Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Pomodo
TwitterInstagram
Tentang
TeknologiKecerdasan BuatanKendaraan Listrik dan BateraiKeamanan SiberPengembangan SoftwareGadgets dan WearablePermainan Console, PC, Mobile dan VRRobotika
BisnisEkonomi MakroStartup dan KewirausahaanManajemen dan Strategi BisnisMarketing
SainsFisika dan KimiaMatematikaNeurosains and PsikologiKesehatan dan Obat-obatanIklim dan LingkunganAstronomi dan Penjelajahan Luar Angkasa
FinansialMata Uang KriptoInvestasi dan Pasar ModalPerencanaan KeuanganPerbankan dan Layanan KeuanganKebijakan Fiskal
Stories
Sains

Kemajuan Cepat China dalam Teknologi Kuantum dan Luar Angkasa

Share

China terus memperlihatkan kemajuan signifikan dalam teknologi kuantum dan misi luar angkasanya, termasuk pengembangan sistem kuantum dengan 1.000 qubit, peluncuran satelit data berkecepatan tinggi yang mengungguli Starlink, serta misi terbaru seperti Tianwen-2 dan pengembangan teknologi pelindung panas hipersonik yang dapat menahan suhu ekstrem.

13 Jun 2025, 19.00 WIB

China Siapkan Teknologi Pengisian Bahan Bakar Satelit di Orbit Tinggi

China Siapkan Teknologi Pengisian Bahan Bakar Satelit di Orbit Tinggi
China sedang mengembangkan teknologi canggih untuk pengisian bahan bakar antar-satelit di orbit tinggi dengan menggunakan satelit Shijian-25 dan Shijian-21. Misi ini bertujuan untuk memperpanjang masa pakai satelit dan efisiensi misinya di ruang angkasa, yang berpotensi mengubah cara operasi satelit di masa depan. Shijian-25 diluncurkan pada tahun ini dan secara bertahap mendekati posisi Shijian-21. Satelit ini dipersiapkan untuk mengoperasikan lengan robotik guna menambatkan dan mengisi bahan bakar ke Shijian-21, yang telah kehabisan bahan bakar setelah menjalankan tugas menunda satelit lain ke orbit yang lebih tinggi. Sebagai tanggapan, Amerika Serikat mengerahkan dua satelit pengawasan militernya, USA 270 dan USA 271, untuk memantau gerakan dan aktivitas satelit China tersebut secara dekat. Pengerahan satelit ini dinilai sangat tidak umum dan menunjukkan pentingnya misi yang sedang berlangsung. Teknologi pengisian bahan bakar di orbit telah lama dianggap sebagai kunci untuk memperpanjang umur satelit, mengurangi biaya, dan mendukung keberlanjutan lingkungan di ruang angkasa dengan menekan jumlah sampah antariksa. Pada tahun 2007, DARPA berhasil melakukan misi Orbital Express yang menjadi langkah awal dalam teknologi ini di orbit rendah. Misi pengisian bahan bakar satelit China ini membuka babak baru dalam eksplorasi ruang angkasa dan bagaimana negara-negara besar bersaing dan beradaptasi dengan teknologi baru, sekaligus meningkatkan keamanan dan pengawasan antar negara dalam ruang angkasa.
13 Jun 2025, 18.09 WIB

China Kembangkan Metode Baru Ekstraksi Rubidium dari Danau Garam

China Kembangkan Metode Baru Ekstraksi Rubidium dari Danau Garam
China selama ini sangat bergantung pada impor rubidium, logam yang sangat penting untuk berbagai industri seperti teknologi, militer, dan aerospace. Karena kualitas bijih rubidium yang rendah dan kondisi ekstraksinya yang sulit, pengembangan sumber daya domestic menjadi tantangan besar. Baru-baru ini, para ilmuwan dari Institut Danau Garam Qinghai di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China berhasil menemukan metode ekstraksi rubidium dari air asin danau garam pada skala komersial. Metode ini memungkinkan mereka memproduksi rubidium klorida dengan kemurnian hingga 99,9 persen. Metode baru ini sangat efisien karena dapat menghasilkan rubidium klorida dari bahan baku yang hanya mengandung 0,001 persen rubidium, yang sebelumnya dianggap terlalu rendah untuk diproses secara menguntungkan. Ini akan membuka peluang bagi China untuk bisa memenuhi kebutuhan rubidium dalam negeri tanpa terlalu bergantung pada impor. Rubidium memiliki peran penting di banyak bidang. Misalnya, ion rubidium dapat meningkatkan performa sel surya perovskite, dan jam atom berbasis rubidium sangat akurat, kehilangan kurang dari satu detik dalam jutaan tahun. Selain itu, rubidium klorida juga digunakan dalam penelitian medis, khususnya dalam pencitraan sel tumor. Dengan metode ini, China dapat menjadi lebih mandiri dalam pasokan rubidium serta mendukung perkembangan teknologi tinggi dan aplikasi militer. Hal ini juga dapat mengurangi risiko geopolitik yang terkait dengan ketergantungan pada pemasok luar negeri.
13 Jun 2025, 17.58 WIB

China Uji Sistem Propulsi Kinetica-2 untuk Misi Peluncuran Baru

China Uji Sistem Propulsi Kinetica-2 untuk Misi Peluncuran Baru
China baru-baru ini berhasil melakukan uji sistem propulsi untuk roket angkut menengah terbaru mereka, Kinetica-2. Uji coba ini dilakukan di pusat pengujian baru dekat Guangzhou yang memiliki fasilitas canggih untuk menguji mesin roket bertekanan tinggi. Roket Kinetica-2 memiliki tinggi 52 meter dengan kapasitas mengangkut hingga 12 ton ke orbit rendah Bumi. Roket ini menggunakan mesin berbahan bakar cair yang diuji dengan berbagai mesin sekaligus selama pembakaran penuh. Pusat pengujian CAS Space adalah satu-satunya fasilitas di China yang mampu melakukan uji coba mesin bertekanan tinggi dan sistem tahap penuh secara bersamaan, memperlihatkan kematangan teknologi roket mereka. Peluncuran perdana Kinetica-2 direncanakan dilakukan pada September dari pusat peluncuran Jiuquan dan sekaligus akan membawa Qingzhou, kapal kargo generasi baru yang lebih kecil dan efisien untuk pengiriman logistik ke stasiun luar angkasa Tiangong. Perkembangan ini menunjukkan fokus China dalam mengembangkan teknologi luar angkasa yang lebih murah dan dapat digunakan ulang, serta memperkuat kemampuan mereka untuk menjaga operasi jangka panjang di orbit rendah Bumi.
Sebelumnya

Baca Juga

  • Kekhawatiran Keselamatan Penerbangan Akibat Beberapa Kecelakaan Boeing 787 Air India

  • Kemajuan Cepat China dalam Teknologi Kuantum dan Luar Angkasa

  • Inovasi dalam Rekayasa Sel Manusia-Hewan untuk Terobosan Medis

  • Terobosan Bioteknologi dalam Pengobatan Kanker dan Regenerasi Organ

  • Terobosan dalam Antarmuka Otak-Komputer Memberdayakan Komunikasi bagi Pasien Paralisis