Fokus
Finansial

Perluasan ETF Bitcoin di Tengah Perkembangan Regulasi

Share

Peluncuran dan pengajuan ETF Bitcoin baru terus berkembang seiring dengan perubahan regulasi, mencerminkan peningkatan adopsi dan validasi institusional terhadap mata uang kripto.

27 Jun 2025, 17.48 WIB

Bitcoin Catat Performa Bulanan Terlemah Meski Trending ETF dan Adopsi Korporat

Bitcoin Catat Performa Bulanan Terlemah Meski Trending ETF dan Adopsi Korporat
Bitcoin baru-baru ini menunjukkan kenaikan harga bulanan terendah dalam satu tahun terakhir, hanya naik sekitar 2% pada bulan ini. Ini menjadi menarik karena biasanya ada korelasi antara kenaikan harga dan minat yang kuat dari investor, khususnya melalui produk-produk seperti ETF spot di pasar Amerika Serikat yang mencatatkan aliran masuk dana sangat besar. Spot ETF di AS masih tetap menarik dan menerima aliran masuk dana sebesar Rp 64.14 triliun ($3,9 miliar) secara beruntun selama beberapa minggu terakhir. Ini menandakan adanya minat yang kuat dari para investor institusional dan ritel dalam mengakses Bitcoin melalui produk pasar modal legal dan teratur. Meskipun demikian, data on-chain yang dikumpulkan oleh Glassnode menunjukkan bahwa pemegang Bitcoin dengan ukuran tertentu memperlihatkan perilaku yang berbeda-beda. Pemegang dengan jumlah 10 sampai 10.000 BTC memang masih melakukan akumulasi, tapi dengan pola yang opportunistik, sementara para paus besar menunjukkan tanda-tanda mulai menjual atau mendistribusikan sebagian asetnya. Dompet kecil juga menjadi penjual bersih dalam tren ini. Dalam beberapa bulan pertama tahun 2025, semua kelompok investor umum terlihat lebih banyak menjual Bitcoin. Namun sejak harga BTC menyentuh level bottom di Rp 1.25 juta ($76.000) pada bulan April, aktivitas akumulasi kembali meningkat. Saat ini pasar nampaknya memasuki fase konsolidasi, dimana harga bergerak sideways dengan volume trading yang bervariasi. Laporan terbaru dari Glassnode juga menunjukkan bahwa aktivitas pengambilan keuntungan (profit-taking) mulai melambat. Total profit yang telah direalisasikan dalam siklus ini mencapai Rp 10.69 quadriliun ($650 miliar) , meningkat dibandingkan siklus sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 9.04 quadriliun ($550 miliar) . Hal ini mengindikasikan pasar sedang mengalami masa pendinginan dan mempertahankan periode stabilitas harga saat ini.
26 Jun 2025, 23.43 WIB

Trump Dorong Pengakuan Cryptocurrency sebagai Aset untuk Pinjaman Rumah

Trump Dorong Pengakuan Cryptocurrency sebagai Aset untuk Pinjaman Rumah
Pemerintah Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump sudah mulai mengintegrasikan cryptocurrency ke dalam sistem keuangan tradisional, terutama dalam penilaian risiko pengajuan pinjaman rumah. Ini adalah langkah inovatif yang memungkinkan pemilik mata uang digital seperti Bitcoin dan Ethereum menggunakan investasinya tanpa harus mengubahnya menjadi uang tunai. Federal Housing Finance Agency (FHFA) mengeluarkan arahan kepada dua lembaga besar penjamin hipotek di AS, yaitu Fannie Mae dan Freddie Mac, agar mereka bersiap untuk menganggap cryptocurrency sebagai aset yang valid dalam proses pengajuan pinjaman rumah keluarga tunggal. Aset kripto hanya akan dipertimbangkan jika disimpan di bursa yang diatur di AS, seperti Coinbase, untuk memastikan keamanan dan validitasnya. Selain itu, akan ada penyesuaian khusus untuk mengendalikan risiko terkait volatilitas nilai kripto yang tinggi agar pinjaman tetap aman. Sebelumnya, pemilik cryptocurrency harus mengubah investasinya ke dolar AS sebelum mendapatkan persetujuan pinjaman, yang bisa menyebabkan pajak besar dan kehilangan potensi keuntungan dari aset tersebut. Dengan perubahan ini, kripto bisa tetap dimiliki selama proses pengajuan pinjaman. Langkah ini mendapat dukungan dari para ahli dan pelaku industri kripto sebagai pengakuan baru tentang peran kripto dalam kekayaan modern dan langkah maju menuju integrasi lebih luas dalam ekonomi Amerika Serikat.
26 Jun 2025, 22.20 WIB

Metaplanet Jadi Pemegang Bitcoin Terbesar Kelima Lewati Tesla Elon Musk

Metaplanet Jadi Pemegang Bitcoin Terbesar Kelima Lewati Tesla Elon Musk
Metaplanet telah mengambil langkah besar dalam dunia aset kripto dengan membeli 1,234 bitcoin senilai Rp 2.19 triliun ($133 juta) . Dengan pembelian ini, total bitcoin yang dimiliki perusahaan kini melampaui 12,000 BTC. Keberhasilan ini menempatkan Metaplanet sebagai pemegang korporasi bitcoin terbesar kelima di dunia, melampaui Tesla yang sebelumnya berada di posisi tersebut. Langkah Metaplanet ini menandai sebuah tren dimana perusahaan-perusahaan besar semakin tertarik untuk menambah aset bitcoin dalam portofolio mereka. Aset kripto seperti bitcoin yang dikenal memiliki volatilitas tinggi kini menjadi pilihan penting sebagai alat penyimpanan nilai dan investasi jangka panjang. Hal ini memacu banyak perusahaan untuk berlomba-lomba membeli bitcoin agar tidak tertinggal dalam persaingan global. Selain fokus pada bitcoin, CoinDesk melalui Jennifer Sanasie juga membahas lonjakan nilai token asli SEI. Token ini menunjukkan pertumbuhan signifikan, yang menjadi perhatian para investor kripto. Peningkatan nilai SEI ini didorong oleh sejumlah faktor pasar, termasuk adopsi teknologi blockchain yang terus meluas, dan peningkatan kepercayaan terhadap penggunaan token native dalam berbagai ekosistem digital. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang membeli bitcoin dan munculnya token-token baru seperti SEI, pasar kripto menunjukkan dinamika yang sangat menarik. Kenaikan nilai token dan adopsi korporasi terhadap aset kripto menjadi indikasi bahwa masa depan keuangan digital semakin cerah dan memberi peluang investasi yang besar bagi banyak pihak. Berita ini memberikan gambaran jelas tentang bagaimana perkembangan sektor kripto memengaruhi perusahaan dan pasar modal secara global. Para investor dan pelaku pasar dapat melihat bahwa aset digital seperti bitcoin dan token SEI menjadi bagian penting dalam strategi investasi modern serta ekspansi bisnis korporasi.