Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Pomodo
TwitterInstagram
Tentang
TeknologiKecerdasan BuatanKendaraan Listrik dan BateraiKeamanan SiberPengembangan SoftwareGadgets dan WearablePermainan Console, PC, Mobile dan VRRobotika
BisnisEkonomi MakroStartup dan KewirausahaanManajemen dan Strategi BisnisMarketing
SainsFisika dan KimiaMatematikaNeurosains and PsikologiKesehatan dan Obat-obatanIklim dan LingkunganAstronomi dan Penjelajahan Luar Angkasa
FinansialMata Uang KriptoInvestasi dan Pasar ModalPerencanaan KeuanganPerbankan dan Layanan KeuanganKebijakan Fiskal
Stories
Sains

Terobosan Bioteknologi dalam Pengobatan Kanker dan Regenerasi Organ

Share

Para ilmuwan telah menemukan gula yang dapat melawan kanker tanpa risiko pembekuan darah dan memetakan tumor lambung untuk pengobatan kanker yang dipersonalisasi. Selain itu, eksperimen terbaru berhasil menumbuhkan jantung manusia kecil dalam embrio babi, membuka jalan bagi regenerasi organ di masa depan.

16 Jun 2025, 20.18 WIB

China Sukses Produksi Yttrium-90 Skala Besar untuk Terapi Kanker Hati

China Sukses Produksi Yttrium-90 Skala Besar untuk Terapi Kanker Hati
China berhasil memproduksi isotop radioaktif Yttrium-90 secara skala besar menggunakan reaktor air berat di pangkalan nuklir Qinshan. Ini merupakan terobosan penting yang sebelumnya belum pernah dilakukan secara domestik dalam negeri. Yttrium-90 digunakan dalam terapi kanker hati dengan metode transarterial radioembolization (TARE), yang memanfaatkan microsphere kecil yang menyasar tumor hati secara langsung dengan radiasi beta. Terapi ini sangat presisi dan minim risiko merusak jaringan sehat karena penetrasi radiasinya yang terbatas hingga 2,5 milimeter saja. Karena itu, metode ini sangat berguna bagi pasien kanker hati stadium menengah hingga lanjut. Produksi domestik memungkinkan China untuk tidak lagi bergantung pada impor Yttrium-90, yang sebelumnya menyulitkan banyak pasien akibat ketersediaan dan biaya. Produksi dalam negeri diharapkan dapat menjamin pasokan yang stabil dan memenuhi standar kualitas tinggi. Kolaborasi berbagai lembaga nuklir di China menunjukkan komitmen tinggi untuk memanfaatkan teknologi nuklir dalam bidang kesehatan, sekaligus membuka peluang besar untuk pengembangan radiopharmaceutical dan terapi kanker yang lebih maju.
16 Jun 2025, 07.00 WIB

Cara Baru Menanam Sel Manusia Dalam Organ Tikus dengan Injeksi Cerdas

Cara Baru Menanam Sel Manusia Dalam Organ Tikus dengan Injeksi Cerdas
Para ilmuwan sedang mencoba menanamkan sel manusia ke dalam organ tikus untuk mempelajari perkembangan organ dan kemungkinan transplantasi. Mereka menggunakan teknik baru yang langsung menyuntikkan sel organoid manusia ke dalam cairan amnion ibu tikus yang sedang mengandung. Teknik ini berbeda dari metode sebelumnya yang memasukkan sel punca manusia ke embrio dalam cawan, dimana banyak sel manusia tidak bertahan hidup. Dalam eksperimen ini, organoid manusia yang sudah tumbuh sebelumnya dipilih untuk disuntikkan agar lebih tahan hidup. Hasilnya, sel manusia dari organoid usus, hati, dan otak yang masuk ke cairan amnion kemudian hidup, berkembang dan menyasar organ yang sesuai pada embrio tikus tanpa harus membuka dinding embrio. Meski hanya sebagian kecil tikus yang lahir dengan sel manusia di organ mereka, dan persentase sel manusia masih kecil, sel tersebut dapat bertahan hingga dua bulan dan bahkan memproduksi protein manusia seperti albumin di hati. Kesimpulannya, metode ini membuka peluang untuk meneliti dan mengembangkan organ manusia dalam tubuh hewan, namun masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut agar proporsi dan efektivitas sel manusia meningkat.
14 Jun 2025, 01.58 WIB

