
MicroStrategy mulai membeli Bitcoin dalam jumlah besar sejak tahun 2020, melihatnya sebagai aset langka dan pelindung nilai terhadap inflasi. Strategi ini membuat harga saham perusahaan melonjak hingga hampir tiga ribu persen, menjadikan MicroStrategy salah satu saham dengan performa terbaik di pasar saham.
GameStop, dikenal sebagai pengecer video game tradisional, menghadapi masalah besar akibat perubahan kebiasaan belanja digital. Setelah ledakan harga sahamnya saat fenomena meme stock tahun 2021, perusahaan ini mengalami penurunan pendapatan yang signifikan dan berjuang menemukan arah bisnis yang jelas meskipun ada pergantian pimpinan.
Sebagai bagian dari strategi baru, GameStop mulai membeli Bitcoin menggunakan dana yang dihimpun melalui penerbitan convertible senior notes. CEO Ryan Cohen menilai Bitcoin memiliki keunggulan sebagai aset yang mudah dipindah dan diverifikasi, serta sebagai proteksi terhadap risiko ekonomi dan mata uang global yang melemah.
Walaupun ada upaya diversifikasi aset lewat Bitcoin, para analis tetap ragu dan menilai valuasi saham GameStop kini terlalu tinggi dan berisiko. Hal ini berbeda jauh dengan MicroStrategy yang sudah mapan dengan bisnis dan strategi Bitcoin-nya. GameStop masih bergantung kuat pada para trader spekulatif yang pernah mengerek harga sahamnya di masa lalu.
Kesimpulannya, meskipun pembelian Bitcoin memberi peluang kenaikan saham, fundamental bisnis GameStop yang belum pulih dan volatilitas tinggi menjadikan saham ini sangat berisiko. Investor lebih baik memilih investasi langsung pada Bitcoin atau produk keuangan lain yang lebih transparan dan stabil daripada membeli saham GameStop sekarang.