun tetap dapat terbang dan bergerak di darat menjadi tantangan besar. Kebanyakan robot hibrida saat ini menggunakan banyak komponen dan energi yang membuatnya kurang praktis. Tim dari Singapore University of Technology and Design memperkenalkan robot ATOM, yang hanya membutuhkan dua aktuator untuk melakukan berbagai gerakan, mulai dari terbang, meluncur, hingga bergerak di permukaan tanah dengan efisiensi energi yang lebih baik. Desain mono-wing unik ATOM memungkinkan robot berputar ke dua arah saat terbang, memberikan fleksibilitas dan kontrol yang jarang ditemukan di robot lain. Saat bergerak di tanah, kerangka roda ATOM membantu melintasi permukaan kasar dan mengurangi gesekan. Salah satu keunggulan ATOM lainnya adalah mampu memulihkan posisi jika terjatuh atau terbalik tanpa perlu bantuan manusia, sebuah fitur yang biasanya tidak dimiliki oleh robot hibrida lainnya yang dulu pernah dibuat. Dengan kemampuan ini, ATOM sangat potensial untuk digunakan dalam operasi penyelamatan, pemantauan lingkungan, dan pengawasan kota, yang memerlukan robot yang efisien dan adaptif baik di udara maupun di darat.