
Beberapa hewan seperti flatworm, axolotl, zebrafish, dan kadal anole hijau memiliki kemampuan luar biasa untuk meregenerasi bagian tubuh yang hilang atau terluka. Sementara itu, sebagian besar mamalia, termasuk manusia, tidak bisa melakukan hal yang sama. Para ilmuwan tertarik mempelajari mekanisme unik ini untuk mengembangkan terapi baru bagi manusia.
Zebrafish dapat memperbaiki cedera sumsum tulang belakang sehingga bisa bergerak kembali dalam delapan minggu. Para peneliti menemukan bahwa sel-sel khusus yang menyerupai astrocytes manusia sangat penting dalam proses ini. Dengan mengenalkan molekul tertentu ke astrocytes manusia, mereka dapat mengubah perilaku sel tersebut agar mendukung penyembuhan lebih baik.
Namun, jarak evolusi antara zebrafish dan manusia cukup jauh. Oleh karena itu, penelitian juga difokuskan pada kadal anole hijau, yang lebih dekat secara genetik dengan manusia. Kadal ini bisa meregenerasi seluruh ekornya dengan bantuan sel punca otot yang mampu menciptakan otot baru dari awal — sesuatu yang manusia dan tikus belum mampu lakukan.
Para ilmuwan berharap dapat memahami bagaimana sel punca otot kadal bekerja agar teknologi ini bisa diaplikasikan untuk memperbaiki otot manusia. Ini berpotensi membantu mengobati penyakit otot yang degeneratif, memperkuat otot pada orang tua, serta mempercepat penyembuhan luka.
Penemuan-penemuan baru ini, yang dipresentasikan dalam pertemuan International Society for Stem Cell Research di Hong Kong, menunjukkan harapan besar bahwa kemampuan regenerasi alami hewan bisa dimanfaatkan untuk terapi medis canggih di masa depan.