Senandung Teripang: Obat Kanker dari Laut yang Menghambat Enzim Bahaya

Senandung Teripang: Obat Kanker dari Laut yang Menghambat Enzim Bahaya
Penelitian terbaru mengungkap bahwa senyawa gula unik dari teripang laut dapat menghambat enzim Sulf-2 yang berperan dalam penyebaran kanker. Hal ini membuka peluang baru dalam terapi kanker yang lebih efektif dan aman. Enzim Sulf-2 biasa dimanfaatkan oleh sel kanker untuk memodifikasi permukaan sel, memungkinkan kanker berkembang dan menyebar lebih cepat. Senyawa dari teripang ini dapat mencegah perubahan tersebut sehingga menghambat pertumbuhan penyakit. Berbeda dengan penghambat enzim lainnya, senyawa teripang tidak mengganggu proses pembekuan darah, sehingga mengurangi risiko efek samping berbahaya seperti perdarahan tidak terkendali yang sering dikhawatirkan dalam pengobatan kanker. Meski potensi senyawa ini besar, deformasi massal dari teripang sulit dilakukan karena stok alami yang terbatas. Oleh karena itu, para peneliti fokus mengembangkan metode kimia untuk mensintesis senyawa ini secara buatan agar dapat diuji lebih lanjut dan diproduksi secara massal. Penemuan ini menegaskan pentingnya sumber daya laut sebagai alternatif yang lebih aman dan berkelanjutan dibandingkan bahan obat dari hewan darat, yang juga membawa risiko penularan penyakit. Studi ini menjadi terobosan penting di bidang farmasi dan bioteknologi kanker.
13 Jun 2025, 07.00 WIB

Pemetaan Canggih Tumor Lambung Buka Jalan Untuk Terapi Kanker yang Lebih Tepat

Pemetaan Canggih Tumor Lambung Buka Jalan Untuk Terapi Kanker yang Lebih Tepat
Kanker lambung adalah salah satu kanker yang paling mematikan di dunia dan juga menjadi masalah serius di Singapura, dengan ratusan kematian setiap tahunnya. Para ilmuwan di Singapura berusaha memahami tumor ini dengan lebih baik agar pengobatan bisa lebih efektif. Sebuah tim peneliti dari berbagai institusi di Singapura berhasil membuat peta sangat rinci dari tumor lambung menggunakan teknologi terbaru yang mampu melihat ribuan sel secara detail dan bagaimana mereka terdistribusi dalam tumor. Penelitian ini menemukan bahwa di dalam satu tumor, ada dua jenis sel kanker berbeda: sel yang berada di bagian tengah tumor cenderung kurang agresif, sedangkan sel di pinggir tumor lebih invasif dan dapat menyebar ke organ lain. Kelompok sel di pinggir tumor ini dikelilingi oleh sel-sel lain yang dipengaruhi oleh molekul TGF-β, yang berperan penting dalam bagaimana kanker berkembang dan bagaimana sistem imun tubuh meresponsnya. Menargetkan molekul ini di masa depan dapat membantu menghentikan penyebaran kanker. Penelitian ini membantu dokter untuk memahami jalur perkembangan kanker yang berbeda sehingga pengobatan bisa disesuaikan dengan kondisi tumor tiap pasien, membuka harapan bagi terapi kanker yang lebih cerdas dan personal.
13 Jun 2025, 07.00 WIB

Ilmuwan Kembangkan Jantung Manusia dalam Embrio Babi yang Berdenyut

Ilmuwan Kembangkan Jantung Manusia dalam Embrio Babi yang Berdenyut
Para ilmuwan telah berhasil menumbuhkan jantung kecil yang mengandung sel manusia dalam embrio babi untuk pertama kalinya. Embrio ini mampu bertahan selama 21 hari, dan pada waktu itu jantung mereka mulai berdetak. Teknologi ini menggunakan metode chimera manusia-hewan dengan memasukkan sel punca manusia ke dalam embrio babi yang telah dimodifikasi secara genetik agar tidak dapat menghasilkan jantungnya sendiri. Dengan cara ini, diharapkan jantung yang tumbuh berasal dari sel manusia. Embrio babi yang digunakan memiliki ukuran dan anatomi organ yang mirip dengan manusia, sehingga babi dipilih sebagai donor yang potensial. Penelitian ini dilakukan oleh tim yang dipimpin oleh Lai Liangxue dari Guangzhou Institutes of Biomedicine and Health di China. Untuk memastikan keberhasilan integrasi, sel punca manusia direkayasa agar dapat hidup lebih lama dan tumbuh lebih baik di lingkungan babi. Sel manusia yang dimasukkan disuntikkan pada tahap awal pembentukan embrio dan diberi tanda bercahaya agar dapat diamati. Penelitian ini membuka peluang baru untuk mengatasi kekurangan organ transplantasi dengan menghasilkan organ manusia yang tumbuh di hewan, meskipun embrio babi ini tidak bertahan lebih dari 21 hari.

Baca Juga

  • Terobosan Bioteknologi dalam Pengobatan Kanker dan Regenerasi Organ

  • Terobosan dalam Antarmuka Otak-Komputer Memberdayakan Komunikasi bagi Pasien Paralisis

  • Perlombaan Global dalam Teknologi Militer Hipersonik dan Nuklir Semakin Intens

  • Kemajuan dalam Antarmuka Otak-Komputer Memungkinkan Bicara untuk Pasien Paralisis

  • Lembaga Nonprofit Anne Wojcicki Mengakuisisi 23andMe di Tengah Permintaan Penghapusan Data